Tujuannya jelas, adalah mengurangi kendaraan bermootor. Karena MRT di bawah tanah sudah siap untuk antar jemput warga kota.
Â
Tetapi yang terjadi adalah, tetap saja macet di Manhattan! Dan pemicu macetnya adalah sejumlah alasan : taxi kuning khas NYC, mobil2 yang menaikkan atau menurunkan disejumlah tempat, dan warga kota atau wisatawan yang terus bergerombol untuk berjalan2, menyeberang dan berfoto2 .....
Berbagai merk mobil yang dijadikan taxi kuning, khas NYC yang selalu lalu lalang di ManhattanÂ
Manusiawi, memang sebagai kota terpadat di Negara adikuasa. Tetapi menjadi tidak manusiawi, ketika Manhattan sebagai bagian kota NYC yang menjadi tujuan wisata, sampai 'lepas kontrol', lewat skala kehidupan dan lingkungannya.
Berbondong2 warga kota dengan ratusan ras disana, juga berbondong2 wisatawan dari berbagai ras lainnya, dan aku sebagai wisatawan manca Negara pun, tidak merasakan sebuah kenyamanan dan ketenangan ......
Selalu diliputi dengan "takut tersesat", serta berpegang erat2 barang2 yang aku bawa, walau hanya sebuah tas tangan dan seplastik brosur dan peta serta cemilan. Karena, NYC juga terkenal dengan pencopetnya .....
Dan, ketika semakin sore dan menjelang malam, jangan  coba2 berani berjalan sendirian di ruas2 jalan yang sepi. Seperti film2 Hollywood yang beredar dimana, NYC adalah sebuah panggung kriminalitas dengan preman2 dan mafia2nya .....