"Wisata Toilet", sebenarnya bukan hanya sekedar datang ke showroom, melihat-lihat, menamati, bertanya-tanya saja di sana. Tetapi juga bisa berwisata lewat buku-buku, browsing, atau bertanya pada pakarnya, seperti yang aku lakukan hari ini.
Ketika kita tidak harus terus menyebutkan sebuah merk ternama di Eropa, kita tetap bisa belajar dari mereka. Konsep mereka cukup inovatif, yang aku belum menemukan di merek lain yang sejenis.
Di banyak tulisan-tulisanku terdahulu tentang "Wisata Toilet", aku baru membahas sanitary dengan segala macam teknologinya. Konsep sanitary berteknologi lah, yang bisa memberikan kenyamanan optimal bagi penggunanya. Termasuk pengguna disabilitas, dengan berbagai modifikasi dan kepedulian untuk desainnya.
Sanitary jika tidak dibarengi oleh fasilitas-fasilitas penunjangnya, untukku itu sama saja tidak bisa dipakai oleh disabilitas. Misalnya, tentang grab bar. Railing-railing yang harus ada di toilet disabilitas, tidak hanya dipasang seadanya saja, tetapi didesain dan dipasang dengan standar, ukuran, dan kepedulian.
Bukan hanya dipasang "ada di toilet disabled", tetapi pososnya dengan ketinggian dan lokasinya, sesuai dengan pengguna. Belum lagi, dimensinya. Kemampuannya menahan beban. Atau tentang bentuk dan jenis kebutuhannya. Itu harus di dedikasikan untuk disabilitas, yang memang berbeda dengan non-disabilitas.
Sebuah produk dari Perancis, Delabie, yang menguasai pasar Eropa, mempnyai beberapa inovasi terbaru, yang setelah kami diskusi dan mengamati detail dan desainnya, memang merk ini mempunyai inovasi-inovasi baru, yang bisa lebih membantu kaum disabilitas.
Beberapa INOVASI baru untuk disabilitas:
Railing yang bisa dibuka dan ditutup di toilet disabled
Fungsi awal railing ini adalah untuk berpegangan bagi disabilitas di samping closet. Tetapi, karena disabilitas pemakai kursi roda memang membutuhkan mereka bisa menggeser tubuhnya dari kursi roda ke closet, dan railing ini memang bisa dibuka dan ditutup, banyak yang tidak sadar bahwa akhirnya konsep ini melebar untuk bisa dwifungsi.
Untuk berpegangan, dan jika railing ini dibuka, kursi roda bisa "parkir" di sebelah closet dan disabilitas bisa menggeserkan tubuhnya dari kursi roda ke closet, begitu juga sebaliknya.
Tidak percaya? Begini:
Tetapi, bagaimana jika toilet disabled selalu terpakai, sedangkan seorang lansia membutuhkan toilet segera, dan harus masuk ke toilet umum, sedangkan di kubikel-kubikel toilet umum, kubikel itu terlalu sangat tidak nyaman?
Kubikel tidak ada fasilitas-fasilitas untuk disabilitas. Inovasi baru memang dibutuhkan.
Ketika kubikel sempit itu membutuhkan railing untuk peganan lansia, kita bisa memasang dasar railingnya saja (supaya tidak membuat kubikel "penuh"), dan ketika petugas datang, railing untuk berpegangan langsung dipasang. Dan lansia, lebih aman dan nyaman.
Atau juga, railing ini bisa dipasang di rumah pribadi, di mana toilet tidak terlalu besar. Bisa dipasang dasarnya dahulu, dan ketika anggota keluarga yang membutuhkan bantuan pegangan, railing bisa dipasang langsung. Hanya beberapa menit saja!
Sandaran untuk closet di toilet disabled
Kloset memang didesain untuk kenyaman bagi pengguna. Tetapi, untuk pengguna disabilitas, agak berbeda. Dengan kloset standar, walau mempunyai teknologi untuk pelestarian alam, secara fisik kloset untuk pengguna disabilitas memang agak berbeda. Yaitu, mempunyai sandaran, supaya disabilitas yang lemah dan selalu membungkuk, termasuk di atas kloset, mereka bisa bersandar, supaya kenyamanan terjaga.
Inovasi sandaran untuk closet, belum semua produsen menyadarinya, bahwa pengguna disabilitas itu bermacam jenis. Sebagian besar disabilitas adalah rentan. Kenyamanan untuk duduk di atas closet pun harus diperhatikan.
Closet biasanya mempunyai cover atau tutup. Tetapi tidak bisa untuk bersandar. Sementara, disabilitas sebagian besar membutuhkan sandaran untuk bersandar. Dan ini merupakan salah satu inovasi untuk menambah keamanan dan kenyamanan. Dan salah satu produsen itu adalah Delabie, produk dari Perancis.
Grab Bar untuk pegangan toilet disabled
Grab bar atau railing untuk pegangan di toilet, terutama I toilet disabled, bukan sekedar railing yang dipasang sekenanya saja. Biasanya, mereka memasang seenaknya, di daerah kloset atau sekitarnya. Padahal, ada konsepnya dan harus membuat simulasi, sebagai disabilitas.Â
Ini salah satu inovasi baru. Dengan riset dan konsep untuk kenyamanan disabilitas, ukuran bahkan 135 derajat pun, ini untuk disabilitas. Posisi closet dengan salah satu dinding, grab bar di pasang dengan ukuran yang sudah di riset.
Guna grab bar inovasi baru ini adalah, untuk menekan dan menyangga tubuh disabilitas (yang posisi horizontal) supaya bisa mulai berdiri dari closet, dan menarik tubuh disabilitas yang mulai mobilitas atau bergerak (yang posisi diagonal) supaya bisa berdiri lurus, tegak, dan mulai bisa berjalan. Biasanya memang disabilitas lansia.Â
Kesenjangan atau perbedaan 40 mm antara bar dan dinding untuk ruang minimal mencegah lengan melewati antara bar dan dinding, mengurangi risiko patah jika terjadi kehilangan keseimbangan. Dan 3 titik perbaikan mencegah tangan dari terjebak dan menyederhanakan instalasi.Â
Mengapa diagonal?
Mungkin, agak lebay jika seorang disabilitas, misalnya aku, mengatakan bahwa dengan posisi diagonal itu lebih nyaman dari posisi vertical. Pergelangan tangan lebih nyama untuk menarik tubuh dengan posisi grab bar diagonal disbanding dengan posisi vertical.
Tidak percaya? Silahkan dicoba sendiri.
Tolong dibayangkan, ketika kita menarik tubuh dengan pergelangan tangan kita. Dengan posisi diagonal di foto atas, atau di foto bawah, lebh enak dan nyaman yang mana? Semuanya memang harus di riset, untuk menghasilkan ruang toilet disabled, dengan benda2 ergonomis.
Kursi untuk shower toilet disabled pribadi
Sebagai disabilitas, aku merasakan ketika mandi di toilet pribadi, takut jatuh walau lantai toilet sudah memakai keramik yang tidak licin. Melihat air, aku merasakan sebuah tantangan jika aku harus berdiri dan mandi.
Tetapi, aku juga harus berhati2 dengan cara membuat posisi yang nyaman, salah satunya dengan kursi yang bisa di buka tutup atau justru bisa "diambil", jika ruang toilet tidak besar.Â
Cermin toilet disabled
Pengadaan cermin di toilet disabled, tidak banyak pemilik bangunan sadar akan manfaat dan kegunaannya. Mereka sepertinya tidak terlalu yakin bahwa disabilitas membutuhkan cermin! Dan pada beberapa mall, toilet disabilitas tidak dilengkapi dengan cermin!
Lah, memang disabilitas tidak butuh cermin? Tidak butuh berpatut-patut untuk berdandan? Astaga! Itu melanggar hak disabilitas!
Ini salah satu mall di Jakarta yang tidak care tentang disabilitas. Ini di ruang toilet disabiltas, di mana mengkin mereka berpikir bahwa disabilitas tidak membutuhkan cermin.
Untuk cermin, mungki juga tidak banyak yang berpikir bahwa disabilitas di atas kursi roda, tidak bisa mematut-matut dirinya. Karena duduk di atas kursi roda, bukan sebuah keadaan yang standar, sehingga posisi cermin harus di ubah. Atau, posisi cermin tingginya standard, tetapi cermin bisa buat "menunduk".
Cermin miring ini punya tuas ergonomis yang cukup panjang, sehingga disabilitas posisi di kursi roda lebih gampang untuk menjangkaunya.
***
Sepertinya, semakin banyak produsen yang peduli disabilitas. Beberapa inovasi ini membuktikannya. Mereka sudah sadar dan sangat peduli. Disabilitas juga manusia dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama di mata Negara. Tidak seharusnya, mereka dianak-tirikan.
Mimpi dan kebutuhan mereka, sama dengan non-disabilitas. Bedanya adalah mereka butuh bantuan bukan dari sekelompok manusia saja, tetapi dari inovasi-inovasinya.
Jadi, sangat dibutuhkan produsen-produsen seperti ini, yang bisa membantu disabilitas untuk hidup di dunia yang lebih baik.
Sebelumnya:
Konsep Standard Toilet Disablitas untuk "Kaum Prioritas"Â
"Toilet Pintar" untuk Dunia Kita
Bicara Tentang Kesehatan dan Kenyamanan di Toilet Umum, Mungkinkah?
Berbagai Macam Teknologi "Eco" untuk Toilet Modern
Wisata Toilet", Bukan Sekedar Tentang Kloset dan Air Saja
Teknologi Toilet bagi Kaum Prioritas, Hemat Air dan Melestarikan Lingkungan
Toilet itu Adalah "Sahabat" Kita. Heh, Lebay Banget!
Catatan Tentang Disabilitas Netra dan Pemakai Kursi RodaÂ
Sebenarnya, Bagaimana Standardisasi [Minimal] untuk "Toilet Disabled?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H