Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Serial Kuil Pemujaan Unik di Ueno Park : Toshogu Temple, Gojouten Shrine dan Hanazono Inari Shrine

16 Februari 2019   11:54 Diperbarui: 16 Februari 2019   21:32 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.greenshinto.com

By Christie Damayanti

 

Gerbang Torii dengan warna merah keorange2an sebagai gerbang serial 3 kuil pemujaan di Ueno Park

 

Ueno Park, memang luas, luas sekali. Dari museum, aula konser, kebun binatang, danau, taman luas bahkan beberapa kuil. Salah satunya adalah 3 serial kuil pemujaan yang unik, karena dedikasinya berbeda.

 

Ueno Park juga terkenal dengan 'pesta Sakura' di musim semi, mengeliling 3 tempat pemujaan, dan yang paling terkenal adalah Toshogu Temple. Shogun di dewakan setelah kematiannya sebagai Tosho Daigongen. Kuil ini dibangun tahun 1627 oleh pengikut Tokugawa.

 

Kompleks kuil ini, juga merupakan kuil pemakaman bagi Tokugawa. Luas, seluas konsep Ueno Park untuk berbagai macam kegiatan, salah satunya tujuan wisata di Tokyo.

http://www.greenshinto.com
http://www.greenshinto.com
 

Toshogu Temple, dengan gerbang style china di Jepang, yang didedikasikan untuk pemakaman, dan ada 6 orang shogun yang dimakamkan disana

 

Jepang jaman modern ini, mampu melibas tembok kokoh dari jaman ke jaman, bahwa dahulu Jepang memang sebuah Negara "tertutup", dimana diluar sana di seluruh dunia, Jepang sangat religious dan budaya Jepang sangat kental.

 

Tetapi setelah Jepang sadar tentang "kemuliaannya" sebagai Negara yang punya "jajahannya" di bagian dunia manapun (negeri matahari terbit adalah bahwa matahari di Jepang tidak pernah tenggelam. Maksusnya, dimana2 sampai di ujung dunia, Jepang punya tempat jajahan, sehingga matahari selalu ada untuk Jepang), maka Jepang mulai membuka diri.

 

Apalagi ketika jajahan Jepang modern bukan semata2 jajahan dengan kerja paksa rodi seperti jaman dahulu, Jepang "menjajah" hampir semua Negara di seluruh dunia dengan teknologinya. Dengan produk2nya yang terkenal sangat bagus. Dengan warga Jepang menjelajah ke seluruh dunia dan menghembuskan nafas sebagai "Negara yang tidak pernah tidur, karena matahari selalu bersinar" .....

 

Lalu, Jepang membuka diri dengan mengajak warga dunia datang ke Jepang. Dengan promos2nya. Dengan tawaran2nya. Dan akhirnya, Jepang membuka kuil2 atau temple2 disana bukan hanya untuk ritual religious mereka saja, tetapi untuk tujuan wisata.

 

Dan sekarang, akhirnya Jepang justru terkenal dengan salah satunya adalah "negeri kuil". Karena kuil2 disana, ada di semua sudut Negari Dari kota besar sampai pedesaan. Tiap titik perkotaan, ada kuil. Dengan arsitektur religious nya yang khas, Jepang sekarang mampu mengelola kuil2nya untuk beberapa fous kegiatan. 

Di sisi religiusnya, tetap untuk pemujaan. Dan di sisi wisatanya, justru para wisatawannya sangat antusias untuk hanya sekedar memotret dan selfie, tanpa banyak aturan ..... 

Begitu juga di Hanazono Inari-jinja Shrine di Ueno Park. 

Kuil ini, agak 'tersembunyi' dari pandangan wisatawan. Tetapi dengan gerbang merah keorange nya yang menyala khas Jepang, mata wisatawan pun peka menangkapnya, seperti aku ...... 

Kuil ini dibangun dengan gaya Gongen yang rumit, dengan struktur terpisah untuk peziarah dan ritual. Itu adalah bagian dari kompleks Kuil Kanei-ji yang luas, yang merupakan kuil pemakaman bagi Tokugawa (ada 6 orang Shogun yang dimakamkan disana). 

Kuil ini sempat rusak parah Perang Boshin, di pemerintahan Meiji. Kuil ini juga pernah terbakar dan tertimpa gempa Tokyo tahun 1923. Tidak kurang 16x renovasi dan terus diperbaiki sampai sekarang. 

Hanazono Inari, sebenarnya bagia dari 3 kuil pemujaan di Ueno Park. Toshogu Temple, lebih kepada pemujaan tempat pemakaman 6 orang Shogun. Gojouten Shrine, lebih sederhana yang di dedikasikan untuk pengobatan dan penyembuhan. Dimana setiap tanggal 10 tiap bulan, ada festifal obat2an, untuk peyakit manusia dan hewan peliharaannya. Didirikan sekitar 500 tahun lalu.

 


 

Gojouten Shrine, kuil kedua yang didedikasikan untuk pengobatan dan penyembuhan

 

Dan kuil yang ketiga adalah Hanazono Inari-jinja Shrine. Kuil ini, asal usulnya tidak diketahui, tetapi Tokugawa mendapatkan mimpi untuk untuk membangun kuil ini.

 

Karakteristik kuil ini adalah terowongan gerbang torii merah keorange2an. Konsep torii ini memang khas gerbang Jepang. Torii ada yang besar, tapi Cuma 1 saja, seperti di hampir semua kuil dan tempat pemujaan. Ada juga torii hanya sekedar pintu gerbang, tetapi banyak torii.

 

http://www.greenshinto.com dan dokumentasi pribadi
http://www.greenshinto.com dan dokumentasi pribadi

 

 

Hanazono Inari-jinja Shrine, yang sempat tidak diketahui asal usunya, di jaman Tokugawa

 

Fushimi Inari di Kyoto adalah yang sangat terkenal di antero Jepang. Gerbang torii berwarna merah keorange2an, besar dan berpuluhan, sebagai gerbang dan kanopi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Aku dengan latar belakang gerbang torii Hanazono Inari-jinja Shrine, Ueno Park
 Tetapi bukan hanya Fushimi Inari saja, tetapi hampir semua kota di Jepang mempunyai gerbang torii berwarna merah, salah satunya adalah di Hanazono Inari Jinja ini.
 ***
 Lingkungan Ueno Park memang sebuah lingkungan hijau. Ueno Park memang salah satu 'taman kota' untuk penyerapan dan paru2 kota. Konsep taman perkotaan benar2 sesuai dengan peruntukkannya.
 Tidak ada hal yang melanggar, bahkan semakin lama Ueno Park mampu mendatangkan wisatawan, bukan hanya menikmati "hijau" nya saja, tetapi wisatawan pun, blusukan untuk melihat atau "menemukan" tempat2 tersembunyi di taman kota ini. Ya, salah satunya 3 kuil pemujaan yang membari ruang religious yang tenang, nyaman dan dalam, ditengah2 kiota Tokyo, tetapi dikelilingi oleh hijau taman kota .....
 Hewan2 hidup disana, dengan tenang dan damai. Burung2 pun, mendekati wisatawan tanpa takut. Ketika aku membuka roti, mereka datang, tetapi tidak menyerbu. Tetapi ketika aku mulai menyebarkan remah2 roti sisa2 yang aku makan, bereung2 pun serta merta menyerbuku.
 

dokpri
dokpri

Heran sekali, mereka tidak menyerbu yang membuat aku ketakutan. Mereka menyerbuku, ketika tanganku melepaskan remah2 roti, kearah mana yang aku lempar. Mereka berebutan dan mereka bahagia.

 

Begitu juga hewan yang lain. Ada kucing dan anjing, tetapi sepertinya bukan liar, tetapi beerapa ekor dari mereka mempunyai kalung. Tentunya kalung itu menandakan mereka mempunyai "tuan". Tetapi, walau mereka tidak memakai kalung, mereka pun tidak liar. Mereka mendekatiku. Mereka meliukkan tubuhnya di kakiku dan mereka merasa nyaman dengan wisatawan2 yang lalu lalang disana.

 

Ueno Park memang menjadi 'landmark' distrik Taito. Sebua taman perkotaan yang mampu menjadi magnet Tokyo. Jika wisatawan manca Negara di Tokyo belum ke Ueno Park, sama saja seperti wisatawan yang tidak ke Patung Hachiko di Shibuya ......

 

Sebelumnya :

 

 "Perjamuan" Musik dan Seni dalam Ekspresi Diri di Tokyo Bunka Kaikan

 

Seekor Paus Biru, "Meloncat" dari Samudra Ueno Park di Tokyo

 

Ueno Park Memberi "Ruang Terapi" untuk Menurunkan Tingkat Stress Bagi Generasi Muda Tokyo 

Wisata Edukasi "Murah" di Ueno Park : 6 Museum dan Kebun Binatang 

Euno Park, Taman Wisata dan Edukasi di Tokyo Menjadikan "Panda"  Viral di Jepang 

Membawa Koper [Besar] Kemana-mana Karena Tidak Dapat Locker? Ga Banget, deh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun