Dari pidato Martin Luther King Junior "I Have a Dream"Â hingga AIDS Quilt, Mall adalah panggung nasional di mana gerakan dan perayaan berlangsung, tempat orang berkumpul untuk mendengarkan suaranya.
Tetapi National Mall lebih dari sekadar pelajaran dalam sejarah melalui peringatan yang terbuat dari batu. Banyak museum kelas dunia yang menjadi "sesuatu banget" untuk semua orang, termasuk Museum Nasional Sejarah dan Budaya Afrika-Amerika Smithsonian, tambahan terbaru dari rangkaian museum yang paling mengesankan (menurutku) di National Mall.
Sejarah Amerika terpampang di depan mata. Jika kita memasuki semua atraksi disana, seketika juha kita tahu apa yang membuat Amerika Serikat menjadi sebuah Negara adikuasa di dunia. Yaitu, mereka sangat menghargai pahlawan2 nya ......
Mungkin, aku tidak sabar untuk memasuki semuanya dan belajar tentang sejarah Amerika, arena aku bukan di dunia ini. Tetapi aku belajar tentang kehidupan dan lingkungan. Sebuah ruang public yang sangat luas, di udara terbuka, dan aku bisa menyerap semua ilmu untuk belajar.
 Amerika memang membuka diri untuk kita yang mau belajar. Jika kita punya kesempatan untuk kesana, tidak usah belajar secara resmi di sekolah2 atau universitas yang ada disana. Kita bisa belajar dengan lingkungan kita. Dengan mengamati apa esensi yang ada di dalamnya.
 Seperti National Mal Washington DC ini. Puluhan museum, puluhan monument dan peringatan. Semua ini bisa kita lihat, saksikan dan amati. Ada museum yang berbayar, tetapi ada juga museum yang tidak berbayar. Berbayar pun tidak mahal untuk belajar dan penuh ilmu pengetahuan. Apalagi yang tidak berbayar, kita benar2 bisa menyerap ilmu sebanyak2nya. Keterbukaan seperti inilah yang bisa menjadi inspirasi dan dibawa pulang ke Negara masing2.
Dan sebelah barat dari sungai Potomac, itulah Pentagon. Desain yang sungguh ideal sebagai ibukota Negara adikuasa, Amerika Serikat.