***
 Ketika kami masuk ke kota ini, aku merasa seperti di sebuah tempat yang tidak aman. Dengan banyak mobil2 patroli berseliweran, serta petugas2 yang juga mengantisipasi keamanan kota nya. Macet dimana2 dan di sebuat titik, ada pemeriksaan random .....Â
Di foto diatas, merupakan dataran Negara tetangga terdekat, Mexico. Perbatasan dengan pagar tinggi, pun seringkali diterobos oleh imigran2 gelap Mexico yang masuk ke Negara Amerika Serikan, secara illegal. Sepertinya, tempat itu tenang2 saja, tetapi ternyata banyak pergolakkan disana.
Perbatasan antara Amerika Serikat dengan Negara Mexico dan di titik2 tertentu ada gerbang untuk masuk dan keluar dari dan ke Amerika Serikat.
Adikku juga cerita, mengapa banyak imigran gelap Mexico ke Amerika Serikat. Aku sih belum pernah ke Mexico. Tetapi apa yang dikatakan teman2ku yang sudah pernah ke Mexico berkata, bahwa Mexico merupakan Negara berkembang, dimana taraf kehidupan disana belum semakmur dengan Negara tetangga terdekatnya.Â
Apa lagi di kota2 pinggiran, dekat dari Amerika Serikat, seperti Juarez ini. Sehingga, ketika mereka melihat dan tahu bahwa Negara tetangganya menurut mereka sangat makmur, mereka akan mati2an menerobos dinding pemisah, walau mereka belum punya ijin untuk kesana.
 Dan yang aku tahu, masalah imigram gelap dari Mexico merupakan salah satu masalah terbesar bagi Negara adi kuasa ini!Â
Sebagai salah satu kota terbesar di sepanjang perbatasan Amerika Serikat dan Mexico, El Paso menjadi tuan rumah beberapa agen federal yang bertugas memantau pergerakan orang dan perdagangan antara kedua negara. Kota ini adalah rumah bagi ribuan bea cukai, Patroli Perbatasan, dan agen penegakan obat. Sebagai karyawan "penting", penutupan sebagian pemerintah telah memaksa banyak dari mereka untuk bekerja tanpa upah - dan mereka semakin stres.Â
Dan selain petugas2 patroli yang selalu berjaga di dinding perbatasan, mereka juga berpatroli dengan mengendarai  mobil2 patroli.Â