Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Natal di Funabashi Hoten, Berbagi dengan Yoshinoya

26 Desember 2018   12:31 Diperbarui: 26 Desember 2018   17:05 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Tidak ada Pohon Natal di Funabashi Hoten Chiba. Tetapi, aku menganggap pohon2 ini sebagai Phon Natal, yang menerangi kehidupan kota ini, dimana anakku tinggal disini .....

Beberapa Negara Asia termasuk Jepang, adalah negara2 yang sebagian besar beragama Budha atau Sinto. Sangat wajar, ketika hari2 besar agama yang lain, bukan berupa hari libur. Termasuk Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember setiap tahun.

Ketika aku ingin ber-Natalan dengan anakku yang kuliah dan kerja di Tokyo tahun 2017 lalu, tentu aku membayangkan 'White Christmas' dengan salju putih, seperti jika sku ber-Natalan di Amerika puluhan kali, di rumah adikku di Dallas.

Bayangan pohon2 Natal banyak di Jepang, membuat aku sangat excited! Tetapi, yang ada merupakan sebuah kekecewaan ......

***

Pertengahan blan Desember 2017 lalu, aku sudah berada di Tokyo. Kami bersuka cita untuk merayakan Natal bersama. Wakau seperti biasa, anakku tetap kuliah dan bekerja, tetapi sesaat sebelum Natal, kami sudah berjalan2 berasama mencari kado2 Natal ......

Aku selalu pergi sendirian jika anakku kuliah dan bekerja. Ke distrik2 besar seperti Shibuya, Shinjuku, Harajuku, Ueno atau Akibahara memang sangat ramai. Termasuk Pihon Natal erlap kerlip berwarna warni, untuk menyambut Hari Kelahiran Yesus Kristus.

Aku senang sekali, walau pada keyataannya adalah merka hanya sekedar berpesta pora. Beesenang2 serta berbisnis dengan hotel2 mahal dan kulier2 enaknya saja. Dan karena Jepang memang bukan Negara yang warganya beragama Kristen, sangat wjar ketika tidak banyak Gereja disana.

Beberapa missionaries dari Negara barat, memang membangun komunitas2 untuk bisa mengumpulkan warga jepang yang memang beragama Kristen. Atau untuk wisatawan2 yang beraama Kristen, yang berada di Jepang, untuk bisa beribadah. Tetapi, itu tidak banyak. Apalagi di kota2 kecil, seperti di perfektur Chiba, temat anakku bertempat tinggal.

Hari itu, tanggal 24 Desember 2017 di Funabashi Hoten,

Sore hari aku dan anakku sudah di apartemennya. Kami bersiap2 untuk ke Gereja di malam Natal (tanggal 24 Desember). Menyiapkan baju terbaik untuk menyambut kelahiran Tuhan Yesus kristus. Baju2 tebal karena saat itu suhu sudah 0 derajat Celcius.

Lalu, Michelle mencari tahu Gereja nya akan mengadakan ibadah Natal jam berapa. Ternyata jam 12.00 tengah malam dan akan selesai jam 2.00 dini hari tanggal 25 Desember 2017. Dan kami langsung sadar tentang sesuatu .....

Kereta di Tokyo hanya sampai jam 1.00 dini hari. Dimana jika kami ke Gereja sampai jam 2.00 dini hari, alamat kami tidak bisa pulsng ke apartemen kami di Funabashi Hoten. Sementara Gereja kami ada di Nishi Funabashi, beda 1 stasiun dari apartemen kami!

Anakku mencari lagi Gereja2 yang lainnya. Ternyata menurutnya, yidak ada gereja di seputaran kami di Funabashi Hoten. Gereja2 yang ada, justru jauh dari Chiba. Adanya di distrik2 besar di Tokyo. Dan semuanya beribadah di tengah malam di Malam Natal!

Kami mulai kecewa. Masa' sih, kami tida bisa beribadah Natal? Selama hidup kami, beribadah di Gereja tidak pernah absen, kecuali meamang di tempat2 yang tidak ada Gereja atau sakit. Mungkin bisa dihitung dengagn jari2 tangan saja, selama aku hidp hamper 50 tahun! Jadi, sungguh aku sangat kecewa .....

Michelle mulai mencari lagi, ibadah Natal di Hari Natal tanggal 25 Desember 2017. Dan yang terjadi adalah, Gereja kami tidak ada ibadah Natal di tanggal 25 Desember! Ada di beberapa distrik di Tokyo, yang ada ibadah Natal, tetapi sangat jauh dan daerahnya kami tidak familiar.

Berarti, kami bersiap tidak beribadah Natal di Natal 2017 ......

Kami tidur dengan kecewa. Dan aku mengajak Michelle berjalan2 di Hari Natal tanggal 25 Desember. Melihat2 suasana pagi Natal, merenungi hidup kami, terutama hidup Michelle di jepang. Serta mencari2 apa yang ada disana, untuk kami persembahkan pada Bayi Yesus lewat jalan apapun .....

Hari itu, tanggal 25 Desember 2017 di Funabashi Hoten,

Jam 8.00 pagi kami sudah keluar dari apartemen. Berjalan2 masuk ke beberapa taman. Melihat2 Pagi Natal, beapa Tuhan luar biasa. Membawa kami tinggal disini, walau tidak bisa leluasa beribadah Natal karena keterbatasan2 kami.

Tuhan sangat luar biasa, membawa Michelle masuk disini. Kuliah disini serta bekerja disini. Pji Syukur kuucapkan dengan luar biasa! Sungguh Tuhan sangat baik! Negara ini sangat cocok untuk anakku, dan untuk meningkatkan motivasi nya semakin besar! Tuhan membimbingnya dengan luar biasa, dan Berkat NYA sangat kurasakan untukku dan anakku .....

Dari berjalan2 di taman2 sekitar Funabshi Hoten, kami mulai masuk ke perkotaan, sebelum kea rah stasiun. Dan ternyata ada fenomena yang membuat aku sekamin seding dan sungguh kecewa, walau sangat wajar bagi warga Jepang ......

Apartemen Michelle waktu itu, berada sekitar 30 menit berjalan kaki dari Stasiun Funabashi Hoten, dan melewati sebuah pacuan kuda nasional, Arena Pacuan Kuda Nakayama.

Lihat tulisanku, Bukan Sekedar Berkuda di Funabashi Hoten

Ketika kami melewat pacuan kuda itu, da fenomena 'aneh'. Kutanya Michelle, "Ada apa?"

Dia tidak tahu. Tetpi ketika ada beberapa kertas kecil yang terjatuh di area itu, Michelle mengambilnya dan tahu lah dia karena bisa membaca kulitas kanjinya, itu kertas taruhan untuk pacuan kuda .....

Astagaaaaa ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Aku memandang dikejauhan, arena pacuan kuda, yang sedang asik di Hari Natal di Funabashi Hoten

Bagi warga jepang sendiri, yang memang Hari Natal adalah seperti hari2 biasa, tentu tidak aneh, ketika hari itu diselenggarakan pacuan kuda nasional, yang dengan taruhan2 secara legal. Mereka datang berbondog2 dengan baju2 tebal hitam. Resmi. Bagi bapak2 yang terlihat matang, wajah tegar terkesan sebagai orang berduit, dengan pasangannya, ibu2 cantik dengan manel hitam juga, denganberbagai perhiasan, bergandengan tangan.

Ada yang membawa mobil2 mewah, dan ada yang berjalan kali dari Stasiun Funabashi Hoten. Karena aku tahu, bahwa walaupun mereka berduit, banyak dari mereka tidak mau bermobil. Mereka lebih memilih naik kereta. Jadi, komunitas pecinta pacuan kuda jepang, hari itu di Hari Natal 25 Desember 2017, berbondong2 untuk melihat dan memasang taruhan ......

 Wajah2 itu terlihat sumringah. Bergembira. Berbahagia. Warga jepang, yang pada hari itu, Hari Natal taggal 25 Desember 2017, yang pas tepat di Hari Minggu, sangat wajar mereka melepas penat akhir tahun, untuk "berpesta pora", pasang taruhan bersama teman2nya ......

 Tinggal kami, berdiri dengan sedih. Memandang mereka. Ada kegembiraan disana, dan kami berdua, memandang dengan sedih.

 Kelahiran Tuhan Yesus Kristus, kami peringati hanya dengan doa dalam hati dan makan berdua di Yoshinoya. Karena saat itu, Yoshinoya dekat apartemen Michelle, sedang berbagi. Membuat ratusan mangkuk sup Yoshinoya beserta makan siang, dan dibagikan kepada orang2 yang membutuhkan .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 Yoshinoya, membawa pegawai2nya keluar dari restoran, untuk menyiapkan makanan2 dan dibagiakn gratis bagi warga disana yang membutuhkan. Dengan 0 derajat Celsius, mereka dapat merasakan Kasih Yesus di Hari Natal .....

Paling tidak, kami merasa sedikit damai dengan kegiatan mereka.

Walau tidak ada Pohon Natal di Funabashi Hoten, Yoshinoya berbagi makanan untuk mereka2 yang membutuhkan. Ada semangat Natal disana. Ada Bayi Yesus disana ......

 

Selamat Hari Natal,

 

Bayi Yesus sudah lahir,

 

Suka cita dan damai Natal beserta kita semua ......

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun