By Christie Damayanti
Tidak ada Pohon Natal di Funabashi Hoten Chiba. Tetapi, aku menganggap pohon2 ini sebagai Phon Natal, yang menerangi kehidupan kota ini, dimana anakku tinggal disini .....
Beberapa Negara Asia termasuk Jepang, adalah negara2 yang sebagian besar beragama Budha atau Sinto. Sangat wajar, ketika hari2 besar agama yang lain, bukan berupa hari libur. Termasuk Hari Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember setiap tahun.
Ketika aku ingin ber-Natalan dengan anakku yang kuliah dan kerja di Tokyo tahun 2017 lalu, tentu aku membayangkan 'White Christmas' dengan salju putih, seperti jika sku ber-Natalan di Amerika puluhan kali, di rumah adikku di Dallas.
Bayangan pohon2 Natal banyak di Jepang, membuat aku sangat excited! Tetapi, yang ada merupakan sebuah kekecewaan ......
***
Pertengahan blan Desember 2017 lalu, aku sudah berada di Tokyo. Kami bersuka cita untuk merayakan Natal bersama. Wakau seperti biasa, anakku tetap kuliah dan bekerja, tetapi sesaat sebelum Natal, kami sudah berjalan2 berasama mencari kado2 Natal ......
Aku selalu pergi sendirian jika anakku kuliah dan bekerja. Ke distrik2 besar seperti Shibuya, Shinjuku, Harajuku, Ueno atau Akibahara memang sangat ramai. Termasuk Pihon Natal erlap kerlip berwarna warni, untuk menyambut Hari Kelahiran Yesus Kristus.
Aku senang sekali, walau pada keyataannya adalah merka hanya sekedar berpesta pora. Beesenang2 serta berbisnis dengan hotel2 mahal dan kulier2 enaknya saja. Dan karena Jepang memang bukan Negara yang warganya beragama Kristen, sangat wjar ketika tidak banyak Gereja disana.
Beberapa missionaries dari Negara barat, memang membangun komunitas2 untuk bisa mengumpulkan warga jepang yang memang beragama Kristen. Atau untuk wisatawan2 yang beraama Kristen, yang berada di Jepang, untuk bisa beribadah. Tetapi, itu tidak banyak. Apalagi di kota2 kecil, seperti di perfektur Chiba, temat anakku bertempat tinggal.
Hari itu, tanggal 24 Desember 2017 di Funabashi Hoten,