By Christie Damayanti
Bianglala dan jet coaster raksasa, dilihat dari pedestrian, luar dari Tokyo Dome City di Bunkyo
Seharian dari jam 11.00 sampi jam 16.00, aku berkeliling di Tokyo Dome City. Sebelum pulang ke Funabshi Hoten dari Stasiun Suidobashi, aku berniat jalan2 dahulu keliling daerah Tokyo Dome City. Melihat2 perkotaan Bunkyo, mengamati nya dan membeli oleh2 makanan untuk Michelle anakku.
Bunkyo, Tokyo
Bunkyo adalah salah satu distrik di Tokyo, adalah daerah permukiman dan pendidikan. Tokyo Dome City, sebenarnya merupakn area wisata berkonsep "pendidikan", dengagn Dome raksasa nya sebagai rumah bagi baseball nasional Jepang. Bunkyo juga merupakan rumah bagi Judo's Kodokan, Universitas Hongo serta merupakan 'sister city' dengan Kaiserlautern di Rheinland Jerman.
Bunkyo lahir tahun 1947, sebagai distrik yang mengikuti transformasi Tokyo sebagai kota metropolitan. Dan Bunkyo cukup padat, dimana tempat ini merupakan rumah bagi pekerja2 Tokyo, yang berkantor di distrik Tokyo Metropolitan seperti dari Shinjuku, Shibuya, atau Roppongi dan Ginza.
Sebenarnya, di Bunkyo banyak sekali atraksi bagi turis local atau manca Negara. Mungkin, liburanku ke Tokyo tahun depan, aku akan berkeliling lebih jauh di area Bunkyo.
Tetapi, kemarin aku hanya 1 harian di Bunkyo, dan sebagian besar aku berada di Tokyo Dome City. Dan sekarang, aku berjalan2 disekitaran nya, sebelum ke Stasiun dan pulang ke Funabashi Hoten .....
***
Seperti biasa, Jepang dimana pun itu, sangat peduli dengan waga dan wisatawannya. Baik yang sehat, muda, ataupun ang manula dan disabilitas.
Semua pedestrian di Bunkyo, seperti di bagian kota lainnya di seluruh Jepang, di bangun dengan area luasan yang bukan hanya standard, tetapi lebih dari itu. Lebarnya, minimal 5 meter. Bahkan sampai lebar 10 meter. Fungsi nya bukan hanya untuk pejalan kaki berjalan saja, tetapi juga untuk area public.