By Christie Damayanti
LaQua dengan pemandangan langsung ke Theme Park Tokyo Dome City. Lihatlah, rel kereta roller coaster yang meliuk2, keluar-masuk dinding bangunan pertokoan LaQua .....
***
Berkeliling di Tokyo Dome City, ternyat tidak hanya sekedar berjalan2 di tengah kehidupan anak2 muda Jepang, dengan segala hobi dan kesukaannya. Suasana disana memang suasana kangout anak2 muda, dengan cafe2 dan restoran2nya, yang serba unik dan cantik.
Sebagai area dengan konsep super-blok yang lengkap semua fasilitas untuk kita, Tokyo Dome City juga dilengkapi dengan area pertokoan, yang sebagian besar mejual barang2 kubutuhan anak muda dan eksekutif2 muda Jepang. Dan kosep mall dan pertokoannya, cukup unik!
Mengapa unik?
Yang berwarna biru adalah sebuah konsep pertokoan yang dikelilingi dinding2 kaca kea rah theme park dan Dome raksasa. LaQua, namanya. Konsepnya, bukan haya sekedar pusat perbelanjaan saja, tetapi mengajak siapapun yang kesana, ikut merasakan "sesuatu", walau tidak membeli apa2.
LaQua
Tidak perlu keluar uang sama sekali untuk pergi kesana, kecuali tiket kereta, Tokyo Dome City mampu nyedot ribuah wisatawan local dan manca Negara, apalagi jika di hari2 libur atau weekend.
Theme park Tokyo Dome City ini, merupakan yang utama, memang. Dan roller coaster raksasa yang meliuk2 keluar masuk bangunan2 disekitarnya, sangat membuat dadaku bergemuruh, seiring dengan suara2 roda kereta yang naik turun ratusan meter di area itu, dengan suara2 teriakan pengunjung yang exited dan yang adrenalinnya membubung, ketika kereta roller coaster itu membawa mereka ke puncak excited mereka .....
Walau aku tidak bermain dengan roller coaster, tetapi ketika aku terkesima dengan putaran roda2 kereta roler coaster tersebut, aku bisa merasakan sebuah semangat untuk mendapatkan esensi dalam liburanku kali ini.
***
Bangunan pertokoan itu berlantai 5 untuk berbelanja. Di lantai dasar, banyak sekali restoran2 dengan menu internasional, dan lantai 1 banyak cafe2 cantik, sebgian besar makanan local Jepang.
Foto yang bawah, itu adalah pelosotan kereta, yang akhirnya kereta masuk ke kolam dilantai dasar. Dan ..... pengunjung pun basah kuyup, termasuk yang menaiki kereta itu, hahaha .....
Berjalan2, itu tidak asik juka kita tidak makan besar atau nyemil. Ketika berjalan2 sendirian pun, aku harus makan, kan?
Ketika aku mencari makanan local Jepang di lantai 1, sambil memandang kea rah theme park, ternyata penuh semua. Dan ternyata juga, kursi rodaku tidak bisa masuk sampai ke meja2 makan. Sehingga, kursi roda ajaibku harus kutinggalkan di depan caf. Malas, aku ....
Akhirnya, aku memilih sebuah restoran internasional, walau menu nya pun sebagian besar adalah menu local Jepang, di lantai dasar.
Setelah mencari2, restoran mana yang aku mau datangi, karena restoran lebih tidak terlalu ramai pengunjungnya, akhirnya aku memilih MOONMIN Restoran.
The Moonmin
The Moomin, adalah sebuah karakter dari seorang illustrator Finlandia berbahasa Swedia. The Moomin  adalah keluarga dengan karakter dongeng kuda nil putih bulat, dengan moncong besar, dan mereka tinggal di Mooninvalley.
Aku tidak tahu, mengapa serial The Moonmin, cukup terkenal di Jepang, dengan berbagai banyak mercendize bagi warga dan wisatawan di Jepang. Bahkan, caf The Moonmin ada di beberapa kota di Jepang, salah satunya di Tokyo Dome City di Bunkyo Tokyo.
Menu yang aku pilih. Nasi dan ayam kare, serta jagung, sayur dan daging sapi. Tidak lupa paketnya adalah sup manis. Minumnya dapat gratis, jus jeruk asli. Dan ternyata, paket ditambah cemian roti berbagai jenis, yang boleh makan sepuasnya, asal tidak dibawa pulang .....
Â
Paket sebanyak ini, aku hanya membayar 1350 Yen saja. Sekitar  180.00 Rupiah. ( di Jepang dengan paket se[erti ini, bisa dibilang : murah!). Dan sambil makan, aku bermain dengan boneka2 Moonmin, serta menikmati cemilan2 roti yang disediakan .....
Makan siang terlama yang aku lakukan, hampir 2 jam sendirian, hihihi ......
Kenyamanan yang kurasakan dengan  traveling sendirian seperti ini, yang aku lalukan, ketika aku berjalan2 sendirian keliling Jepang selama 1,5 tahun ini, setelah anakku Michelle kiuiah, bekerja dan tinggal di Jepang.
Dan aku sangat menikmatinya ......Â
Sebelumnya :Karakter Manga dan Animee Jagoan Jepang yang Super Keren, di "Jump Shop" Dome CityTanah Kecil, tetapi Menghasilkan Ruang Publik Besar "Ramah Disabilitas" Berkonsep Pedestrian BertingkatJika Bosan dengan "Jepang Banget", Datanglah ke Tokyo Dome City di BunkyoÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H