Toko "Jump Shop", menjual karakter manga dan anime laki-laki jagoan Jepang, yang digilai oleh anak-anak muda Jepang dan anak-anak muda dunia.
***
Aku tidak terlalu suka dengan kartun-kartun manga atau anime Jepang. Tetapi karena anakku Michelle sangat suka bahkan "gila" Jepang dan dia sekarang tinggal di sana, mau tidak mau sebagi mamanya harus berusaha untuk mempelajari Jepang dengan tetek-bengeknya. Hal tersebut agar aku bisa menjadi "teman" anakku dan dia merasa mempunyai "teman" dalam berbagi suka dan dukanya, tinggal di negeri Sakura.
Itulah konsep hidupku. Untuk siapa, sebagai orangtua, mencari kehidupan?
Untuk siapa, aku hidup?
Ketika aku terserang stroke, Januari 2010 lalu di San Francisco, dokter di Amerika mengatakan bahwa hidupku hanya bisa berbaring saja selamanya karena otak kiriku (pernah) terendam darah 20%. Tetapi karena aku mempunyai 2 orang anak yang masih SD (waktu itu), aku tidak percaya, dan berjuang melawan serangan stroke, sampai sekarang. Itu untuk siapa?
Satu-satunya hidupku adalah untuk memperjuangkan hidup anak-anakku!
Sehingga, ketika Michelle tinggal, bekerja, dan kuliah di Jepang, aku akan terus berusaha untuk menjadi "teman" anakku, sepanjang hidupku, salah satunya dengan mempelajari segala macam yang berhubungan dengan Jepang.
Termasuk juga kartun manga dan anime, yang sungguh-sungguh aku tidak suka mengikutinya. Tetapi, dengan keyakinan tentang sebuah hubungan kasih antara ibu dan anak, aku tidak segan-segan mengikuti alur pikiran anakku tentang ini.
Tokyo Dome City, memang sebuah area anak-anak muda. Selain theme park-nya dengan permainan-permainan yang memacu adrenalin, si konseptor terus memberikan ruang sebagai ruang publik, khusus untuk anak-anak muda Jepang dan anak-anak muda dunia.
Jika Disneyland adalah theme park dan ruang publik yang menjadi tempat hiburan bagi orang-orang yang "gila" Disney dari seluruh dunia, maka Jepang adalah sebuah negara atau ruang publik besar bagi orang-orang yang "gila" manga dan anime. Dan salah satu tempat yang bisa menjadi titik kegembiraan bagi mereka adalah di Tokyo Dome City.
Adalah sebuah toko besar, berjudul "Jump Shop". Di sana menjual berbagai macam merchendise dari manga dan anime-anime khas Jepang, seperti Detektif Conan, Dragon Ball, Fushigi Yuugi, Magic Knight, One Piece, Naruto, dan sebagainya.
Ada juga toko-toko kecil, dengan kartun-kartun anak-anak yang lebih mungil, dan menjual barang-barang merchendise dari Doraemon, Hello Kitty, Totoro atau karakter-karakter perempuan seperti Sailor Moon, Candy-Candy dan sebagainya.
Tetapi, karena Tokyo Dome City memang mematok pasarnya adalah anak-anak muda, eksekutif muda, atau orang-orang dewasa yang berjiwa muda, maka memang toko "Jump Shop" merajai semua toko-toko yang ada di sana.
Tema di toko ini, bukan hanya yang ada di cerita-cerita atau karakter film-filmnya saja, tetapi toko tersebut mengemas dengan gaya yang sangat menggemaskan!
Hahaha
Aku pun awalnya sama sekali tidak membayangkan akan suka dengan karakter-karakter tersebut. Selama sekitar 1 jam-an aku berputar-putar di toko yang cukup besar itu, tiba-tiba ada sebersit rasa suka yang mulai menyelinap, ketika ada patung Detektif Conan, Knight Rider, dan Dragon Ball sebesar manusia terpampang dengan latar belakang gambar komik-komik mereka. Waaaaaaa... Aku serasa jatuh cinta dengannya...
Bukan. Bukan jatuh cinta dengan karakternya (saja), tetapi jatuh cinta dengan apa yang terpampang di depan mataku, yang dengan sepenuh hati mereka mendesain tokonya sedemikian rupa secara luar biasa!
Bisa dibayangkan, anak-anak muda dan remaja-remaja Jepang, termasuk anakku, menjadi tergila-gila dengan si karakter, atau lebih tepatnya, si pembuat karakternya!Â
Karakter utamanya adalah laki-laki, yang gagah, tampan, serta jagoan. Dengan karakter serta ciri khas si pembuatnya, Toko "Jump Shop" berhasil mendatangkan ribuan orang penggemar karakter-karakter manga dan anime Jepang, datang ke toko ini, yang mempunyai cabang di beberapa kota lain di Jepang.
Toko itu cukup besar. Di salah satu pintu masuk, ada ukuran kehidupan Naruto bersama dengan sekelompok suvenir dan pilihan hadiah untuk dipilih. Kita juga bisa mendapatkan salah satu desain dari Bleach, yang dicap ke koin juga.
Dengan harga satu gantungan kunci dari logam sebuah karakter seharga selotar 1000 Yen, apa bukan gila, namanya? Mulai dari barang-barang suvenir seperti buku-buku notes, tas-tas, kaos-kaos, kartu-kartu permainan, gelas-gelas, mug, atau yang lain yang kadang-kadang kita tidak terpikir ada barang seperti itu, membuat kocek kita tersedot habis! Percaya, deh!
Misalnya, kaos yang cantik sekali berharga 5000 Yen atau tas backpack bergambar karakter seharga 7000 Yen sampai 10.000 Yen, itu bukan harga main-main! Tetapi, dengan santainya seorang remaja memilih-milih barang kesukaannya, dan hasilnya dia membawa 1 keranjang besar barang-barang pilihannya, yang aku yakin akan bernilai jutaan Yen! Ckckck
Catatan :
Aku saja, dengan karakter Disney-ku yang sudah aku kumpulkan dari sejak kecil, dan jika aku berada di Disneyland atau Disney Store, aku tidak akan segila itu, membuang Yen sampai jutaan. Paling banter, ribuan Yen saja, hihihi..
***
Ketika aku membagikan foto-fotoku di toko Jump Shop di medsos ku, dengan  caraku, hahaha ..... memang ternyata teman-temanku yang seumur denganku pun masih menyukai karakter-karakter manga tersebut. Dan mereka meminta aku membelikan dulu barang2 pilihannya.
Â
Inilah dunia anak muda Jepang. Siapa yang tidak "tahan", kita bisa gila dengan apa saja yang disuguhkan disana. Dan kita tetap harus menahan diri .....
***
Tetapi waktu aku share dengan harganya, serta merta mereka pun mundur teratur, karena meang harga disana sungguh mahal, tidak sebanding dengan 'kebahagiaan' dengan memilikinya .....
Jadi, semua pilihan ada pada masing2 pengunjung. Karena barang2 yang dijual disini, hanya cocok sebagai 'barang hobi', walau mungkin bisa dipakai untuk sehari2 (seperti piring, mug, gelas atau buku), dan harganya tidak sebanding jika dibakai untuk sehari2 dengan resiko2 akan rusak atau pecah.
Jika kita memang gila untuk hobi, silahkan membelinya. Tetapi, janganlah membeli sampai habis2nya, walau akhirnya kita mendapat 'kebahagiaan' dalam memiliki koleksi ini, tetapi 'berhutang' banyak lewat kartu kredit .....
SebelumnyaÂ
Jika Bosan dengan "Jepang Banget", Datanglah ke Tokyo Dome City di Bunkyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H