By Christie Damayanti
Ibukota Jepang, Tokyo, memang benar2 mengerti apa yang Negara inginkan untuk bisa menjaring kenyaman bagi warga terutama bagi wisatawan manca Negara yang berkunjung kesana.
Tokyo menyjikan tempat2 dan spot2 wisata yang "Jepang banget", seperti Hachiko Square di Shibuya, Shinjuku atau Harajuku dengan Takeshita Street nya, juga stadion Sumo di Ryogoku. Tokyo juga menyajikan wisata budaya dan religinya, seperti kuil2 Sinto dan Budha seperti di Sensoji Asakusa atau di Shimosa Nakayama. Tokyo juga menyajikan wisata belanja yang khas Jepang di Ameyoko, atau gaya mewah internasional di Ginza.
Tokyo juga menyajikan banyak taman dan hutan kota sebagai penyegar kota dan paru2 Tokyo, seperti di Meiji Harajuku, Imperial Palace Garden, Shinjuku Garden atau Ueno Park. Belanja 'murah' pun, bisa ke perfekture Chiba, di Funabashi. Museum2 internasional, nasional bahkan khas Jepang jaman Edo atau Cup Noodle, di perfektur tetangga, Yokohama.
Semuanya, tersaji dengan canti, menarik dan membuat wisatawan manca Negara datang dan terus datang lagi, untuk melihat2 apa yang di sujuhkan terus oleh Jepang, khususnya Tokyo.
Bagaimana jika bosan dengan yang "Jepang banget?".Â
Atau bagaimana jika cape berkeliling ke kuil2, atau mau irit untuk belanja?
Ternyata, Tokyo juga menyediakan area khusus untuk 'bersenang2', tempat tertawa2 dan bermain di Theme Park "Tokyo Dome City" ......
Tokyo Dome City, adalah kawasan terpadu super-block untuk hiburan, seperti taman bermai di area Bunkyo Tokyo. Disana selain taman bermain dengan roller coaster yang besar dan tinggi, meliuk2 masuk ke bangunan2, juga bianglala besar, serta permainan2 yang memacu adrenalin.
Aja juga, stadion baseball beratap Tokyo Dome berkapasitas 55.000 penonton (terbesar di dunia! Dijuluki The Big Egg dan kandang tim baseball Tokyo Youmiuri Giants), resort hotel 43 lantai dengan kolam renang umum yang besar. Semua full dibuka tahun 2003 lalu.
Dari Stasiun Funabashi, hanyamakan waktu sekitar 40 menit naik kereta turun di Stasiun Suidobashi, dengan biaya 390 Yen. Tidak terlalu jauh dan tidak mahal. Stasiun Suidobashi, hanya berjarak 1 atau 2 stasiun ke Shibuya tetapi berganti kereta di Stasiun Yoyogi, dan 3 stasiun untuk masuk ke lingkaran "Shibuya -- Shinjuku - Harajuku"
Â
Â
Â
Namanya juga kawasan terpadu, dan 'pasar' nya pun adalah anak2 muda sehingga vendor2 disana menyesuaikan diri, barang2 apa yang mau diperjual-belikan.
Theme park ini, setara dengan theme park Yokohama Cosmo World. Bedanya, ini berada di Tokyo, dan masuk dalam kawasan hiburan super block Tokyo Dome City. Klo Yokohama Cosmo World, itu hanya berupa taman bermain, seperti Universal Studio, saja.
Apa yang menarik disana? Semuanya!
Sebagai wisatawan yang duduk di kursi roda, aku tidak ingin bermain disana, apalagi fisikku tidak menunjang. Tetapi sebagai arsitek, aku sangat tertarik untuk terus dan selalu mengamati banyak hal, terutama di tempat2 baru, yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya.
Tokyo Dome City, sangat menarik untukku. Setelah aku keluar dari Stasiun Suidobashi, aku mencari jalan lewat Google Map, untuk sampai ke tempat ini. Tidak terlalu jauh, bianglala raksasa nya sudah terlihat, bersama dengan rel tinggi dan melingkar2 roller coaster nya, tetapi Dome nya sendiri belum cukup terlihat.
Â
Â
Â
                                                                  Â
Ketika aku sering naik kereta JR dari Stasiun Funabashi ke Stasiun Shibuya, disebelah kanan kereta pasti terlihat Tokyo Dome nya, walau aku baru punya kesempatan kesana. Awalnya, aku tidak cukup tertarik untuk datang kesana. Tetapi, ketika Michelle dan teman2nya bermain disana suatu ketika beberapa bulan lalu, aku berpikir,
"Mengapa aku tidak kesana? Paling tidak, pasti ada hal2 baru yang menarik, bisa aku amati"
Begitulah, Oktober 2018 lalu, aku ke Tkyo Dome City untuk melunasi rasa penasaranku .....
Area Bunkyo Tokyo sendiri, merupakan daerah permukiman dengan beberapa fasilitas2 perkantoran, taman hiburan, serta perdagangan. Jadi, tidak ada gedung2 tinggi pencakar langit. Yang ada gedung2 cukup tinggi belasan lantai untuk mansion dan apartemen2 warga Tokyo.
Melihat suasana disana, sepertinya ini adalah permukiman kelas menegah, dimana warga Bunkyo Tokyo bekerja di Shibuya, Shinjuku atau Harajuku. Bahkan mungkin bekerja di Roppongi, daerah2 'tokyo metropolitan' yang dekat dengan Bunkyo.
Aku kesana, sekitar jam 11.30 siang, dan terlihat pekerja2 kantoran disana sudah banyak yang keluar. Mungkin untuk meeting sekalian makan siang. Dan semakin siang, mereka semakin banyak. Sebagian besar arahnya menuju Tokyo Dome City.
Â
Â
Di Tokyo Dome City pastinya merupakan pusat makanan. Memang byak resto2 besar atau cafe2 cantik mungil. Juga ada beberapa foodcourt yang ramai dikunjungi oleh pekerja2 dan eksekutif2 muda, berbaur dengan wisatawan2 muda, local maupun asing.
Foodcour2 nya menyajikan berbagai makanan internasional, dengan makanan2 Jepang juga. Yang menarik, makanan2 Jepang disana, disajikan dengan cara modern serta presentasi2 makanannya sangat menarik secara internasional, tanpa mengubah konsep2 tradisional mereka.
Misalnya,Â
Mie ramen merupakan makanan tradisional mereka, dan sangat digemari oleh dunia. Selama ini, konsep penyajian mie ramen yang seperti itu. Ada mie nya, dagingnya, rumput lautnya dan sebagainya, dengan kuah nya yang berbagai rasa.
Tetapi yang disajikan di sini merupakan penyajikan ala anak2 muda. Mie ramen disajikan seperti biasa, tetapi ada tambahan2 toping nya. Ini yang sangat kekinian! Dan anak2 muda suka melakukan itu!
Topping2nya ada tambahan daging yang berbeda, jagung, kimchi, cream atau mayonnaise. Dengan harga tambahan, justru kita bisa merasakan banyak topping yang lain, tanpa harus membeli 1 porsi mie ramen yang lain, kan?
Inovasi2 itu yang sepertinya diterapkan oleh foodcourt disana, sehingga pengunjungnya memang membludak! Sampai2 semua antri untuk duduk dan memesannya ......
Kawasan hiburan ini sangat ciamik dengan banyak konsep2 baru. Bukan hanya di foodcourt nya saja, teatpi cafe2 cantik nya pun, sangat ciamik! Tunggu artikel2ku selanjutnya, ya.
Vendor2 atau penyewa2 untuk toko2nya sangat beragam, bukan saja untuk pria dan wanita saja, tetapi beragam dengan karakter2 Jepang yang sedang 'in' disana!
 Wah wah wah .....
Dengan excited, aku benar2 terbuai sebagai seorang arsitek humanis, yang terus merasa 'haus' tentang pengalaman2 baru untuk bisa dibagikan kepada masyarakat dalam bentuk artikel .....
Tokyo Dome City, Iam coming ......Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H