Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pemugaran "Imperial Palace Tokyo", Sejarah vs Modern

25 November 2018   15:39 Diperbarui: 25 November 2018   15:52 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

The Imperial Palace Tokyo, Chiyoda dari pintu masuk sebelah selatan. Sebuah istana kekaisaran dari negra maju dan moden, yang sangat peduli dengan sejarahnya 

Berapa di Imperial Palace berjam2 sendirian, membangkitkan naluriku untuk sedikit riset dan pengamatan. Selain melihat "hijau royo2" cantik nya taman kekaisaran Jepang ini, aku juga sangat tertarik tentang desain dan arsitektur nya.

Taman kekaisaran ini terbagi dari banyak area taman yang sudah aku tuliskan di artikelku sebelumnya.

Kitanomaru Garden, terletak di sebelah utara taman ini. Taman ini semua bisa dilihat oleh umum secara gratis. Disebelah selatan adalah Kokyo Gaien, juga merupakan taman untuk umum, tempat aku masuk dari Stasiun Marunouchi.

Fukiage Garden telah membawa nama sejak zaman Edo dan digunakan sebagai daerah perumahan untuk Keluarga Kekaisaran.

Istana Fukiage miya atau Fukiage miya-gosho di bagian utara pada awalnya adalah kediaman Kaisar Showa dan Permaisuri Kjun dan disebut Istana Fukiage. Setelah kematian Kaisar pada tahun 1989, istana ini berganti nama menjadi Istana Fukiage miya dan merupakan tempat tinggal Janda Permaisuri sampai kematiannya pada tahun 2000.

Bangunan2 istana ini di renovasi untuk memugarnya menjadi lebih "modern", dengan tidak mengubah kaidah arsitektural srta fakta2 sejarahnya. Bukan hanya bangunan2 istananya saja, tetapi bangunan2 pendukungnya juga di pugar untuk memberikan kenyamanan bagi pegawai2 kekaisaran untuk lebih baik melayani keluarga kaisar Jepang.

Begitu juga museum yang bercerita tentang kehidupan Kaisar Jepang sejak awal mulanya .....

The East Garden adalah di mana sebagian besar bangunan administrasi untuk istana terletak dan meliputi daerah Honmaru dan Ninomaru pertama dari Edo Castle, total 210.000 m2. Ada juga bangunan untuk rumah penjaga istana atau Dojo Saineikan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
The East Garden, dengan pepohonan yang daun2nya menguning menjadi orange dan gugur ..... 

Kekuatan pemugaran Imperial Palace Jepang ini terletak dari kepedulian pemerintah Jepang untuk memberikan ruang sejarah dan kenyamanan untuk Negara ini. Tidak ada pemugaran yang asal2an, membuat aku terkagum2 setelah aku melihat di museum, tentang awal mulanya sampai hasil dari pemugaran ini.

 Pekerjaan konstruksi dimulai pada tahun 1961 dengan sebuah kolam baru di Ninomaru, serta perbaikan dan pemulihan berbagai penyimpanan dan struktur dari periode Edo. Pada 30 Mei 1963, daerah itu dinyatakan oleh pemerintah Jepang sebagai "Peninggalan Sejarah Khusus" di bawah Undang-Undang Perlindungan Properti Budaya.

 Disitu aku benar2 merasakan tenang kepedulian sebuah Negara modern nan canggih, tetapi sangat pedulu dengan sejarahnya. Itulah bangsa yang besar. Bangsa besar adalah sebuah bangsa yang menghargai pendahuku2nya, bukan? 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
The Hyaku-nin Bansho (rumah penjaga) Imperial Palace, dan aku sebagai latar depannya

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
The Donsho Basho (rumah penjaga dalam), keadaan sekarang ini 
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Harakawa-mon (pintu gerbang selatan) Imperial Palace

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
The Ote-mon (pintu gerbang selatan), dengan aku sebagai latar depannya

The Tkagakud, adalah sebuah bangunan untuk pagelaran music.terletak di sebelah timur dari bekas pusat utama Kastil Edo di Honmaru. Aula musik ini dibangun untuk memperingati ulang tahun ke-60 Empress Kjun pada 6 Maret 1963. Bangunan ferro-beton mencakup area seluas 1.254 m2.

Ninomaru Garden, adalah taman dengan pohon simbolis yang mewakili setiap prefektur di Jepang ditanam di sudut barat laut Ninomaru enceinte. Pohon-pohon tersebut telah disumbangkan dari masing-masing prefektur Jepang dan ada total 260, yang mencakup 30 varietas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pepohonan khas dari perfecture yang ada di Jepang

Suwa no Chaya adalah kedai teh yang terletak di Fukiage Garden selama periode Edo. Ini pindah ke Istana Akasaka setelah restorasi Meiji, tetapi direkonstruksi di lokasi aslinya pada tahun 1912.

Kitanomaru Garden terletak di utara dan merupakan bagian utara dari Benteng Edo. Ini adalah taman umum dan merupakan lokasi dari Nippon Budokan Hall. Taman ini berisi monumen perunggu untuk Pangeran Kitashirakawa Yoshihisa.
 ***
Pemugaran Imperial Palace ini sungguh membuat konsep perkotaan modern ibukota Tokyo sebagai kota metropolitan modern, berubah. Ketika sebuah ibukota Negara bisa mencerminkan 'kota abadi' dari sejarahnya, pemugaran Imperial Palace itu berhasil.

Dengan konsep pakem pemugaran internasional,  ternyata sekrang Tokyo menjdi sebuah ibukota yang sarat dengan kemodernannya, sejarah dan budayanya serta kepeduliannya sebagai kepedulian pemerintah bagi warganya.

Imrerial Palace, selain sebagai tempat tinggal Kaisar Jepang dengan keluarganya, jug ataman kekaisaran merupakan tanah dataran untuk penyerapan serta pepohonannya sebagai paru-paru kotaTokyo, yang padat dan cenderung berpolusi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Bahkan, konsep 'Taman Jepang' dengan bonsai raksasa nya, pun menghadirkan sebuah "sejarah versus modern" Jepang ..... 
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sebuah "lorong" waktu, antara sejarah dengan ibukota Tokyo modern. Konsepnya sungguh terlihat di foto ini. Bebatuan besar ini merupakan bagian dari istana kekaisaran Jepang, dan di ujung sana adalah gedung2 pencakar langit ibukota Tokyo yang fully modern.
 
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Belum lagi, ibukota Tokyo pun masih terus membangun. Gedung2 pencakar langit pun masih dibangun. Kebutuhan warga perkotaan itu membuat Tokyo memang menjadi semakin padat.

Tidak salah, jika investor2 dunia mengincar Imperial Palace Garden ini. Tetapi, justru oemerintah Jepang memugar taman kekaisaran ini, supaya Tokyo semakin menjadi sebuah ibukota yang mampu berdiri dan mandiri dalam kepedulian.

Tidak peduli tawaran2 besar untuk menjadikan taman kekaisaran ini sebagai gedung2 pencakar langit. Tidak peduli dengan bisnis. Yang mereka inginkan adalah Tokyo tetap bisa menjadi ibu kota yang sarat dengan sejarah dan budaya nya.

Sejarah Jepang tersurat jelas. Dan Negara ini terus berjuang untuk menjadi sebuah Negara yang modern dan canggih, tetapi juga terada berada dalam koridor yang semestinya .....
 

Sebelumnya :
 Istana Kekaisaran Jepang di Tengah Tokyo Modern

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun