By Christie Damayanti
4 jam kami bolak balik dari lantai dasar sampai lantai 6 teratas di Museum Cup Noodle, tiba lah kami harus pulang ke Tokyo lagi. Naik kereta sekitar 1 jam berbayar sekitar 920 Yen. Tidak sampai 1000 Yen (sekarang, 1 Yen sekitar 132 Rupiah), dengan pengalaman luar biasa seperti ini, merupakan biaya yang sangat murah .....
Jika pagi itu kami dari Stasiun Funabashi (Chiba) langsung ke Stasiun Sakuragicho (Yokohama) lewat Kishamichi Promenade menuju Museum Cup Noodle, pulangnya kami tidak mau lewat jalan yang sama. Mengapa?
Itulah aku ......
Ketika aku travelling ke sebuah tempat, dan tempat itu cukup jauh dengan daerah yang sering aku datangi, aku tidak mau melalui jalan yang sama. Kecuali memang daerah itu mmang sangat familiar untukku. Jadi, pasti ada jalan yang lain menuju pulang.
Jika dari Museum Cup Noodle ke Kishamichi Promenade menuju Stasiun Sakuragicho belok kiri, kami akhirnya belok kanan dari museum menuju stasiun kereta yang berbeda untuk pulang ke Tokyo.
Bagaimana caranya? Memang aku tahu? Uh, sotoy, Christieeeee ......
Ya, tidak tahu. Tetapi kan ada Google Map?Asal kita pantau di hp kita dan sedikit berpikir dan mempelajari peta, kenapa kuta tidak bisa?
Alat canggih satelit sudah bisa memberikan kita arah yang benar, ditambah dengan hp kita dengan internet, kita mampu koq keliling dunia berbekal otak, peralatan modern dan keberanian .....
Kubuka Google Map ku, dan kutemukan Stasiun Minatomirai sekitar 8 menit berjalan kaki (klo ga mampir2, hihihi ...). Dan ku pelajari peta, dari Stasiun Minatomirai di Yokohama ke Stasiun Funabashi di Chiba, cuma 1 jam 7 menit dengan biaya yang sama 920 Yen.
Tetapi, dari Museum Cup Noodle ke Satiun Minatomirai, kita bisa melihat2 lingkngan yang berbeda. Jika lewat Kishamichi Promenade, mata kita dimanjakan dengan pemandangan Teluk Yokohama dengan Ooka Rver nya, berbeda dengan pemandangan yang berbeda. Sebuah pemandangan perkotaan Yokohama .....
Di depan Museum Cup Noodle belon kanan kea rah Minatomirai Stasiun, kita sudah disuguhi sebuah pemandangan Theme Park "Yokohama Cosmo World" atau Yokohama Kosumo Warudo. Yaitu sebuah taman hiburan untuk warga Yokohama serta turis manca Negara.
Konsep taman bermain ini memang untuk anak2 muda, walau sebagian orang2 dewasa yang masih berjiwa muda pasti sangat tertarik dengan atraksi2 yang memnculkan adrenalin! Selain jet coaster besar, ada sebuah kincir raksasa, salah satu yang tertinggi di dunia selain yang ada di Singapore dan London.
Kami berjalan lagi, setelah berfoto dengan ltar belakang Yokohama Cosmo World. Dan berada di lingkungan perkotan Yohohama yang cantik dengan arsitektural modern khas Jepang, yang minimalis tetapi canggih. Daerah itu disebut Minatomirai Tokyu Square.
Daerah itu mmang sebuah super-blok modern. Perkantoran, hotel, pertokoan, dengan konsep untuk menjaring turis2 Yokohama. Karena Yokohama bukan merupakan "kota tua", dimana turis2 dunia datang ke Jepang lebih memilih untuk melihat "kota tua Jepang", pemerintah Yokohama harus memutar oraknya untuk menjaring turis lebih lama di Yokohama.
Konsep membangun Museum Cup Noodle di Yokohama, itu sudah sangat tepat. Dengan bangunan modern minimalis, Yokohama memang menyajikan "turist spot" mennarik. Yaitu museum berkonsep modern. Tetapi, seperti kami, setelah dari Museum Cup Noodle kami langsung berpikir untuk pulang atau pergi ke kota lainnya, bukan?
Â
Yokohama mempu membangun daerahnya dengan "apa adanya". Ooka River dengan Kishamichi Promenade nya, dimana turis diajak melihat sisi Yokohama dengan sungai dan pelabuhannya. Berfoto2 cantik disana, merupakan tanda mata cantik dari Yokohama.
Lalu, Yokohama mampu membangun sebuah kota modern. Dengan Cormo World nya, atau super blok Minatomirai Tokyu Square nya. Dan menjadikan Yokohama sangat menarik sebagai salah satu kota pelabuhan terbesar di Jepang, dengan desain perkotaan yang canggih dan modern .....
Museum2 di Yokohama memang di desain dengan konsep bangunan modern. Karena secara awam, museum adalah kuno, museum adalah jadul sehingga anak2 muda malas ke museum.
Tetapi, jangan salah!
Konsep museum adalah tentang mempelajari sejarah sesuatu. Itu memang jadul, itu memang kuno. Tetapi dengan konsep modern, justru kekunoan atau keadulan itu lah yang bisa dinagkat lewat peralatan dan desain2 miseum yang canggih, seperti museum2 di Yokohama.
Seringkali, aku terbelalak jika melihat sebuah museum, tetapi seperti sebuah perkantoran!
Sambil kearah Stasiun Minatomirai Yokohama menuju pulang ke Stasiun Funabashi di Chiba, mataku terus melihat2 daerah2 baru serta mengamatinya. Sangat menarik! Sampai akhirnya, kami sampai ke Stasiun Minatomirai. Dan bersiap mencari petugas stasiun untuk minta pertolongagn membawakan "ramp mobile", untuk aku bisa masuk ke kereta dari platform (peron) stasiun ......
Â
Sebelumnya :Â
Ada "Mie Goreng Indonesia", Rasa Otentik Pilihan Mr. Naomichi Ishige Â
Total Ada 5.460 Jenis Varian Rasa dari Cup Noodle!Â
Revolusi Makanan Modern 'ala' Momofuku AndoÂ
Museum Mi Instan Cup Noodle, Yokohama : Kreatifitas Momofuku Ando untuk DuniaÂ
Museum Bukan Berarti Bangunan "Jadul", Klasik dan Monumental!Â
Dunia yang Nyaman dan Damai di Kota Pelabuhan YokohamaÂ
Dari Sakuragicho lewat Kishamichi Promenade, Menuju Museum Cup Noodle di YokohamaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H