Ada "Mie Goreng Indonesia", Rasa Otentik Pilihan Mr.Naomichi Ishige dari National Museum of Ethnology Jepang
By Christie Damayanti
Terakhir, setelah selesai kegiatan bikin Cup Noodle dan membawa pulang Cup Noodle yang di bungkus balon plastic sebagai souvenir, kami pun naik ke lantai 6, untuk makan. Makan yang kesorean, hihihi .....
Bukan, sih. Kami sudah makan jam makan siang di taman sebelum masuk ke museum ini, tetapi ini hanya ingin coba2 jenis mie di Asia dan sedikit dari non-Asia. Museum sudah menyediakannya di lantai 6. Dan semua orang pun berbondong2 kesana, karena mulai lapar, melihat mie2 Cup Noodle berseliweran di sana .....
"WORLD NOODLE BAZAAR", namanya.
Di sini, hargnya sangat murah, walah hanya mangkok. Konsepnya adalah hanya untuk mencicipi jenis2 bakmi di pasar Asia. Jika kita makan full 1 mangkok, tentunya kita tidak akan sempat untuk banyak mencicipi banyak bakmie Asia, kan? Bukan hanya sangat kenyang, tetapi juga waktunya .....
 Menu untuk atraksi makanan ini menampilkan delapan jenis mie yang Momofuku Ando temui selama perjalanannya untuk mencari asal-usul mie. Nikmati budaya mie yang telah menyebar ke setiap sudut dunia dalam suasana seperti pasar malam Asia. Dan salah satunya adalah dari Indonesia.
Semua makanan disajikan dalam mangkuk setengah ukuran. Ini dimaksudkan agar pengunjung dapat mencicipi banyak mie berbeda dari berbagai negara, dengan harga 300 yen per porsi. Minuman langka dari berbagai negara juga tersedia.
Catatan :
Tetapi, jujur kukatakan bahwa mie dari Indonesia benar2 tidak sesuai yang kita harapkan! Ketika Michelle memesan mie goring dari Indonesia, penyajiannya memang menerbitkan selera. Dengan udangnya, walau hanya porsi, udang kemerah2an membeerikan efek "penuh".