Bagaimana yang lain? Ya ... sama saja, hihihi ....
***
Segerombolah pengunjung jam2 menuju pulang kantor, datang ke pameranku. Terlihat sanat tertarik koleksi kartupos2ku dari papa. Berdiskusi dengan teman2nya, dan aku mendatangi mereka, tetapi belum menyapa, karena mereka sangat asik.Entah apa yang mereka bicarakan, tetapi ada 1 frames yang menarik hati mereka. Aku ingin tahu dan mendekati mereka. Tetapi ketika mendekat, mereka terdiam walau tetap asik di frames tersebut. Karena aku sudah belasan kali berpameran pribadi, aku tahu jenis2 pengunjung pameran. Pertama, ada yang dengan senyum menyambut aku ketika aku mendekati mereka. Mereka sangat antusias dengan pendekatan ku, bahkan akhirnya menjadi temanku untuk pameran2 selanjutnya.
Jenis kedua, pengunjung menghindar dan bahkan berbalik arah ketika aku mendatanginya. Mungkin, mereka takut aku tawari barang2 yang mungkin mereka kira aku berjualan. Atau mungkin mereka malu untuk berteman .....
 Jenis ketiga, adalah pengunjung yang justru negative. Biasanya, mereka terus berbantahan jika aku menjelaskan apa yang aku tahu dari pertanyaan2 mereka tentang filateli. Wuiihhhh ..... jika bertemu pengunjung seperti ini, aku sudah siap BT, hihihi .....Â
Yang keempat, adalah pengunjung yang cuek bebek. Mau didekati atau didiamkan saja, mereka tetap saja cuek. Diajak kenalan pun cuek. Bahkan, hanya sedikit senyum diujung bibir dan mereka meninggalkan aku tanpa bertanya dan sama sekali tidak ada responnya .... Yang terakhir yang kelima, justru pengunjung yang agresif mendekati aku. Bertanya2 tidak henti, bermenit2 bahkan berjam2. Mereka akhirnya menjadi teman2ku bahkan menjadi sahabat2ku, tetapi ada juga yang membuat aku kesal karena tidak berhenti bicara dan aku capek meladeninya .....Â
Eh ... ada lagi pengunjung yang modus. Hihihi ..... tapi di pameran kali ini, tidak ada yang modus. Karena aku selalu dijaga oleh pak Sudjono dan mas Dian, bodiguard2 keren, hahaha ..... Hahaha .... Aku sudah kenyang dengan jenis2 pengunjung.Â
Pak Sudjono yang sedang menjelaskan tentang Pramuka kepada seorang anak. Dan ada serombongan mahasiswa Sekolah Tinggi Jurnalistik datang. Mereka sempat bertanya2 tentang filateli dn kami menjelaskan .....
Waktu itu, ini adalah pengunjung yang keempat. Cuek bebek. Ketika aku jauh2 dari mereka, mereka sibuk diskusi dengan teman2nya dan menunjuk2 kartupos2ku. Ketika aku datangi, mereka diam seribu bahasa.