Waktu itu, di Jakarta belum terlalu maju untuk pngobatannya, tetapi Dr Purba dan Dr Istiantoro, dokter-dokter mata jago lulusan Boston, membawa papa untuk di lasser dan memperbaiki retina papa.
Puji Tuhan, setelah beberapa kali di lasser (tiap tahun ke Boston untuk beberapabulan untuk pengobatan), papa sembuh total. Metode sinar lasser di tahun itu, adalah yang pertama kali. Papa adalah salah satu kelinci percobaannya.
Dari beberapa kali ke Boston, papa sempat keliling Amerika, dengan kartu pos yang ditulis oleh papaku. Tahun 1986, aku sudah kelas 1 SMA, dimana aku memang sudah mengumpulkan benda-benda pos. Sehingga, tanpa mama lu menyimpannya, aku sudah memeliharanya dengan baik.
 Jika kartu pos itu sudah berumur lebih dari 40 tahun, bergitu juga umur souvenir-souvenirnya, bukan?
***
Begitulah konsepnya. Di Pameran Filateli Kreatif "MEMORABILIA" kali ini, yang diselenggarakan di Mall Bassura Jl. Basuki Rachmat Jatinegara, aku menghadirkan papa ku almarhum, untuk memberikan inspirasi bagiku dan bagi masyarakat. Bahwa, kita memang harus bermimpi untuk masa depan kita. Jika kita tidak punya mimpi, hidup kita akan berjalan lambat .....
Filateli Kreatif, bisa menghadirkannya, lewat aksi-aksi kreatif dan sekreatif mungkin. Ketika kartu pos ini ku pajang di panel-panelnya, di depannya, ada souvenir-suvenir bangunan-banguna Eropa. Sehingga bagi masyarakat yang belum mengenal filateli, mereka akan tertarik dengan souvenir-suvenirnya.