By Christie Damayanti
Dokumentasi pribadi
Jajaran petinggi Agung Podomoro Grup : Pemilik, Dewan Komisaris, Direktur Utama, Direktur2 Holdinng dan Direktur anak2 perusahaan
Ulang Tahun ke-49 Agung Podomoro Grup dimana aku sudah mengambi 13 tahun, merayakannya kemarin tangggal 19 September 2018 di lantai 29 Neo Soho Capital. Proyak terbaru di sebelah Central Park Mall, Grogol.
Sebagai 'person in charge divisi social Yayasan Agung Podomoro Land, aku diminta berbcara tentang apa yang aku ingin lakukan bagi disabilitas, lewat Agung Podomoro.
Biasanya sih, aku tidak pernah memakai "contekan". Kata2ku akan mengalir sedemikian rupa dengan lancer. Tetapi kemarin pagi waktu aku survey tempatnya, aku terbelalak melihat nama2 petinggi2 Agung Podomoro dan bahkan pemilik generasi ke-3 pun ada (Bp Putra).
Hahaha .....
Kalau di depan kalayak mum apalagi di depan mahasiswa, aku percaya diri, lah ... ini didepan mereka? Bisa error otakku, hihihi .....
Akhirnya, aku buat "contekan" deh! Dan aku share tentang kepe3dulian sebuah perusahaan besar keada pegawai dan sesama ......
Dokumentasi pribadi
Â
Aku ditengah2 pemilik Agung Podomoro, Dewan Komisaris dan Durektur Utama
Â
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Â
Selamat sore,
Â
Banyak orang diluar sana bertanya pada saya,Â
"Sebenarnya, apa bedanya antara proyek2 APL/APG dengan proyek2 dari developer lain?"Â
Secara kasat mata, memang tidak ada atau sedikit sekali beda antara proyek2 kita dengan proyek2 diluar kita. Hampir semua sama saja. Bahkan, toko2nya pun sama saja. Hanya sedikit perbedaan dari desain dan konsep.Â
Tetapi, setelah saya menjadi seorang "cacat baru", seorang disabilitas pasca stroke hampir 9 tahun lalu, saya tahu bahwa APL/APG sangat berbeda dengan developer2 yang lainnya.Â
Tahu, apa bedanya?Â
APL/APG sangat peduli dengan karyawannya, termasuk karyawan disabilitas, seperti saya. Ketika saya ingin resign sesaat saya terserang stroke, papa almarhum mencari nomor telp Bp Trihatma, untuk bercerita tentang keadaan saya. Bahwa beliau tahu, saya mungkin tidak bisa bekerja lagi. Karena saya belum bisa berbicara sama sekali dan papa yang menelpon, saya hanya bisa mendengar dan mengerti, pembicaraan orang lain.Â
Dan jawaban Bp Trihatma sangat mengejutkan kami semua. Saya ingat kata2 beliau,Â
"Kenapa Christie mau resign? Tidak perlu resign. Perusahan akan tetap siap menerima, kapanpun Christie bisa masuk kerja lagi. Kapanpun. Dan tidak sah kawatir tentang apapun. Christie tetap akan menerima gaji, walau belum bekerja"Â
Kata2 Bp Trihatma lah, yang membuat saya bekerja keras untuk penyembuhan diri saya, dan 6 bulan kemudian saya sudah bisa ke kantor lagi, walau tidak bisa seperti dulu lagi .....Â
Ketka Pemda Bali justru memecat salah satu pegawainya karena terserang stroke dengan alasan yang sangat membuat marah tahun 2015, Bp Trihatma K.Haliman, pemilik Agung Podomoro Grup, dengan kepedulian seorang pemimpoin kepada pegawainya, justru meminta saya tidak resign, sewaktu terserang stroke tahun 2010 .....Â
Lihat artikel, PNS Penyandang "Pasca Stroke" Diminta Pensiun Dini"Â
Itu perbedaan yang PERTAMA, ketika orang di luar sana bertanya .....Â
Lalu, ketika 2 tahun lalu saya diminta membantu YAPL sebagai PIC dibidang social, juga diminta sebagai contributor Majalah PODOMORO, serta membantu PODOMORO University, merasa sebuah anugerah, karena saya dibebaskajn untuk merancang sebuah program yang mungkin belum terpikirkan.Â
Bekerja sama dengan Australia, saya memakai program DISABILITY AWARENESS, April 2016 saya membuat even tentang DISABILITY AWARESS 1 di Bassura Mall, dengan konsep tentang "mimpi".  Bahwa, semua orang termasuk disabilitas, harus mempunyai mimpi. Karena mimpi itu lah yang membuat kita bisa "hidup".Â
Ketika saya diminta merancang pogram2 yang 'out of the box' di YAPL, saya membuat sebuah even disabilitas dengan program yang sama tentang kepedulian, Agustus 2017 lalu, DISABILITY AWARENESS 2 terlaksana dengan baik di Tribecca Central Park, dengan tema "inklusi". Bahwa, dimanapun tidak boleh ada perbedaan di dalam ruang public.Â
Dan Central Park Mall merupakan mall pertama yang ramah disabilitas !!!Â
Karena ketika saya dengan tim CP mendesain mall ini, saya sedang  'cacat'. Kaki kiri saya patah 2 titik di Apartemen Lavande tahun 2006. Saya harus memakai kursi roda 6 bulan dan kruk 6 bulan, Sehingga saya tahu dan mengerti bagaimana sebuah perjalanan kehidupan bagi disabilitas daksa seperti saya waktu itu.Â
Tentang mall yang ramah disabilitas pun, sudah saya tuliskan di Majalah PODOMORO. Even itu menjadi trending topic di Kompasiana dikala itu, blog tempat etalase penulisan2 saya.Â
Lalu, Juli 2018 lalu, YAPL juga melaksanakan DISABILITY AWARENESS 3, juga di Tribecca Central Park, bertema "eksplorasi", tentang music dan seni. Even ini benar2 viral di medsos dan Kompasiana kala itu, dan puluhan orang mencari saya lewat Twitter, IG atau inbox2. Mereka ingin ikut serta jika saya membuat even2 sejenis .....Â
DISABILITY AWERENESS 4, sedianya akan diadakan di Vimala Hills 14 September 2018, terpaksa ditunda, tetapi saya tetap melaksanakannya di Yayasan Tri Asih, dihari yang direncanakan dengan menampilkan artis dan musisi untuk menghibur mereka.Â
***Â
Ini sebuah perjalanan hidup. Ketika saya sekarang sebagai bagian dari disabilitas dunia, dimana awalnya saya adalah seseorang yang sehat dan normal, APL/APG menjadi batu loncatan bagi teman2 disabilitas untuk sebuah kepedulian.Â
Mimpi saya jelas, yaitu membantu teman2 disabilitas lewat banyak hal. Bukan hanya dana (atau ikan), tetapi lebih kepada sebuah 'kail', untuk bisa membuat teman2 disabilitas ebih mandiri. Karena kesempatan mereka untuk bisa bekerja dan menghasilkan uang untuk hidup mereka, sangat terbatas. Sehingga, saya akan terus berjuang untyuk mereka lewat banyak hal.Â
Salah satunya seperti boneka2 kertas ini. Ini adalah kaarya teman2 tuna rungu di komunitas Precious One. Saya memang tidak mampu membantu apa2.Â
Tetapi ketika saya memesan sejumlah boneka kertas seperti ini, dan saya selalu membawa2 ini kemanapun, memotret dan memposting di medsos saya, dalam waktu sekitar 1 bulan, pemesanan boneka kertas lewat saya sudah cukup banyak!Â
Ini adalah untuk pemasukan komunitas ini, pemasukan teman2 disabilitas rungu dan meningkatkan kualitas percaya diri mereka, bukan?Â
Lalu buku2 ini, karya dan konsep saya sebagai disabilitas pasca stroke. Ini buku saya ke-14 dan ke-15, yang terbaru. Baru akan launching bulan November besok. Bahwa, saya, Christie Damayanti seorang pasca stroke lumpuh tubuh kanan ini, tetap mampu bekarya, walau tidak seperti dulu sebagai seorang arsitek.Â
Mungkin, sekarang saya tidak bisa membangun mall lagi. Tidak bisa membangun apatemen atau gedung2 lagi. Bahkan membangun rumah sekarang pun, saya akan sangat kesulitan, karena tubuh kanan saya lumpuh.Â
Tetapi, sekarang saya tetap bisa berkarya, lewat banyak hal. Sekarang, saya hanya mampu membangun semangat dan motivasi saja, untuk sesame, terutama bagi siapapun yang terpuruk.Â
Dan Tuhan menyediakan medianya, lewat Radio Pelita Kasih RPK 96,3 FM setiap Sabtu jam 16.00-17.00 sejak tahun 2013. Juga media tulisan2 dan buku2 saya yang 100% hasilnya untuk pekerjaan Tuhan lewat disabiitas. Serta media YAPL, sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk mampu memberkati sesama, salah satunya lewat disabilitas .....Â
Dan inilah perbedaan KEDUA dari APL/APG dari developer2 yang lain. Dan perbedaan ini adalah yang sangat luar biasa!Â
Selamat Ulang Tahun APL/APG yang ke-49, semoga perusahaan ini akan lebih menjadi berkat bagi Indonesia khususnya dan dunia internasional ......Â
Tuhan berkati kita semua ..... Â
Salam,Â
Christie DamayantiÂ
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------Â
Dokumentasi pribadi
Â
               Aku dalam pidatoku untuk Agung Podomoro dan Ibu Stefani, istri Bp Putra memberikan dana kasih bagi teman2 disabilitas ......
Â
Â
Dokumentasi pribadi
Â
          Buku ke-15 tentang disabilitas, dengan judul sama dengan tema ulang tahun Agung Podomoro ke-49 tahun : "Keep Moving Forward"
Â
Â
Dokumentasi pribadi
Â
Karya teman2 disabilitas rungu, membuat boneka kertas yang cantik .....
Â
Â
Ketika aku masih sebagai arsitek untuk proyek kebanggaan ku serta tentunya kebanggaan Agung Podomoro, Central Park, dena  boneka kertasku Minime, persembahan teman2 disabilitas rungu dari "Precious One"
Â
***Â
Di akhir acara sebelum music dan ramah tamah, ada launching program "One Day One Thousand"
Â
Dokumentasi pribadi
Â
Celengan "One Day One Thousand"
Â
Semua pegawai Agung Podomoro yang berjumlah sekitar 5600 orang, diberikan celengan seperti foto ini. Setiap hri dihimbau menabung 1000 Rupiah dan tahun 2019 ketika Agung Podomoro berusia 50 tahun (sama donk dengan ku, sama2 berumur 50 tahun, hihihi .....), celengan itu dikumpulkan dan dihitung.Â
Dari perhitungan kasat mata, akan terkumpul sekitar 1,6M! Dan hasilnya, untuk sebuah kepedulian bagi disabilitas, kaum papa atau bencana2 serta pegawai2 yang bear2 membuuhkan ......Â
Puji Tuhan .....Â
Itulah PERBEDAAN kami dari yang lainnya, sejak dahulu, bukan saja sekarang. Yaitu sebuah KEPEDULIAN besar bagi sesama ......Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H