Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Gundam", Tokoh Futuristik dan Ikon Budaya Pop Jepang

30 Agustus 2018   14:47 Diperbarui: 30 Agustus 2018   15:11 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

www.itbymes.wordpress.com

DiverCity Tokyo Plaza, Odaiba Tokyo dengan robot Gubdam raksasa setinggi 18 meter. Gundam seri ke sekian, setelah pertama kali dipindahkan dari Shizouka, sebelum di Odaiba

Siapa yang tidak kenal "Gundam?"

Jaman aku masih kecil, serial Gundam itu sangat terkenal. Robot2 plastik Gundam pun banyak terdapat di toko2 mainan, dan film kartun Gundam pun lumayan banyak diputar.

Gundam adalah serial animee Jepang yang menampilkan robot raksasa dalam pengturan militer. Debutnya mulai ada sejak tahun 1979. Jaman aku kecil, memang tahun 1979 aku masih kelas 4 SD dan Gundam mmang sebuah cerita yang cukup menarik jaman itu.

Produk2 Gundam ada banyak bentuk. Ada film kartun, manga, novel bahkan video game. Dan fisik Gundam sendiri, seperti robot dari plastic, dengan karakter khas Jepang. Bahkan Jepang sudah membangun "Akademi Gundam virtual" yang merencanakan sebagai akademi pertama berdasarkan serial TV animasi. 

Wuuihhhh, keren!

Nama Gundam sendiri, benar2 melejit ketika Jepang memblow-up sedemikian rupa. Jepang mendapat keuntungan puluhan milyar dollar per-tahun! Hanya dari karakter anak2! Bahkan tahun 2018, Gundam adalah franchise media terlaris ke-15 sepanjang masa!

Coba itu!

Jepang memang hebat! Mereka selalu mengerjakannya dengan hati. Ketika Jepang harus mengakui bahwa Negara itu akan "lenyap" karena tangis bayi tidak terdengar lagi karena anak2 muda Jepang tidak ingin mempunyai akan, karena hidup berat untuk mereka, sehingga Jepang sudah mulai membangun 'infrastruktur' non-fisik, untuk "memaksa" kaum muda dunia datang dan tinggal di Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun