Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ueno Park Memberi "Ruang Terapi" untuk Menurunkan Tingkat Stress Bagi Generasi Muda Tokyo

20 Agustus 2018   13:48 Diperbarui: 20 Agustus 2018   14:09 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

                                 Burung2 merpati yang selalu berkumpul ditengah2 kerumunan pengunjung Ueno Park, untuk meminta remah2 roti .....

Kebun atau taman, apalagi hutan itu identik dengan alam, walau taman atau kebun atau hutannya berada di sebuah kota. Alam mrupakn bagian dari kehidupan, dimana alam lah yang bisa memberikan kita hidup secara natural.

Alam di bumi ini, sudah semakin rusak. Bahkan di beberapa bagian bumi kita ini,  ada kebocoran lapisan ozon yang berakibat fatal bagi kehidupan kita.

Semua Negara yang sadar dengan kerusakan alam, berusaha untuk memperbaiki alam. Mungkin alam tidak akan membaik dalam waktu singkat, tetapi banyak Negara sudah memberikan komitmen untuk memperbaiki alam, bukan untuk kehidupan kita, tetapi untuk generasi penerus.

Negara2 yang sadar akan sebuah kehidupan yang sudah rusak karena alam nya semakin rusak, mereka terus bergerk untuk memperbaiki alam, dengan cara mereka masing2. Sehingga, tidak heran di negara2 maju dan sadar tentang bumi, mereka membangun taman atau kebun besar, bahkan mereka membangun hutan di daerah perkotaan mereka ......

Salah satunya adalah Negara Jepang .....

Jepang dengan ibukota Tokyo, merupakan Negara yang cukup padat dan super sibuk. Banyak dijuluki dengan Negara modern atau Negara teknologi, Jepang tidak terus berbangga diri. Konsep Negara modern bagi Jepang sendiri, justru bukan semata2 mengasah kemodernan mereka dengan terus membangun teknologi super canggihnya dalam segala hal, tetapi justru Jepang semakin "membumi".

"Membumi" adalah bagian dari kemodernan Jepang, ketika warga Jepang semakin "terpuruk" karena kehidupan terlihat semakin cepat. Tingkat stress semakin tinggi dan tidak dapat disaggal, Jepang adalah salah satu Negara yang tingkat bunuh dirinya cukup tinggi.

Anak2 muda melihat keluarganya asngat disiplin dan tidak memberikan ruang bagi mereka untuk mencoba mengekspresikan dirinya lewat kehidupan remaja yang normal.

Tingkat kedisiplinan Jepang memang sangat tinggi, yang justr sebenarnya "disiplin" itu lah yang membuat Jepang menjadi salah satu Negara super power di bidang teknologi.

Tetapi, ketika Jepang mampu mengangkat negaranya sebagai salah satu Negara tercanggih dan termodern, justru Jepang pun semakin terpuruk. Keluarga2 muda semakin tidak ingin mempunyai anak. Dan anak2 dan remaja2 yang sudah terlanjur dilahirkan, justru pergi dari negaranya, untuk menetap di Negara yang dianggap mampu memberikan ruang untuk berekspresi. Dan generasi2 senior di Jepang semakin banyak, sehingga Piramida Penduduk Negara Jepang semakin terbalik. Bisa dilihat di link dibawah artikel ini .....

Contoh2 ini sangat dipahami oleh Negara Jepang. Sehingga, ketika Negara itu berusaha untuk mengembalikan alam dari bumi yang kita diami ini, Jepang sekalian membangun sebuah "RUANG" bagi anak2 dan remaja2, untuk mereka mulai belajar mengekspresikan diri mereka, tanpa dibayang2i tingkat stress bagi warga dewasa Jepang ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Remaja Jepang, dengan teman2nya datang ke Ueno Park, untuk mengekspresikan diri mereka

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

 Atau sekedar berjalan2 selepas sekolah, berada di bawah rindangnya pepohonan, bisa juga menurunkan tingkat stress mereka .....

Salah satu yang dilakukan pemerintah kota Tokyo untuk sedikit memecahkan masalah ini adalah, dengan membangun sebuah taman. Ueno Park, sebuah taman yang diberikan oleh Kaisar Jepang, sekarang menjadi taman edukasi, yang setiap hari terlihat atusan anak2 dan remaja datang, dan berkumpul dengan sebayanya, guna bereksprei.

Mereka bermusik. Mereka berpantomim. Mereka memberikan banyak bantuan bagi yang membutuhkan. Mereka menyanyi, mereka menari balet, dan sebagainya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 Bersama teman-teman dan sekolah mereka, sepulang sekolh mereka mampir ke Ueno Park untuk bernyanyi, sambil mengumpulkan sedikit uang untuk charity...

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kumpulan anak-anak SD atau SMP pun, mengantri di stasiun Ueno Park, siap untuk masuk ke area taman. Sepertinya mereka menunggu rombongannya.

Sekian kali nya aku ke Ueno Park, setiap hari pasti da anak2 dan remaja sepulang sekolah datang kesana, guna melakukan kegiatan2 ala remaja, untuk mengekspresikan diri mereka.

***

Ueno Par menjadi tempat yang nyaman bgi mereka, tampa dikejar-kejar oleh stress yang berkepanjangan, ketika mereka pulsng sekolah dan sampai rumah sudah dibebani dengan berbagai tugas dan persolan.

Memang tidak gampang menjuadi seorang anak dan remaja di Jepang, yang sangat keras ditempa untuk menjadi generasi penerus di Jepang, salah satu Negara super power di bidang teknologi. Karena, tidak semua anak dan remaja yang senang dan mau mempelajari teknologi dan bisnis.

Banyak dari mereka yang mungkin lebih menyukai tentang seni dan alam. Dan Ueno Park adalah tempat bagi mereka untuk mengespreikan diri mereka.

***

OK..

Selain Ueno Park berbicaratentang edukasi untuk anak2 dan remaja Jepang, tman besar ini pun benar2 berbicara tentang alam nya. Dengan Ratusan jenis pepohonan yang rimbun di Ueno Park ini, membawa berbagai jenis burung datang. Atau mereka memang singgah di Ueno Park, selama perjalanan beremigrasi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Yang terbesar adalah jenis burung merpati. Disemua Negara, merpati-merpati, abu-abu ini yang menjadi primadona. Mereka berebutan remah-remah roti dari pengunjung di sana

Ditambah, pengunjung dan warga Jepang disekitar Ueno Park adalah orang-orang yang sadar tentang sebuah kehidupan, burung2 itu semakin menjadi nyaman dan tenang disana.

Burung-burung itu terbang rendah. Apalagi ketika kita memberikan remah-remah roti yang kita makan. Mungkin sebenarnya, kita tidak boleh memberikan remah-remah roti pada mereka, entahlah. Tetapi melihat burung-burung itu antusias mendatangi kami sewaktu disana, otomatis tanganku yang menggenggam roti, kuberikan kepada mereka, dan mereka semakin mendatangi kami.

Anak-anak sekolah pun kulihat sering memberikan roti kepada burung-burung itu. Dan terlihat, mereka sangat menikmatinya. Sambil santai, mereka ngobrol dengan teman2nya, sambil tangannya mencuil rotinya dan diberikan pada burung2 tersebut.

Sungguh suatu pemandangan yang menyentuh kalbuku, dimana aku tahu betapa Jepang sangat peduli dengan kehidupan.

Ketika kita mendekat kepada burung2 itu, kadang mereka sengaja menjajaki dahulu, apakah kita adalah sebagai "musuh" atau kita sebagai "kawan". Sehingga jika kita erus menerus "berbicara" dengan bahasa hati, lama kelamaan mereka justru mnghampiri kita, dekat dengan kita, merasa kita adalah kawan mereka.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Perilaku burung merpati ini, jelas terlihat. Dia mulai mengendap2 ke kursi roda ibuku, diam sesaat. Ketika dirasakan kita tidak "jahat", dia pun semakin dekat.
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Burung2 itu berkerumun mendekati ibuku, ketika iu mencuil2 roti. Setelah dirasa cukup, ibu menebarkan remahan roti itu dan burung2 itu semakin mendekat....

Nah....

Anak2 dan remaja2 itu belajar tentang sebuah persahabatan. Arti sebuah persahabatan merupakan bekal untuk masa depan mereka. "persahabatan" pun tidak harus antar manusia, tetapi antar makhluk. Manusia dengagn hewan dan tumbuhan. Manusia dengan alamnya.

Dari sebuah persahabatan antara mereka dan alamnya yang di mediasi dengan Ueno Park itu, mungkin mampu untuk meredam tingkat stress bagi mereka.

Jika orang tua mereka tetap harus bekerja keras guna masa depan mereka, bukan berarti mereka menjadi kambing hitam untuk kekacaun hidup mereka. Justru anak2 dan remaja Jepang lah, yang harus belajar untuk bangkit dari "keterpurukan" mereka.

Dan Ueno Park, terlihat semakin mampu untuk bisa menjadi media terapi bagi generasi penerus bangsa mereka .....

Sebelumnya :Wisata Edukasi "Murah" di Ueno Park : 6 Museum dan Kebun BinatangEuno Park, Taman Wisata dan Edukasi di Tokyo Menjadikan "Panda"  Viral di JepangKesunyian Jepang dengan Canda Tawa Anak-Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun