By Christie Damayanti
Berbalik belakang dari kota Tokyo Metropolitan dari Funabashi di Chiba, ada sebuah kota kecil, mungil dan cantik di Chiba. Namanya Shin Urayasu, tempat Michelle berjuang di 2 tempat bekerjanya yaitu di Minimart Seven Eleven dan di Hotel Disney Celebrte di Tokyo Bay.
Shin Urayasu adalah kota yang terletak di Prefektur Chiba, Jepang. Kota ini hanya mempunyai luas sekitar  17,30 kilometer persedisaja, teapi Shin Urayasu adalah sebuah kota yang sangat cantik! Di kota kecil dan cantik ini, terdapat Tokyo Disneyland yang dibuka padatahun 1983, sehingga kota ini semakin dikenal di seliruh dunia.(Wikipedia).
Urayasu terletak di delta Sungai Edo. Sungai mengalir di sepanjang sisi barat kota dan memisahkannya dari bangsal Edogawa Tokyo. Â
Ada dua bagian ke Urayasu, yaitu desa nelayan asli di Teluk Tokyo, dan bagian tanah reklamasi baru yang bersebelahan dengan Tokyo Disneyland.
Area reklamasi baru disebut "Shin-Urayasu"Â (New-Urayasu), dan memiliki tata letak yang terinspirasi "Amerika", dengan peta jalan yang lebar seperti grid, trotoar besar, pohon palem dan taman. Bangunan-bangunannya tinggi, apartemen modern, beberapa memiliki pemandangan di Teluk Tokyo.
Sedangkan, Urayasu sendiri adalah salah satu daerah yang paling dicari di daerah metropolitan bagi keluarga muda untuk hidup. Namun, rencana sudah berjalan untuk mengubah fasilitas sekolah lokal menjadi fasilitas pensiun di masa depan.
Urayasu sangat terpengaruh oleh gempa bumi dan tsunami Tohoku, pada Maret 2011. Tanah reklamasi di sebagian besar Prefektur Chiba utara rusak akibat pencairan tanah di gempa bumi. Urayasu, dengan area utama tanah reklamasi, memiliki sebanyak 85% dari infrastruktur utilitas, jalan, bangunan, dan rumah yang rusak atau terkena dampak hingga tingkat tertentu oleh pencairan tanah. Kerusakan yang terjadi di kota sangat berpengaruh untuk kedepan kota tersebut.
***
Mengapa Shin Urayasu?
Mengapa aku membahas Shin Urayasu dibandingkan dengan beberapa kota yang lebih sering terdengar?
Dari referensi yang aku baca, Urayasu tumbuh pada 1960-an dan 1970-an dengan proyek-proyek landfill besar di sepanjang pantai Teluk Tokyo, proyek perumahan umum, dan peningkatan infrastruktur. Urayasu menjadi bagian dari Zona Industri Keiy pada periode ini, yang membentang dari kota di sepanjang pantai Teluk Tokyo Prefektur Chiba hingga Futtsu di selatan.
Wilayah Teluk Tokyo dekat kota direklamasi membentuk laut pada tahun 1960 yang disebut Maihama. Dan Maihama menjadi "rumah2" bagi Tokyo Disneyland, yang dibuka pada tahun 1983. Tokyo Disneyland membawa pengaruh sangat baik kepada warga disekitar sana, dengan banyakfasilitas2 yang mendukung nya.
Dengan fasilitas2 yang sangat lengkap guna mendukung pariwisata, yang berminat dengan Tokyo Disneyland. Ditambah akhirnya dibangun Tokyo DisneySea, yang bersebelahan dengan Tokyo Disneyland, membuat semakin banyak fasiitas2 bertaraf internasional. Seperti hotel, mall bahkan minimart. Dan disitulah, Shin Urayasu bisa memberikan ribuan manfaat bagi mahasiswa2 perantauan dari Negara lain, salah satunya adalah anakku yang bekerja paruh waktu disana.
***
Kehidupan di Shin Urayasu sangat harmonis. Dengan konsep "Amerika" nya, yang terinspirasi dari Tokyo Disneyland sendiri, yang memang lisensi nya dari Amerika.
Pedestrian besar, cantik serta ramah disabilitas, membuat kota kecil ini sangat nyaman bagi keluarga2 Jepang, termasuk pendatang. Banyak hotel bertaraf internasional, serta 2 hotel Disney yang salah satunya adalah tempat anakku bekerja.
Banyak juga shuttle-bus2 yang menghubungkan dari hotel ke tempat2 wisata di sekitar itu. Ditambah lokasinya di tepi Teluk Tokyo (Toyo Bay), dengan angin sepoi serta pohon2 kelapa, seperti di Los Angels, tempat pertama kali Disneyland pertama berdiri, di Anaheim.
Konsep kota Anaheim di Amerika itu, mengilhami benar2 seperti di Shin Urayasu. Seluas2 nya pandangan mat kita, kita hanya melihat bentangan2 peestrian2 besar dan rapih, bangunan2 berlantai 10 kebawah, atau bangunan2 1 atau 2 lantai sebagai fasilitasw serta barisan pohon2 kelapanya. Â Dan Shin Urayasu berhasil dengan baik. Reklamasinya mampu menghasilkan area wisatawan sebagai fasilitas2 dari Tokyo Disneyland.
Di Shin Urayasu pun mempunyai fasilitas2 urban bagi masyarakat local. Seperti perumahan mungil dengan apartemen2nya, sekolah2, universitas sampai daerah pedagangan dan perbelanjaan. Terdapat Stasiun kereta Shin-Urayasu, yang terinterasi dengan terminal bus nya. Bahkan ketika kita keluar dari Stasiun Shin-Urayasu, kita pun bisa langsug mengayuh sedepa sampai tujuan kita, karena kenyamanan jalur2 sepedanya.
Lalu, jika kita berjalan lebih jauh lagi, kita bisa melihat Tokyo Bay. Dari area reklamasi nya, dibatasi dengan dinding penahan arus laut, dimana seperti yang aku tuliskan diatas, daerah ini pernah dilanda tsunami. Sehingga, pemerintah tidak mau tanggung2.
Dinding penahan arus laut jika terjadi tsunami ini, membentang panjang, sebagai 'barrier'. Walau menurutku, barrier ini mengganggu untuk kita untuk memandang ke laut lepas, tau ke Tokyo Bay. Â Dan kalau kita melihat kebawah barrier ini, kita akan melihat sebuah jalan besar sekali, yang sepertinya juga menjadi sebuah 'barrier' sebelum masuh ke dinding penahan arus, yang berada di atasnya.
 ***
Jepang adalah negara teknologi, bahkan lebih canggih dari Negara adikuasa, di beberapa  sector. Dalah satunya adalah karena Jepang merupakan Negara gempa, maka mereka sungguh2 belajar tentang  "bagaimana mereka menahan negaranya dari ancaman gempa, badai dan tsunami".  Sehingga, ketika pemerintah mereklamasi area Urayasu, dan hasil reklamasinya dinamakan Shin Urayasu, pemerintah pun berupaya untuk sungguh mempertahankan derah itu.Â
Dengan banyak cara, dengan beberapa barrier. Untukku sekarang, Shin Urayasu adalah kota kecil nan cantik di Chiba, merupakan kota idamanku, lengkap dengan fasilitas2 nya, kota yang sangat "ramah disabilitas", untukku sebagai bagian dari disabilitas dunia.
 Sebelumnya :
 Gempa dan Badai yang Sering Melanda Jepang ; Michelle dalam Badai Salju di Chiba
 Perlakuan Jepang untuk Kursi Roda Sebagai "Prioritas", seperti Kepadaku sebagai Disabilitas
 Disabilitas di Jepang, Memang Prioritas!
 Jepang, Negara yang 100% "Ramah Disabilitas"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H