Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Desain "Aman" dalam Arsitektural tetapi Fungsional

15 Juli 2018   21:21 Diperbarui: 15 Juli 2018   21:36 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau sebelumnya aku membahas beberapa karya mahasiswa yang membuat aku merasakan sebuah sensasi dan terinspirasi, mungkin pada beberapa karya dibawah ini, justru aku ingin sedikit memnahas tentang karya2 mereka yang sedikit kurang sesuai dengan realitas di JakartaYang pertama, yang benar2 menurutku belum sesuai dengan kenyataan di Jakarta adalah karya Maggie Gunawan dengan proyek "The Flying Tower". Dari buku konsep yang dia buat merupakan sebuah bangunan perkantoran dengan lifestyle center nya, dengan semi-outdoor nya.

Bangunan perkantoran dengan konsep "semi-outdoor" di suhu udara panas Jakarta (Dokumentasi pribadi)
Bangunan perkantoran dengan konsep "semi-outdoor" di suhu udara panas Jakarta (Dokumentasi pribadi)
Aku tidak tahu, seperti apa arti "semi-outdoor" nya. Tetapi yang aku 'tangkap' dengan konsep ini adalah sebagian dari bangunan ini, tidak ber-AC. Padahal, bagaimana bisa bekerja juika karena tanpa AC adalah debu, suara bising dan 'semrawut'.Aku juga tidak tahu tentang detail kosep ini, karena pada buku konsep ini tidak dijabarkan, yang mana yang tertutup atau yang terbuka. Tetapi jika kita membaca kata2 The Fiying Tower, sepertinya ada kesan bahwa bagian2 yang terbuka lah yang dikatakan "flying" dibandingkan dengan bangunan2 yang tertutup.Minta maaf jika analisaku ngawur, tetapi jika dilihat tentang realitas di Jakarta, sepertinya bangunan2, apalagi perkantoran, sebaiknya ber-AC karena suhu yang cukup tidak bersahabat di Jakarta .....Yang kedua karya Selina Elma, dengan proyrk hotelnya "The People's Hotel". Kesan yang tertangkap dari cover buku konsepnya adalah tentang presentasi bangunan ini. Jika bangunan ini adalah sebuah hotel, entah bintang berapa, bangunan ini cenderungterlihat sebagai bangunan residensial yang sederhana, seperti rusunami.Entah karena desainnya atau detailnya yang sedikit tidak sesuai dari detail hotel, atau cetakannya yang juga agak buram, kurang menyajikan apa yang diinginkan oleh si mahasiswa. Tetapi apapun yang ada, mereka adalah mahasiswa2 yang hebat dan mereka mampu berkarya sesuai dengan didikan Podomoro University.
Sebuah hotel yang kurang "menggigit" sebagai bangunan komersial yang harus menarik perhatian (Dokumentasi pribadi)
Sebuah hotel yang kurang "menggigit" sebagai bangunan komersial yang harus menarik perhatian (Dokumentasi pribadi)
 Untuk desain proyek "Terraced Office" karya Evan R.Tampi yang ternyata juga terlihat sebagian merupakan semi-outdoor, dan karya "Meeting Point Tower" dari Joel Awi sebagai bangunan perkantoran baja.
Gambar yang cukup gelap, sehingga tidak bisa melihat konsep2nya lebil detail (Dokumentasi pribadi)
Gambar yang cukup gelap, sehingga tidak bisa melihat konsep2nya lebil detail (Dokumentasi pribadi)

 


Aku tidak bisa melihat desainnya, karena gambar bangunannya tidak terlalu jelas. Mungkin karenacetakannya yang terlalu gelap atau perspektifnya yang tidak sesuai dengan pandangan mata, menyebabkan yang melihat gambar nya pun akan hanya 'samar2' saja.

Berikutnya, karya Malcolm David Lim dengan "Tamago Co-Working & Office" dan karya Nethania dengan proyek "Tri-Life" nya. Dari buku konsepnya secara arsitektural sangat standard sebagai bangunan perkantoran, tanpa sedikitpun konsep yang menjadi bangunan yang inspiratif.

Bangunan2 yang "aman" dalam desain dan arsitektural
Bangunan2 yang "aman" dalam desain dan arsitektural

 Demikian juga dengan karya Novita dengan karya "Communal Slot" sebagai bangunan residensial dengan target penghuni mengeah keatas, tetapi mengutamakan penghuni muda dan eksekutif muda. Pada bangunan ini, terlihat sebuah konsep yang standard dan datar saja, dimana target market untuk anak muda, sepertinya kurang tercapai .....

"The Almamater" karya Jeffrans pun, sepertinya demikian. Desain yang terlihat memang sepertinya biasa2 saja, tetapi karena pada buku konsep yang ada di depanku, tidak terlihat konsepnya, sehingga aku tidak bisa mengulas lebih dalam lagi.

"Communal Slot" dan "The Almamater", yang tetap 'aman' dan tetap fungsional
"Communal Slot" dan "The Almamater", yang tetap 'aman' dan tetap fungsional

Diluar dari konsep2 mahasiswa di semester 6 PODOMORO University ini, seorang arsitek memang harus banyak dan terus belajar untuk mendesain dan membangun sebuah karya yang indah. Karya yang indah dan cantik pun, bukan melulu karena harga yang mahal sehingga material2nya pun adalah mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun