By Christie Damayanti
Dokumentasi pribadi -- sumber mahasiswa arsitektur semester 6, Podomoro University
Jujur, kagumku tidak berhenti seteah aku diminta sebagai salah satu tim sidang pleno, mata kuliah Studio Arsitektur semester 6 di PODOMORO University, beberapa minggu lalu. Disaat aku berjalan berkeliling di studio mereka, sering aku berhenti di beberapa meja yang menyajikan presentasi karya2 mereka, karena aku cukup tertarik untuk lebih mengamatinya.
Dari beberapa buku konsep yang aku punya karya mereka, ada 27 karya. Dan cukup membuat aku tertaik, dengan cara presenasi mereka. Mereka memang generasi milenial. Mereka mampu menggarap tugas2 mereka sebagai proyek, dengan presentasi seperibuku2 konsep professional.
Terlepas, mereka masih semester 6 dan belum punya pengalaman di dunia ini, tentunya banyak sekali kekurangan2 mereka. Banyak titik yang hilang' dari mereka karena mereka belum bisa melihat keberadaan konsep mereka di dunia realita.
Tetapi apapun itu, secara kasat mata, bahkan mungkin secara pandangan umum orang awam yang melihat presentas mereka, mereka memang luar biasa! PODOMORO Universiy mendidik mereka dengan sangat baik, terlepas ekurangagn2 yang ada, salah satunya bahwa Podomoro University baru berumur 5 tahun, dan belum menelurkan sarjana2 mereka.
Walau baru 5 tahun, yang ulang tahun ke-5 ini sedang berjalan dalam rangkaian Dies Natalis ke-5 mereka sampai Minggu depan, PODOMORO University, cukup memberikan ruang yang luas, untuk mahasiswa2 mereka bisa berkarya .....
Diluar dari 6 karya yang aku diminta sebagai tim sidang pleno mereka, sisanya bukan berarti tidak bagus. Tetapi karena keterbatasan waktu, dan aku pun bukan sebagai dosen mereka, kami memang diminta untuk menguji hanya 6 karya mereka, dan tidak mungkin menyidang semuanya.
Coba saja karya krya 2 mahasiswa ini, Kevin Paulus dengan judul "In-n-Out" serta Michael Bowijaya dengan judul "D'Cuble Office". Secara kasat mata, presentasi pada cover buku konsep merea sungguh menarik.
Kevin dengan bangunan apartemennya dengan kotak2 yang keluar dan masuk (In-n-Out) nya, sebagai jendela kamar atau unit2 nya itu, sangat menarik, sepert di beberapa bangunan di Rotterdam, karya MVDRV, skyscrapers Rotterdam.


Atau Michael Bowijaya denan karya cubicle nya, seperi di beberapa bangunan di dunia. Salah satunya adalah karya e-architect juga di Rotterdam.
Arsitek memang harus banyak melihat bangunan2 di dunia sebagai referensinya. Mengamati dan mempelajarinya. Itu harus dan HARUS! Tetapi setelah itu, arsitek pun harus meng-create bangunan baru sebagai hasil karya mereka.Â
Dan kedua mahasiswa ini, sukses untuk mempelajarinya, terlepas dengan apa yang mereka ingin lakukan untuk karya2 mereka, karena aku pun tidak bisa satu persatu untuk menganmatinya .....
Atau karya mahasiswa Jeremia Harijanto Sunandar dengan konsep berjudul "The Neighour". Ini adalah konsep perkantoran, workable - sociable, selaras sama dengan karya arsitektur di Jerman ini. Konsep tampak depan dengan beberapa bagian yang tertutup. Entah, apa konsepnya, tetapi seorang arsitek yang mempunyai sebuah konsep, itu adalah apa yang dipikirkan untuk sebuah karya arsitektural, yang bisa menginspirasi dunia ....
 Yang jelas, sebuah bangunan yang ada di depan mata kita, merupakan sumber inspirasi bagi seseorang yang melihatnya .....Â
Bagaimana dengan "Student Housing Project" karya Meriska Patricia ini?Â
Begitu aku melihat buku konsep ini, aku ingat dengan proyek Lavande Apartemen di Jl. Dr.Sarahjo, tempat aku mengalami patah tulang kaki kiriku, ketika apartemen ini sedang dibangun sekitar tahun 2007 lalu.
Hihihi .....
Sungguh, sebuah pengalaman yang cukup mengerikn, sampai aku harus memakai kursi roda selama 6 bulan dan memakai tongkat kruk selama 6 bulan berikutnya, salama aku dala tim desain Central Park Mall tahun 2007 itu.
Atau dua mahasiswa bernama Vegadania Mayrisky dengan karya "Social -- Millenial Office"Â dan Stanley Paisan dengan karyanya "Chrysanthemums Tower"Â sebagai bangunan residensial.

 Kedua bangunan ini, di desain dengan faade atau tampak depan dengan detail yng cukup unik. Di depan jendela2 nya dipasang lembaran2 "skin faade" dari kayu (?) atau aluminium (?). Unik, karena jika di desain denan konsep 'budaya Indonesia', justru akan menjadikan bangunan ini 'point of interest'.Â
Jadi? Siapa bilang arsitektur adalah ilmu yang sukar?Â
Atau, siapa bilang seorang arsitek adalah seorang seniman saja? Yang jelas, ilmu arsitektur dan seorang arsitek mempunyai sebuah missi tertentu untuk bisa mendapatkan sensasi dan inspirasi bagi masyarakat. Dan PODOMORO University berusaha untuk mendidik mahasiswa2nya, dan mengharapkan ketika mereka lulus, akan menghasilkan sarjana2 yang berkualitas dan siap berkopetensi dengan arsitek2 muda handal dunia .....Â
Sebelumnya :Â Dari Konsep Milenial, Bentuk Elips, Titik Tumpu "Fulcrum", Sampai Sekerat Keju .....Â
"Les Papillons", Kupu-Kupu into Mulai Trbag Rendah dalam Kampus Mungil Berjuang Bersama "Kampus Mungil" Berpotensi Besar!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI