Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ginza, Kawasan Termewah di Dunia yang Mengalahkan Manhattan, Beverly Hills dan Champs Elyssee!

28 Juni 2018   10:09 Diperbarui: 28 Juni 2018   10:14 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ginza ini "sebelas-duabelas" dengan Akihabara. Sebuah distrik di Chuo, Tokyo Metropolitan.Merupakan kawasan mewah di Tokyo, dan diperuntukkan sebagai kawasan perdagangan barang2 mewak merk internasional dan perkantoran2 mewah. Dan ternyatara, Ginza adalah kawasan perbelanjaan termewah di dunia, mengalahkan Manhattan di New Yoek, atau Beverly Hills di Hollywood atau Champs Ellyssee di Paris!Gila kan?

"Sebelad-duabelas" dengan Akihabara karena kawasan ini juga merupakan pusat perbelanjaan yang padat oleh turis, padat sekali! Yang aku selalu geleng2 kepala, ketika aku melihat dengan mta kepala sendiri, turis2 kaya itu, menenteng tas2 belanjaan yang seabrek2 dengan merk2 internasional! Bahkan beberapa dari mereka, membawa koper kecil memakai roda untuk menampung belanjaan2 mereka!

Astaga .....

Aku sendiri, sebagai 'turis kere', aku justru memanmaatkan momen2 dan berlagak seperti turis2 kaya, tetapi berbekal makanan2 dari minimsrt, dan belanjaan2 dari Daiso atau Seria, toko2 100 Yen di Jepang, hihihi .....

Sejarah Ginza ini, dimulai ketika di jaman Edo tahun 1612 merupakan percetakan uang logam perak Jepang. Tahun 1870, Ginza pun pernah terbakar dan pemerintahan Meiji menetapkan bahwa kawasan Ginza sebagai model dari modernisasi. Pemerintah membangun bangunan2 tahan api, jalan2 raya pun dibangun serta konsep perkeretaan pun  mulai dibangun.

Seorang arsitek dari Irlandia Eropa, Thomas Water, mendesain kawasan Ginza ini dengan tata letak perkotaan dalam modernisasi, sesuai konsep pemerintahaan Meiji. Dan karena Thoman Waters adalah seorang arsitek Irlandia, dimana konsep2 desainna beraliran barat, makan kawasan Ginza pun beraliran barat.

www.oldtokyo.com
www.oldtokyo.com
Jaman restorasi Meiji, dimana Ginza menjadi patokan modernisasi untuk seluuh Jepang. Bagunan2 berkonsep Eropa dengan arsitektural gaya Georgia, memenuhi Ginza, mulai pebangunannya .....

***

Dia membangun promenade (jalan besar mewah) dengan bangunan2 brarsitektura begaya Georgia.

 Jika kita sempat ke Ginza, kta akan melihat perbedaan2 kawasan2 di Tokyo, walau sama2 distrik istimewa. Shibuya. Shinjuku. Apalagi Harajuku yang mengutamakan sebuah culture dan budaya di belantara Tokyo. Begitu kita keluar dari stasiun Ginza dan melihat keluar, tampak jelas deretan bangunan2 mewah aliran barat, serta promanede cantik, impian bagi turis2 kaya dunia .....

Dari referensi yang aku baca tentang kawasan mewah Ginza ini, sebagian besar bangunan2 ini dijual kepada perusahaan2 merk dagang internasinal, yang sudah menancapkan kukunya sebagai brand yang terus berkibar di dunia, walaupun mahal. Seperti brand Louise Vuitton, yang sangat terkenal dan butik2 nya berkibaran di seantero dunia!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Butik besar Louise Voitton, dengan bangunan berdesain arsitektural biasa, tetapi logo LV nya sangat mencolok, terutama jika matahari bersinar cerah ......

Louise Voitton adalah brand nomor 1 di dunia, yang menempatkan butik3nya di seantero dunia, dengan dewasin2 wah dan "nyeleneh". Brand ini dengan logo kerennya, lebih mencolok disbanding dengan brand2 yang lain. Di Champs Elyssee, logo itu besar dan sebagai point of interest.

Di Singapore, butik Louise Voitton, ditengah2 Marina Bay, dengan desain bangunan yang keren! Juga di Ginza ini. Bangunannya tidak terlihat aneh, tetapi lambing LV nya menjadi penyolok mata, apalagi di siang hari! Mencolok ditimpa sinar matahari .....

Bagunan2 di kawasan Ginza ini juga bisa disewa. Tetapi karena mahalnya harga sewa disini, membuat ada beberapa bangunan ang tidak tersewa. Sehingga kosong.

Tetapi, karena kawasan ini sudah terkenal di seantero dunia, dan disini pun terdapat kantor2 penerbutan majalah dan surat kabar dunia, merekalah yang terus menyebaarkan berita tentang Ginza itu, yang membuat semakin banyaknya turis2 kaya asing yang datang kesana .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Suasana yang berbeda, ketika kita keluar dari bawah tanah ......Bangunan yang paling menyolok di Ginza adalah Wako Building, dengan Menara Jam Hattori, dibangun oleh Kintaro Hattori, pendiri perusahaan jam Seiko.
www.timeout.jp
www.timeout.jp
www.timeout.jp
www.timeout.jp
     

Jam Seiko, desain menara jam dari pendri perusahaan jam Seiko, Kintaro Hattori, di Wako Building

 

Untuk ke Ginza, ada 3 jalur, yaitu Stasiun Ginza dengan kereta bawah tanahnya (subway) di Jalur Hibiya Tokyo Metro. Lalu Jalur Ginza-Itchome, juga Tokyo Metro subway dan jalur Higashi-Ginza, subway Toei Asakusa. Kesemuanya, dikelola oleh pemerintah (Tokyo Metro) dan merupakan kereta bawah tanah. Semua tergantung kita dari daerah mana .....

 

*** 

Travelling ku di Ginza memberikan perenungan baru. Jalan2 disana memang asik. Tetapi Ginza tidak membewaku seperti berjalan2 di kota besar Jepang. Dengan konsep dasar seperti yang aku tuliskan diatas, Ginza seperti Manhattan di New York!

Dengan bangunan2 pencakar langit Ginza, sebagian besar adalah bangunan2 dengan desain barat ala Georgia, serta promenade, atau jalan besar tama yang menghubungkan dengan jalan2 raya di kanan dan kirinya, Ginza tidak seperti berada di Tokyo.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Promenade, jalan2 besar utama yang mewah, tidak menggambarkan Susana Jepang yang kecil dan sempit. Karena Tokyo terutama adalah kota padat, sehingga semuanya mungil2. Tetapi khusus untuk Ginza, suasana sperti ini, tergambar seperti di Manhattan atau di Champs Elyssee ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                Suasana ramai dengan turis kaya asing atau local, bahkan membawa2 koper2 mereka untuk menampung belanjaan brand2 mahal nya. ..... 

Jika turis2 kaya menikmati berjalan3 disana sambil belanja merk2 terkenal, tidk untukku. Aku ke Ginza adalah untuk survey dan mengamati. Untuk kesana lagi, aku harus berpikir dua kali. Pertama adalah jalur kereka yang cukup rumit karena harus lewat bawah tanah, yang untukku sebagai disabled diatas kursi roda, aku sulit untuk naik turun dengan lift tua.

 

Kedua, karena aku berada di Jepang, aku lebih mencari "Jepang" nya. Dan ketiga, aku tidak berminta untuk belanja disana. Selain mahal, gayaku bukan di brand2 internasional, hihihi ..... 

Tetapi untuk pengalaman, bertandang ke Ginza adalah baik. Selain untuk melihat2 gaya turis kaya dunia, ikut dan mencoba menikmati hidup sbagai turis kaya, serta ini lah Ginza! Sebuah kawasan mewah yang memang yang termewah di dunia untuk perdagangan band2 terkenal internasional! 

Dengan catatan, aku tetap terus berpikir untuk mengunjungi Giza, untuk update desain tata lingkungan dan arsitektural untuk survey dan pengamatanku. 

Jika Amerika mempunyai Manhattan di New York dan Beverly Hills di Holywood, serta Eropa mempunyai Champs Elyssee di Paris, Asia pun punya Ginza di Tokyo, untuk kawasan perbelanjaan mewahnya. 

Dan tidak salah untuk membangun semangat dan motivasi untuk sebuah mimpi, walau hanya sekedar menikmanti kenyataan di kawasan2 ini, terutama di Ginza ......

 

Sebelumnya : 

Apa Beda "Car Free Day" di Akihabara dan di Ginza? 

Sekarang, Kemana Anak Muda "Jaman Now" Berlibur? Jepang Tujuan Utamanya! 

Ketika Jepang Menjadi Viral Karena "Vending Machine"nya..... 

"Akihabara" : Dunia Kartun, Animee, Manga dan Games Jepang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun