By Christie Damayanti
Akihabara, dengan "kehidupannya" di dunia kartun, animee, manga dan games Jepang
Bagi para peselancar anime, games bahkan manga, Akihabara sudah menjadi impian mereka untuk berkunjung. Akihabara merupakan kawasan perbelanjaan yang terletak di sekitar Stasiun Akihabra, ibukota Tokyo Metropolitan. Berada diantara distrik Taito dan distrik Chiyoda. Akihabara sering disingkat denagn Akiba.
Tahun 1869, kawasan ini pernah terjadi kebakaran besar, dan tahun 1870 Kaisar Meiji memerintahkan membangun kuil, yang dipercaya bisa memadamkan api. Di jaman Edo, penduduk setempat salah mengerti bahwa kuil ini memuja dewa Akiha Daigon-gen. Dan akhirnya, daerah itu menjadi sebuah kawasan bernama Akihabara dan kuil itu disebut Chinkasha.
Akihabara sendiri merupakan sebuah kawasan yang "Jepang banget", selain kuil2nya. Siapa yang tidak tahu, bahwa Jepang adalah pelopor teknologi games, desain animee dan manga? Jika bukan karena itu, aku yakin anak2 muda sekarang, termasuk Michelle tertarik untuk pergi ke Jepang, sekolah bahkan tinggal disana!
Selain bahasanya yang susah, serta kehidupan yang mahal, dan Jepang dengan kuil2 Budha dan agam Shinto nya, Jepang jauh dari impian anak2 muda, termasuk aku. Jepang memang merupakan salah satu Negara termahal di dunia! Tetapi Jepang tidak kurang akal. Bagaimana Jepang mulai membangun image dari konsep2 sebagai Negara yang maju dalam berteknologi dan kreatif membangun bangsa.
Image dan kreasi2 Jepang dalam membangun bangsa sebagai Negara terdepan dalam bidang teknologi dan kreativitas pun tertanam bagi sebagian besar nak2 di seluruh dunia.
Seperti contohnya Michelle, anakku, yang sudah tergila2 dengagn Doraemon ketika di masih duduk di bangku TK sekitar tahun 2003. Doraemon membangunkan seorang anak TK dan anak2 yang lain, untuk menciptakan mimpi2nya. Sampai ketika itu, anakku berkata padaku bahwa dia "ingin tinggal di rumah Nobita, yang ada Doraemonnya" .....
Lihat tulisanku,
"Aku Ingin Tinggal di Rumah Nobita, yang Ada Doraemon", dan [Hampir] Menjadi Kenyataan.
Semakin besar, anakku mulai tertarik di dunia kartun Jepang dengan manga nya. Aku belikan banyak komik yang dia mau, dan dia belajar menggambar manga sampai gambarnya menjadi mimpinya semakin membubung untuk tingal disana.
Dari manga, dia berlanjut dengan games2 Jepang bersama kakaknya, dan semakin besar di sangat tertarik dengan animee. Dia mempelajari bahas Jepang dan tulisan2 kanjinya yang mirip seperti cacing, sampai dia bisa membaca komik2 online yang bertulisan kanji dan dia bisa tertawa terbahak2 dimana aku hanya bisa terbengong2 waktu aku melihat yang dia tertawakan! Hanya sekedar tulisan kanji tanpa gambar! Astagaaa .....
Berlanjut, dia menyukai boy-band Jepang, juga boy-band Korea, ketika jaman dia duduk di bangku SMA. Dan selanjutnya, sebelum lulus SMA tetapi sudah mengikuti ujian nasional, dia langsung berangkat ke Jepang ......
Sebuah "drama" mimpi yang mengharu-biru hatiku. Dari seorang anak TK karena tergila2 Doraemon, berlanjut akhirnya tinggal di Jepang, kuliah dan bekerja disana, karena Jepang mampu membangkitkan semangat dan menciptakan mimpi nya .....
***
Kembali lagi ke Akhabara.
Dunia games, manga dan animee, memang benar2 dimanjakan mereka yang memang punya mimpi di dunia ini. Begitu kami keluar dari Stasiun Akihabara, kami disambut dengan hiruk pikuk anak2 muda Jepang. Dengan baju2 yang aneh2, cosplay animee mereka, dan toko2 yang memajang karkter2 yang sedang 'in'.
Bukan itu saja, setiap toko "berteriak2" dengan music dan marketingnya, langsung jemput bola menawarkan wisatawan yang satang untuk memperkenalkan produk2 mereka terbaru.
Setiap sudut di Jepang, apalagi di Akihabara, pasti terdapat mesin2 mainan. Dengan memasukkan koin minimal 100 Yen dan menekan sebuah tombol, mainan akan keluar. Dan yang menerima pasti akan senang! Sesenang jika kita mendapatkan uang banyak! Ckckckck .....
Konsep tata kota Akihabara sendiri sebenarnya tidak lah terlalu istimewa. Beranjak dari sebuah lahan yang pernah terbakar hebat beberapa ratus tahun lalu, desain kota nya pun tidaklah terlalu hebat. Standard saja, termasuk bangunan2 dengan arsitektur modern Jepang yang biasa.
Di tengah kota memang terdapat banyak bangunan tinggi, tetapi bukan pencakar langit. Selebihnya adalah bangunan2 dibawah 8 lantai, bahkan lebih banyak bangunan2 4 lantai seperti ruko. Tetapi hamper semua bangunan tersebut, yang berlebel "jualan", selalu memasang stiker2, foto2 atau gambar2 raksasa tentang kartun, manga, animee atau apapun namanya, berwarna warni dan besar2, dengan karakter2 Jepang!
Warnanya kian mencolok, justru di malam hari. Mereka berlomba2 memasang lampu dekoratif2 dengan warna2 sempurna! Cerah dan terang sekali, sehingga di waktu malam, bahkan tengah malam sekalipun, Akihabara seperti siang hari dengan langit hitam .....
Toko2 tutup sekitar jam 10.00 malam, tetapi mereka tidak mematikan lampu2 toko mereka, sehingga jika kita datang tengah malam pun, kawasan ini tetap terang benderang, walau toko2nya tutup! Dan jam 10.00 pagi toko2 buka, sebagian mematikan lampunya jika memang lampu tidak mengefek, tetapi jika lampunya tetap berefek, akan tetap dinyalakan, walau siang hari.
Tidak heran, jika gembar gembor tata fasilitas itu menghabiskan dana yang besar, dan tidak heran juga, jika Jepang akan mengambil keuntungan dengan menjual barang2 yang mahal untuk konsumen. Tetapi, itu juga sesuai dengan yang kita terima dengan kualitas mumpuni, "kualitas Jepang" ......
Siapa yang tidak tahu tentang "kualitas Jepang?"
Semua barang2 yang diproduksi di Jepang memang mempunyai kualitas yang sangat bagus. Bahkan jika Jepang pun mengambil Negara lain untuk memproduksinya, akan mendapatkan kualitas yang sama, karena Jepang mem[unyai standard kualitas yang sangat tinggi! Makanya, harganya sangat mahal.
Bagi kita yng menjadi eforia, karena kita mendapatkan suasana "Jepang banget" dengan kartun, manga, animee serta games2 yang betebatarn di setiap sudut kota, dan kita terus menerus terbelalak untuk mencoba memasuki tawaran2 yang ada disana, siapa yang peduli dengan harga?
"Mumpung disana", itu yang selalu terdengar suara2 orang disana. Dengan baasa Indonesia (karena banyak turis Indonesia, termasuk anak2 muda Indonesia), atau turis2 asing berbahasa Inggris.
Dan "mumpung disana" itu lah, yang mendongkrak keuntungan mereka semakin besar .....
***
Akiabara menjadi fenomena anak2 muda dunia, yang "gila" tentang ini. Dan semakin banyak anak2 muda dunia "gila", semakin senangat juga bagi Jepang menciptakan yang baru bagi mereka. Dan semakin tinggilah pendapatan Jepang di dunia anak muda .....
Hihihi ..... iseng berfoto dengan sebuah karakter (aku tidak tahu namanya), ketika mereka menyambutku setelah keluar dari Stasiun Akihabara .....
***
Dari yang aku alami dengan anakku yang memang "gila" manga, animee dan kartun (bukan games), setiap saat dia memperkenalkan ku dengan karakter2 baru yang dia suka. Dan dia katakana, bahwa karakter2 itu memang baru. Berarti, apa yang aku katakan diatas, merupakan bukti (walau bukan riset, melainkan kenyataan kecil lewat anakku) bahwa Jepang memang terus meng up-date teknologi dan kreativitasnya, salah satunya di dunia anak2 muda .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H