By Christie Damayanti
Jika "Nakayama Hokekyo-Ji Temple" berada di perjalanan 800 tahun lebih yang lalu, tidak demikian denan kota Shimosa Nakayama, di daerah Ichikawa. Area ini cukup ramai dan modern Jepang. Sepertinya, peruntukkannya memang untuk permukiman warga Jepang kelas menengah.
Kuil Nakayama Hokekyo-ji ini memang berada di tengah2 permukiman. Hanya dibatasi pagas kayu, serta bangunan2 yang merupakan kompleks kuil. Kuil ini juga sangat terbuka untuk umum, bahkan untuk warga menyeberang ke blok permukiman disana, mereka tidak segan2 melewti kompleks kuil, jika mau.
Seperti yang aku tuliskan di beberapa artikel yang lalu, kompleks kuil benar2 merupakan "dunia lain", termasuk bagi warga setempat. Karena, jika kita berjalan disana, setelah jam 5 sore semua sudah sangat sepi. Hanya 1 atau 2 orang saja yang mau melewatinya, ditengah kerimbunan ranting2 dahan pohon cherry. Mereka memilih berjalan memutar.
Itu kata anakku, yang tinggal, kuliah dan bekerja di Tokyo. Dan katanya, jika lewat jam 5 sore dia tidak berani untuk berjalan sendirian pulang ke Funabashi Hoten. Dia lebih memiih naik kereta dan ganti kereta di Nishi Funabashi menuju Funabashi Hoten, daripada melewati "perjalanan magis" di kuil disana.
Hahahaha .....
Entahlah, tetapi nyata sungguh rasa kita berada di "dunia lain", ketika 2x aku melewati jalan itu, siang dan sore hari (masih terang) dan malam hari (sudah fully gelap dan hanya ada penerangan yang seadanya/kecil, walau berjarak tertentu).
***
Ketika kami sudah keluar dari komplekd kuil, dan masuk bersama denan jalan umum permukiman, memang berbeda. Suasana dari "dunia lain" ke dunia realistis pun nyata. Dan kami kembali lagi di dunia nyata kami ......
 Shimosa Nakayama adalah area permukiman yang ilewati oleh JR Line. Berada di timur Metropolitan Tokyo, dan merupakan tempat tinggal bagi wrga Jepang yang bekerja di Tokyo.
Lingkungannya merupakan perumahan mungil (Jepang memang terkenal dengan rumah2 mungilnya. dimanaJepang memang sebuah Negara 'kecil' dengan penduduk padat, sehingga untuk tempat tinggalpun mereka harus berbagi dengan warga yang lain). Selain rumah2 mungil, juga terdapat banyak apartemen 2 atau 3 lantai.