Di Jepang, masih ada "permata2" yang tersembunyi sebagai tempat wisata religi yang belum sepenuhnya di blow-up oleh pemerintah Jepang. Aku mengerti, bahwa kuil2 yang kecil itu mungkin tidak bsa di kenalkan sebagai wisata religi, karena sangat banyak, di pelosok Jepang.
Karena Jepang adalah Negara beragama sebagian adalah agama Sinto dan sebagian lagi adalah agama Budha atau agama2 yang lain, tentu saja disetiap tempat aka nada kuil, temple atau apapun namanya untuk warga Jepang beribdah pada Tuhan.
Jadi, tidak heran ketika aku sering ke datang ke Jepang karena anakku tinggal, kuliah dan bekerja disana, aku sering melihat2 kuil dan sering kali aku datang, mengamati, foto dan merekan keadaan di lingkungannya, untuk aku tuliskan di catatanku.
Permata yang bersinar, mungkin belum dialami oleh sebuah kuil cantik dan besar di Shimosa Nakayama, tetapi kuil ini menjadi berkat bagi warga yang tinggal disana .....
Nakayama Hokekyo-ji Temple
Untuk datang ke kuil ini, dari Tokyo kita nsik JR menuju Shimosa Nakayama, jalur Sobu Mine Line menuju Funabashi Chiba. Stasiun Shimosa Nakayama sebelum stasiun Nishi Funabashi stasiun transit untuk ke beberapa distrik di Tokyo dan Chiba.
Kuil Nakayama Hokekyo-ji ini, juga dikenal dengan pertapaan biksu di musim dingin antara November sampai Februari. Selain itu, kompleks kuil ini sangat terkenal dengan pohon2 Cherry dan di musim semi, bunga2 Sakira akan bermekaran dan menjadikan area ini sangat cantik!
***
Shimosa Nakayama adalah salah satu tempat tinggal sahabat anakku, teman kuliahnya. Jika mereka pulang kuliah, kadang2 mereka berjalan bersama atau naik sepeda. Dari kampusnya di Ryogoku, naik JR dan turun di Shimosa Nakayama. Setelah itu mereka menuju ke apartemen anakku di Funabashi Hoten.
Untuk menuju Funabashi Hoten, mereka membawaku napak tilas. Kami turun kereta ke Shimosa Nakayama, lalu melalui kuil ini, menyusuri keberadaannya yang luar biasa, sampai ke arah Funabashi Hoten, apartemen anakku .....
Ketika kami berjalan keluar Stasiun Shimosa Nakayama dan berjalan menanjak, diujung jalan sana, perlahan terlihat gapura Kuil Nakayama Kokekyo-ji! Luar biasa! Besar sekali dengan gelondongan2 Kayu besi dan ukiran2 cantik khas Jepang!
Semakin dekat, gapura itu semakin menampakan 'sinar'nya sebagai sebiah gapura dari sebuah kuil yang juga luar biasa! Dikelilingi oleh rumah2 mungil penduduk Jepang, suasana nya sangat sangat tenang dan damai. Pemandangan kuil itu sangat indah. Bereda skali dengan pemandangan2 yang aku lihat di kuil2 sebelunya di Jepang!
Dari gerbang kuil menuju kuil nya sendiri, cukup jauh. Kompleks kuil ini benar2 besar. Bahkan di sekitar gerbang pun, banyak sekali yang bisa kuamati.
Gerbang Nio-mon (The Deva Gate) di Nakayama Hokekyo-ji Temple
Gerbang Nio-mon juga disebut 'Aka-mon (gerbang merah)' dan 'San-mon (gerbang tripel). Huruf-huruf berbingkai 'Sho-Chuzanon' di tengah gerbang ditulis oleh artis terkenal pada awal Zaman Edo, Koetsu Honami. Ini adalah properti budaya yang ditunjuk oleh kota Ichikawa.
Tulisan kanji di bagian atas gerbang, merupakan  nama seorang seniman dari Azuchi Momoyama di periode Edo, yang hidup tahun 1558 sampai 1637, Koetsu Honami. Dialah yang mendesain gambar2 yang ada di gerbang ini ......
Â
Â
Di dalam 'kaki gerbang' utama seperti foto di atas, terdapat beberapa patung, yang aku tidak tahu tentang ceritanya. Tidak ada referensi yang bisa aku dapatkan.
 Coba lihat di foto, terlihat bangunan 2 lantai. Itu adalah apartemen warga Jepang. Kuil ini berada di lingkungan permukiman warga Jepang, tetapi suasananya sangat nyaman. Beberapa saat aku mengamati, rang2 yang berjalan disana, akau berusaha tidak bersuara jika melintasi kuil.
Bahkan sepeda motor dan mobil yang melewat kuil ini (sekitarnya adalah jalan umum), berjalan perlahan supaya suara kendaraannya semakin tidak terdengar .....
Betapa angka kepedulian warga Jepang memang semakin meninggi.
***
Jepang memang membuat aku terus terpengarah.
Jika mimpiku memang Eropa sejak kecil, dan aku memang mempelajari sejarah arsitektur Eropa sejak aku belajar, ternyata Jepang juga membuat aku mulai bermimpi. Dan aku pasti semakin terpengarah, ketika semakin sering aku datang untuk menjenguk anakku disana.
Ini baru ceritaku tentang gerbang Nio-mon dari Kuil Nakayama Hokeko-ji, dan belum 'masuk' di dalamnya.
Â
Sebelumnya :
Â
"Roh Shitamachi", Memenuhi Kehidupan Shibamata
Â
Dan "Bonsai Raksasa" itu Akan Terus Bertumbuh dan Berkembang Selama Dia Mau ....
Â
Wisata Religi "Shibamata Taishakuten Temple", yang TersembunyiÂ
Â
Permata Wisata Kota Tua Jepang Era Taisho di Shibamata
Â
"Mizumoto Koen" Kanamachi, Taman Terbesar di 23 Distrik  Tokyo
Â
"Kanamachi", Wisata Perumahan Mungil di Utara Tokyo
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H