Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kalah dengan Keramaian Tokyo, Ini Permata Wisata Kota Tua Jepang Era Taisho di Shibamata

16 Juni 2018   09:36 Diperbarui: 16 Juni 2018   16:28 3694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota tua Jepang, "permata wisata" di Shibamata. Dokumentasi pribadi

Ini gerbang masuk area 'old town' Shibamata, dengan lam[ion merah, yang jika malam hari akan bersinar dan berpendar .....Dokumentasi pribadi
Ini gerbang masuk area 'old town' Shibamata, dengan lam[ion merah, yang jika malam hari akan bersinar dan berpendar .....Dokumentasi pribadi
Di depan gerbang masuk, sudah banyak toko-toko kuno dengan barang2 jadul yang dijualnya. Sangat menarik, ketika ada gambar-gambar klan atau keluarga Jepang dengan logo-logo mereka. Sepertinya, aku akan mempelajarinya untuk melengkapi risetku tentang Jepang.

Menurut informasi, ini adalah logo masing2 'klan' atau keluarga di Jepang. Dokumentasi pribadi
Menurut informasi, ini adalah logo masing2 'klan' atau keluarga di Jepang. Dokumentasi pribadi

Jalan-jalan di kota tua Shibamata, mengingatkanku tentang kehidupan lama di China Town' di manapun, termasuk di Jakarta. Suasana yang (agak) magis pun, mewarnai tempat-tempat tua seperti ini.

Kayu-kayu tua sebagai bahan material rumah-rumah tua itu, tetap dijaga dengan pemeliharaan yang apik. Pastinya, mereka menjaga dan memelihara bangunan-bangunan tempat tinggal mereka, dengan cara khusus, karena area ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, era Taisho.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Lampion-lampion dari kertas minyak, banyak dipasang di setiap toko-toko tua disana. Ada yang berwarna merah atau kekuningan. Bahkan, walau hari masih terang, beberapa toko atau resto dan kafe sudah menyalakan lampu lampion mereka. Cantik, unik dan semakin terasa magis .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Deretan bangunan tua dengan barang-barang yang dijual ini, terlihat sangat "magis". Sangat menarik dan unik. Permukaan jalan pun dari zaman itu, rata dan nyaman bagiku sebagai pemakai kursi roda. Tentu, sepertinya permukaan jalan itu selalu direnovasi per periodik.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Barang dagangannya pun, sebagian besar adalah makanan tradisional, bahkan rempah-rempah serta bumbu khas untuk makanan Jepang.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Beberapa kue dan snack tradisional Jepang, yang aku coba. Dokumentasi pribadi
Beberapa kue dan snack tradisional Jepang, yang aku coba. Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun