Ini gerbang masuk area 'old town' Shibamata, dengan lam[ion merah, yang jika malam hari akan bersinar dan berpendar .....Dokumentasi pribadi
Di depan gerbang masuk, sudah banyak toko-toko kuno dengan barang2 jadul yang dijualnya. Sangat menarik, ketika ada gambar-gambar klan atau keluarga Jepang dengan logo-logo mereka. Sepertinya, aku akan mempelajarinya untuk melengkapi risetku tentang Jepang.
Menurut informasi, ini adalah logo masing2 'klan' atau keluarga di Jepang. Dokumentasi pribadi
Jalan-jalan di kota tua Shibamata, mengingatkanku tentang kehidupan lama di China Town' di manapun, termasuk di Jakarta. Suasana yang (agak) magis pun, mewarnai tempat-tempat tua seperti ini.
Kayu-kayu tua sebagai bahan material rumah-rumah tua itu, tetap dijaga dengan pemeliharaan yang apik. Pastinya, mereka menjaga dan memelihara bangunan-bangunan tempat tinggal mereka, dengan cara khusus, karena area ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, era Taisho.
Lampion-lampion dari kertas minyak, banyak dipasang di setiap toko-toko tua disana. Ada yang berwarna merah atau kekuningan. Bahkan, walau hari masih terang, beberapa toko atau resto dan kafe sudah menyalakan lampu lampion mereka. Cantik, unik dan semakin terasa magis .....
Deretan bangunan tua dengan barang-barang yang dijual ini, terlihat sangat "magis". Sangat menarik dan unik. Permukaan jalan pun dari zaman itu, rata dan nyaman bagiku sebagai pemakai kursi roda. Tentu, sepertinya permukaan jalan itu selalu direnovasi per periodik.
Barang dagangannya pun, sebagian besar adalah makanan tradisional, bahkan rempah-rempah serta bumbu khas untuk makanan Jepang.
Beberapa kue dan snack tradisional Jepang, yang aku coba. Dokumentasi pribadi
Lihat Trip Selengkapnya