By Christie Damayanti
***
Aku tidak terlalu mengenal Roppongi, salah satu distrik Minato di Tokyo. Dari informasi yang kudengar dari salah satu teman Michelle, Roppongi tidak terlalu popular dikalangan pelajar dan mahasiswa. Selain karena Roppongi dikenal sebagai kota malam dan banyak terdapat pusat2 perbelanjaan mewah, perkantoran dan perumahan mewah, pasti sangat tidak popular.
Karena Roppongi terkenal dengan "kota malam"nya, pastinya juga dikenal dengan deretan cafe2 di sepanjang jala utama. Apalagi, dari awal Stasiun Roppongi, naik ke "Roppongi Hills", cafe2 mewah dan mahal semakin banyak. Wisatawan "seadanya" seperti aku, Roppongi benar2 hanya untuk melihat2 situasi. Karena dostrik ini sangat terkenal dengan "Roppongi Hills" dam Museum Snoopy nya .....
Roppongi Hills
Salah satu tempat wisata perbelanjaan terkenal di Roppongi adalah "Roppongi Hills" nya. Awalnya, kupikir Roppongi Hills adalah sebuah bukit di Roppongi. Tetapi ternyata aku benar2 salah .....
Mengapa?
Ternyata "Roppongi Hills" adalah sebuah building mix-used dari berbagai fungsi bangunan berkolaborasi, seperti yang booming di banyak Negara. Perkotaan dalam 1 bangunan. Â Perkantoran, pertokoan, apartemen, hotel, fasilitas2 masyarakat dan dibawahnya adalah Stasiun Roppongi.
Ketika kita kesana pun, aku salah lagi! Roppongi Hills pusatnya ada di lantai 5 di bangunan utama, diatas stasiun Roppongi. Dan di atas lantai 5 ini, kita tidak akan melihat kota Roppongi yang sibuk dengan kendaraan2 yang lalu lalang. Di latai 5 ini, justru kita akan melihat sebuah "surga!"
Ya! Sebuah surga! Mengapa, lagi?
Karena di lantai 5 bangunan itu, pepohonan besar dan bunga2 musim semi Jepang, bermekaran disana! Konsep dan desain Roppongi Hills itu sempurna! Pedestrian2 besar untuk pejalan kaki, yang memang bukan jalan mobil, sangat besar.
Roppong Hills sangat popular sebagai tempat belanja dan kuliner, yang cukup mahal. Merek2 ternama, local atau pun internasinal banyak terdapat disana. Belasan lantai di atas bangunan berlantai 5 ini, adalah butik2 terkenal. Dan di lantai 53, terdapat Museum Mor-Art. Dan kita bisa melihat pemandarangan kota Tokyo, termasuk Tokyo Tower.
Bahkan TV NHK pun ada di lantai kesekian Roponggi Hiils .....
Dan jika dimalam hari, tentu lampu2 cantik menerangi kota Tokyo! Sayangnya, aku belum pernah kesana di malam hari, karena kehidupan malam di Roppongi akan membuat aku tidak nyaman karena pasti ramai sekali .....
Roppongi Hills dibuka tahun 2003. Selain pusat perbenjaan, Roppongi Hills juga pusat kebudayaan dengan beberapa museum. Ada juga pusat pendidikan dan pengetahuan dan aktivitas intelektual. Berbagai kuliner local dan internasional pun banyak disana, dan selalu penuh!
Sebagai catatan, aku belum pernah mendapatkan cafe2 sepi, bahkan setelah 4x aku kesana dalan 1 tahun ini, aku baru bisa mendapatkan tempat duduk di caf! Itu pun setelah antri bberapa pengunjung di depanku!
Begitu padat masyrakat muda Jepang lalu lalang selepas kerja dan memenuhi resto2 dan cafe2 disana pada sore sampai malam hari. Dan juga, begitu padat sosialita2 yang bukan pekerja, mengisi resto2 dan cafe2 disana. Mereka bukan hanya makan dan minum saja, tetapi justru resto dan cafe2 itu sebagai ajang bisnis dan pertemanan antar mereka .....
Dan pebisnis resto serta caf, pastinya mendulang Yen luar biasa, karena makanan dan minuman mereka cukup mahal! Sudah tidak heran, kan? Jepang adalah salah satu Negara termahal di dunia.
Roppongi Hills memang sebuah surge bagi siapa yang menyukai hedonism..Barang2 cantik dan unik serta fasilitas2 yang berteknologi tinggi, membuat yang dating kesana pasti akan merasakan sensasi "surga dunia". Percaya deh, kita tidak akan berhenti melihat dan berbelanja di Rappongi Hills!
Bahkan karena ini adalah surga belanja, Roppong Hills menyediakan banyak locker untuk menyimpan barang2 belanjaan kita, dengan berbagai ukuran! Serta fasilitas2 yang baik bagi disabilita, anak2 dan lansia .....
***
Roppongi memang seperti daerah Sudirman di Jakarta. Perkantoran2 mewah di gedung2 tinggi, pekerja lalu lalang dari pagi sampai malam, dengan resto2 untuk meeting atau kongkow di malam hari setelah pulang kerja. Tidak untuk wisatawan, tetapi mungkin wisatawan cukup melihat2 saja.
Tetapi Roppong bisa menjadi sebuah titik khusus untuk salah satu tempat wisata belanja dan budaya, walau desain distrik ini fully Jepng modern.
Bagi wisatawan, semua terserah kita, mau emana kita melangkah. Tetapi untukku sendiri, Roppongi menarik dengan Roppongi Hills nya (karena aku adaklah seorng aritek), serta Museum Snoopy nya .....
Sebelumnya :
"MariCAR", Naik Go-Cart dengan Mario Bross Berkeliling Kota
Pembuat Gantungan Kunci Boneka di Jingu Bashi Harajuku
"Kuil Meiji Jingu" di Harajuku, Tempat untuk Penyembahan Kaisar Meiji dan Permaisurinya
Hutan Kota Harajuku, Sebuah "Oase" di Keramaian Ibukota Tokyo
"Takeshita Street" dan "Meiji Jingu", Antara Fesyen dan Modern dengan Kearifan Lokal
"Harajuku" : Dunia Anak Muda, Dunia Belanja
Ada Apa di "Takeshita-dori", Harajuku?
"Harajuku Style", Dunia Anak Muda Jepang dan Viral Dunia
"Mode Gakuen Cocoon Tower" Shinjuku : Transformasi di Dunia Pendidikan Jepang
Kakek Tua Jepang itu, Menghilang di Peron Nishi Funabashi ...
Tiba-tiba Kursi Rodaku Berhenti di "Zebra Cross Shinjuku!
"Pedestrian Bertingkat", Masa Depan Kota Metropolitan [Kasus di Tokyo]
Shinjuku : "Gedung Kembar", Kota dan Pejalan Kakinya
Terminal Bus [Terbesar]Basuta Shinjuku, ada di Lantai 4F Stasiun Kereta Shinjuku! Canggih!
[Bagian 2] Ada Apa di Stasiun Tokyo? Ada yang "Aneh" .....
[Bagian 1] Ada Apa di Stasiun Tokyo?
Stasiun Shinjuku Mempunyai Lebih dari 200 Â Pintu Keluar!
Perbedaan Antara Japan Rail (JR) dengan Tokyo Metro
Berkeliling Jepang Dalam Satu Harga Murah dengan "Bullet Train"
Shibuya Bukan Hanya Ada "Hachiko" dan "Shibuya Crossing" saja
"Shibuya Crossing" : Menyeberang dalam Lautan Manusia
Hachiko, Kisah Kesetiaan Seekor Anjing = Refleksi Kesetiaan Diri
Stasiun Shibuya, Tempat Hachiko Menunggu Tuannya Puluhan Tahun Lalu
Kinshicho, Area Komersial di Tokyo Berharga "Miring"
Sensasi Berbeda Melihat Tokyo di Ketinggian dari Solamachi
Kampus Terbuka Chiba Institute of Technology di Tempat Wisata Solamachi SkyTree
Tokyo SkyTree : Pohon Mengulir ke 'Negeri Raksasa'
"Tokyo Banana", Souvenir Manis dari Jepang
Sumida River di Asakusa, Â Area Terbesar Wisata di Tokyo
'Abu' Ribuan Orang Korban Gempa dan Serangan Perang Dunia II, di Yokoamicho Park
Museum Edo-Tokyo yang Menghormati dan Menggratiskan Tiket untuk Disabilitas
Sepeda Jengki yang "Kekinian" sebagai Moda Transportasi di Jepang
"Jalan Tikus" Ryogoku di Sisi Stasiun
Menikmati Kehidupan di Ryogoku
"Ryogoku", Dunia Pesumo Sejati Jepang
Berkeliling Jepang Dalam Satu Harga [Murah] dengan "Bullet Train"
Travelling di Jepang adalah 70% Kereta
Dari Kinshicho ke Funahabashi HotenÂ
Mencoba Berbagai Moda Transportasi Keliling Tokyo
Sendirian, Keliling Tokyo Hanya dengan Kursi Roda 'Ajaibku'
Funabashi, "Kota Belanja" untuk Turis yang Tidak Siap dengan Harga Mahal Jepang
Bukan Sekedar Berkuda di Funabashi Hoten
"Aku Ingin Tinggal di Rumah Nobita, yang Ada Doraemon", dan [Hampir] Menjadi Kenyataan
"Negeri Impian" Funabashi HotenÂ
Sekali Lagi, Mengapa Funabashi Hoten?
'Funabashi-Hoten', Kota Kecil Awal Sebuah Kemandirian
Denyut Kehidupan di Nishi Funabashi sebagai "Kota Transit"
Awal Perjuangan untuk Menaklukan Jepang di Nishi Funabashi
'Nishi Funabashi', Sebuah Kota Kecil Tempat Hatiku Berlabuh
Sebuah Negara dari 'Antah Berantah' dengan Bahasa dan Tulisan Cacingnya, Duniaku yang Baru .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H