Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Mode Gakuen Cocoon Tower" Shinjuku, Transformasi di Dunia Pendidikan Jepang

24 Mei 2018   10:33 Diperbarui: 24 Mei 2018   10:47 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan berada di tengah2 keramaian Shinjuku Barat, "Mode Gakuen Cocoon Tower" ini, menjadikan Shinjuku bertambah lagi keunikkannya. Bukan hanya sebagai distrik istimewa saja, atau sebagai salah satu tempat yang harus dikunjungi jika ke Tokyo, atau juha dengan stasiun dengagn lebih dari 200 pintu keluar saja, etapi juga menjadi symbol era pendidikan modern yang bertransformasi ......

***

Ketika aku beberapa kali keliling Tokyo termasuk ke Shinjuku, memang aku merasakan aneh waktu tiba2 bangunan ini muncul di tengah2 bangunan pencakar langit Shinjuku. Dari Stasiun Shinjuku, keluar ke "Lumine 2". Belok kanan, ada jembatan penyeberangan bermaterialkan kaca, lalu jalanan menurun. Ikuti pedestrian yang besar dan nyaman.

Seletah itu, beberapa kali menyeberang, mumgkin berada di blok ke-3 atau 4. Belum kelihatan, karena tertutup dengan lingkungannya. Bangunan ini bengar2 di tengah2 gedung pencakar langit. Jika kita hanya focus kepada lingkungan saja, pasti kita akan terlewat!

Kalau kita tetap berada di sepanjang pedestrian jalan utama, gedung itu persis terlihat "biasa saja", berkumpul dengan bangunan2 yang lain. Gedung itu memang special, tetapi ketika orang awam melihatnya, kurang terlihat ke-khas-an nya.

Mengapa?

Karena "Mode Gakuen Cocoon Tower" dengan hanya 50 lantai ini, tidak terlalu menonjol dibandingkan ketinggian gedung2 disekelilingnya. Lagi pula, warna nya sama dengan lingkungannya, antara warna2 modern silver. Sehingga wisatawan2 awam, hanya akan melihat sekelilingnya, dimana "jika Shinjuku adalah Jepang, bukan yang lain" ......

Pemikiran mereka terfokus dengagn "Jepang banget", tulisan2 Jepang, kuliner2 Jepang atau apapun yang memang Jepang. Pemikiran mereka kemungkinan besar tidak akan beranjak dari itu, tanpa bisa 'melenceng' ke arah "yang bukan Jepang!", karena eforia2 liburan.

Tetapi bagi wisatawan yang peka akan sebuah 'perubahan', apalagi wisatawan2 yang memang punya keinginan lebih daripada sekedar berjalan2 saja, pasti gedung ini akan memberikan effek unik!

Bayangkan, untukku Shinjuku memang "Jepang banget", tetapi tiba2 muncul sebuah "kepompong", yang notebene "bukan Jepang (banget)", walau jelas bangunan seperti ini pasti merupakan bangunan berteknologi tinggi, which is Jepang adalah "negari teknologi" ......

Waktu aku sekedar cuci mata berjalan2  dan mengamati Shinjuku lewat berbagai hal2 yang unik. Tiba2 ketika aku berada di jalur dan level kedua di balik jalan utama, berada di antara celah2 bangunan2 pencakar langit Shinjuku, dan berlokasi di pusat kuliner perkantorang Shinjuku. "Kepompong" itu pu muncul, disela2 bangunan ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun