Aku sering keluar dari pintu "Lumine", dimana Stasiun Shinjuku berhadapat dengan pertokoan "Lumine", sebagai 2 buah gedung kembar. Baik dimensinya, materialnya yang fully kaca berwarna kehijuan, serta minimalinya, tanpa direcoki tulisan2 atau gambar2 promisi. Sehingga, bahkan banyak orang terkecoh untuk membedakan mana bangunan pertokoan "Lumine", dan bangunan "Stasiun Shinjuku".
"Gedung kembar" ini berhadapan satu sama lain, dengan warna kehijuan yang sama dan dengan dimensi yang sama, kita bisa "tertukar" posisinya, antara Stasiun Shinjuku dengan pertokoan Lumine.
Tidak full 100% gedung kembar, tetapi selintas dan apa lagi kita tidak benar2 melihatnya, 2 buah gedung ini sekilas seperti "gedung kembar".
***
Percaya deh, jika kita tidak benar2 mengamatinya, antara bangunan kembar "Lumine" dan "Stasiun Shinjuku", pasti kita akan terbalik. Kedua bangunan kembar ini, berhadapan satu sama lainnya, dan di hubungkan dengan jembatan yang juga bermaterialkan kaca, fully modern, serta zebracross besar, luas dan terpampang rapih dan cantik.
Jika kita tidak mengamatinya, kita akan bingung, di unung satu atau diujung yang lainnya. Dan jika kita ingin mengejar kereta, padahal kita tidak 'ngeh' antara 2 bangunan kembar ini, pasti kiya terpaksa harus bolak balik menyeberang. Dan jika menyeberang di Zebracross, tahu sendiri, bukan? Harus menunggu lampu pedestrian hijau menyala, atau harus berlari2 menaiki jembatan kaca untuk menyeberang.
Tidak usah keliling Shinjuku ini pun, mengamati "bangunan kembar" ini pun sangat menarik untukku! Karena jika dibandingkan luas Jakarta sebesar 661,5 km2 dengan luas Tokyo yang 2188 km2 ini, serta luas Jakarta Pusat (48,13 km2 dan luas Jakarta Barat (129,5 km2) sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan Jakaarta (seperti Shinjuku), Tokyo dan Shijuku sebagai salah satu distrik istimewanya, memang sangat berbeda dengan Jakarta!