By Christie Damayanti
Basuta terminal bus Shinjuku ini, berada di lantai 4F, dari Stasiun Shinjuku yang sudah menopang 7 lantai ke bawah tanah dan 6 lantai menjulang ke atas tanah .....
***
Bagi yang ke Jepang dan hanyak mau mengekslpore Tokyo saja karena waktu yang sangat terbatas (ada lho, seorang teman yang hanya 3 hari 2 malam saja ke Tokyo, karena keterbatasana waktu cutinya), tentu tidak perlu membeli JR Pass. Dan aku hanya menyarankan membeli karu isi ulang, yaitu SUICA atau PASMO.
Dengan tidak membeli JR Pass, tentu saja kita harus pintar2 untuk mencari jalan membeli tiket yang teroptimal. Sehingga, budget tidak melambung.
Ok, bulan April lalu aku hanya menjenguk anakku yang kuliah dan bekerja di Tokyo selama 2 minggu.
 "Mengapa tidak memanfaatkan waktu keliling Jepang?", kata banyak orang.
"Karena aku hanya ingin bersama anakk2, walau dia kuliah dan bekerja sampai malam. Tetapi aku bisa memeluk anakku untuk tidur sampai pagi, dan aku tidak mau meninggalkan anakku untuk sekdar jalan2, karena anakku yang terpenting", itu selalu jawabku ......
Soooooo ....., ketika bulan April kemarin aku membawa ibu dan adikku pertama kali kesana, dan tidak keluar kota anya mengeksplore Tokyo dan sekitarnya saja, kami juga tidak membeli JR Pass dengan pertimbangan2 "tidak keluar kota", dimana membeli kartu isi ulang SUICA menjadi lebih irit untuk kami.
Suatu hari kami ingin ke Gotemba. Sebenarnya, kami bsa dengan kereta dari Shinjuku, dan  karena aku pemakai kuri roda, aku merasa lebih nyaman dengan kereta tanpa kursi rodaku di simpan di bagasi bus. Shinjuku ke Gotemba dengan kereta yang termurah hanya 1.280 Yen, lewat  Odakyu Odawara Line -- Shin Matsuda -- lalu pindah stasiun kereta masuk JR Gotemba, berjarak 97.3 km dan berdurasi 132 menit.
Tetapi ketika aku Tanya kepada petugas stasiun, kereta ke Gotemba itu jarang. Per-1 jam, sehingga waktu akan terbuang. Mereka menyarankan naik bus, langsung ke Gotemba. Akhirnya, aku memilih naik bus kesana.
Itulah perjalanan kami dimulai, dan pengalamanku ke terminal bus Shinjuku, sungguh luar biasa .....
***
New Shinjuku Expressway Bus Terminal (Basuta Shinjuku)
Untuk mencapai Terminal Bus Shinjuku Expressway, "New South Gate" adalah yang paling nyaman, meskipun juga dapat diakses dari "Miraina Tower Gate" atau "Koshu-kaido Gate". Naik eskalator di depan gerbang tiket (New South Gate) untuk sampai ke terminal keberangkatan di lantai 4F. Dari "Pintu Keluar Selatan", dapat diakses dari "Gerbang Koshu-Kaido" di seberang penyeberangan pejalan kaki di depan gerbang tiket.
Dan konsep komprehensif ini, sungguh harus memutar otak si desainer, supaya mampu terintegrasi dengan baik dengan fasilitas2 yang ada, seperti stasiun kereta, perkantoran dan perkotoan yang berada disekelilingnya ......
***
Awalnya, aku bingung. Katana di pintu keuar selatan, ada terminal bus nya. Padahal di pintu itu aku bolak balik kesana sejak tahun lalu, tidak pernah melihat terminal bus. Yang ada adalah shopping center "Termina 1" dan diseberangnya "Termina 2".
Tetapi, memang kita harus terus belajar. Dengn petujuk arah, teryata aku baru tahu bahwa Terminal Bus Shinjuku itu berada di lantai 4F, gedung stasiun kereta Shinjuku! Astaga ......
Salah satu pintu masuk ke Terminal Bus Shnjuku di lantai 4F, diatas stasiun kereta Shinjuku
 Bagiku sebagai arsitek, mungkin aku tidak akan berpikir untuk mendesain sebuah terminal bus besar (Terminal Bus Shinjuku adalah sebuah terminal bus terbesar di seluruh Jepang), dan berada di atas sebuah stasiu kereta, dimana aku tahu bahwa lapisan lantai stasiun kereja Shinjuku sudah sekitar 7 lantai dan 6 lantai diatas tanah!
Artinya, apa?
Beban bangunan stasiun Shinjuku sudah terlalu berat, dan latai ke-4F menjadi Terminal Bus Shinjuku! Astaga! Sebuah beban besar, yang di pikul tanah Shinjuku!
Berapa besar dan tebalnya beton2 yang menopang landasan lantai bergerak untuk bus2 besar itu?Â
Ditambah berapa besar beban bergerak denga ribuan pengunjung di hari2 libur yang bergerak tak tentu disekitar bus2 itu?
Berapa besar bebanr2 yang aku pun sampai tidak bisa berpikir, bagaimana mereka mampu berpikir untuk meletakkan Terminal Bus besar di Shinjuku di lantai 4F dari stasiun kereta nya?
Memang, itu sebuah desain yang luar biasa! Mungkin, tidak banyak yang berpikir tentang ini. Dan pada kenyataannya, bagunan konprenhensif ini tidak berbeda dengan bangunan2 yng lain. Biasa2 saja, tanpa ada penonjolan2 konsep terntentu. Bahkan, aku pun yang nyata sudah belasan kali kesana, tidak tahu, dimana posisi Terminal Bus Shinjuku itu!
Tanpa ba-bi-bu, tanpa gembar gembor omong kosong, bahkan tanpa promosi yang berlebihan, Shinjuku mampu mempresentasikan diri untuk menkedepankan sebuah teknologi keren (sekali), sebagai nagara teknologi terdepan di dunia!
Konsep komprehensif tentang system transportasinya menang sangat patutu diacungi jempol. Jika di Eropa merea sudah melakukan itu sejk jaman dahulu kala, dengan bangunan2 klasik yang eksotik, Jepang pun melakukan itu lebih canggih, dengan bangunan2 fully modern!
***
Terminal baru terletak di sisi selatan Stasiun Shinjuku, menghadap jalan Koshu Kaido. Itu bertempat di lantai ketiga dan keempat dari bangunan yang terletak di Jalur Yamanote dan jalur kereta api lainnya yang melewati Stasiun Shinjuku.
Basuta Shinjuku memiliki beberapa pintu masuk dan koneksi ke stasiun serta dua pusat perbelanjaan baru, NEWoMan dan Lumine Zero, dan Menara JR Shinjuku Miraina, sebuah gedung perkantoran bertingkat tinggi. Ini menghadapi sebagian besar Stasiun Shinjuku di utara dan pusat perbelanjaan Takashimaya Times Square di selatan.
Desain interior seperti bandara, rapi, bersih dan elegan, dengan fasilitas2 yang keren!
 Lantai ketiga terdiri dari teluk taksi besar dan area parkir bus, serta kantor informasi turis dan dek luar. Lantai keempat berisi mesin penjual tiket dan konter tiket, dan fasilitas seperti loker koin, ruang perawatan, ATM, meja informasi, dan lounge. Bus berhenti sendiri diatur oleh petugas, lantai 4F terbuka, yang dapat dilihat dari dek di pusat perbelanjaan yang berdekatan.
Ketika mereka tidak banyak tempat untuk mempresentasikan rambu2nya di dinding atau tembok (karena keterbatasan lahan, dan membuat daerah itu tersekat2), dan rambu2 gantung pun sudah pada di langit2, mereka sangat kreatif untuk mempresentasikannya di lantai.
***
Sangat jelas kita bisa mengikutinya, tanpa nyasar, kami mampu bergerak dan berjalan, sekana kami bukan turis asing yang baru pertama kali kesana ....... Luar biasa!
Jepang adalah sebuah Negara teknologi terbaik di dunia. Teknologi bukan hanya sekedar "fisik teknik" saja. Teknologi juga harus mampu meng-create sebuah kreatif sederhana untuk orang2 bisa cepat mengerti tanpa harus bertanya2. Karena Jepang mempunyai standard tinggi untuk pegawainya yang digaji besar. Sehingga, tidak banyak yang bisa di tana, karena masing2 memunyai tugasnya sendiri2 .....
Jepang memang hebat! Dan aku semakin ingin belajar menjadi seorang arsitek, lewat pengamatan2 disana, walau mingkin ku tidak mampu untuk melakukannya sendiri .....
Sebelumnya :
Â
[Bagian 2] Ada Apa di Stasiun Tokyo? Ada yang "Aneh" .....
Â
[Bagian 1] Ada Apa di Stasiun Tokyo?Â
Stasiun Shinjuku Mempunyai Lebih dari 200 Â Pintu Keluar!Â
Perbedaan Antara Japan Rail (JR) dengan Tokyo MetroÂ
Berkeliling Jepang Dalam Satu Harga Murah dengan "Bullet Train"Â
Shibuya Bukan Hanya Ada "Hachiko" dan "Shibuya Crossing" sajaÂ
"Shibuya Crossing" : Menyeberang dalam Lautan ManusiaÂ
Hachiko, Kisah Kesetiaan Seekor Anjing = Refleksi Kesetiaan DiriÂ
Stasiun Shibuya, Tempat Hachiko Menunggu Tuannya Puluhan Tahun LaluÂ
Kinshicho, Area Komersial di Tokyo Berharga "Miring"Â
Sensasi Berbeda Melihat Tokyo di Ketinggian dari SolamachiÂ
Kampus Terbuka Chiba Institute of Technology di Tempat Wisata Solamachi SkyTreeÂ
Tokyo SkyTree : Pohon Mengulir ke 'Negeri Raksasa'Â
"Tokyo Banana", Souvenir Manis dari JepangÂ
Sumida River di Asakusa, Â Area Terbesar Wisata di TokyoÂ
'Abu' Ribuan Orang Korban Gempa dan Serangan Perang Dunia II, di Yokoamicho ParkÂ
Museum Edo-Tokyo yang Menghormati dan Menggratiskan Tiket untuk DisabilitasÂ
Sepeda Jengki yang "Kekinian" sebagai Moda Transportasi di JepangÂ
"Jalan Tikus" Ryogoku di Sisi StasiunÂ
Menikmati Kehidupan di RyogokuÂ
"Ryogoku", Dunia Pesumo Sejati JepangÂ
Berkeliling Jepang Dalam Satu Harga [Murah] dengan "Bullet Train"Â
Travelling di Jepang adalah 70% KeretaÂ
Dari Kinshicho ke Funahabashi Hoten
Mencoba Berbagai Moda Transportasi Keliling TokyoÂ
Sendirian, Keliling Tokyo Hanya dengan Kursi Roda 'Ajaibku'Â
Funabashi, "Kota Belanja" untuk Turis yang Tidak Siap dengan Harga Mahal JepangÂ
Funabashi, Konsep Kota Ideal Â
Bukan Sekedar Berkuda di Funabashi HotenÂ
"Aku Ingin Tinggal di Rumah Nobita, yang Ada Doraemon", dan [Hampir] Menjadi KenyataanÂ
"Negeri Impian" Funabashi Hoten Â
Sekali Lagi, Mengapa Funabashi Hoten?Â
'Funabashi-Hoten', Kota Kecil Awal Sebuah KemandirianÂ
Denyut Kehidupan di Nishi Funabashi sebagai "Kota Transit"Â
Awal Perjuangan untuk Menaklukan Jepang di Nishi FunabashiÂ
'Nishi Funabashi', Sebuah Kota Kecil Tempat Hatiku BerlabuhÂ
Sebuah Negara dari 'Antah Berantah' dengan Bahasa dan Tulisan Cacingnya, Duniaku yang Baru .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H