Untukku sendiri, ketika aku pertama kali ke Jepang, pertama kali juga aku bisa mrnikmati "bullet train" atau kereta peluru, di tahun 1982. Berkeliling Jepang membuat aku excited waktu itu, dan membuat aku bermimpi untuk bisa menikmatinya lagi, lagi dan lagi, kelak. Dan beberapa kali ke Jepang, sungguh membuat aku semakin terkagum2 tentang sebuah negara teknokogi yang mampu mengubah dunia .....
Dan Michelle adalah awal dari pemikiranku yang tertunda, tentang sebuah awal kehidupan baru, yang (mungkin) sesuai dengan Rancangan NYA...
Catatan :
Jika kita tidak membeli JR Pass, kita tetap bisa berkeliling Jepang tanpa tiket ini, tetapi harganya luar biasa mahal.
Contoh, membeli JR Pass sebaiknya di Jakarta, karena jika beli di Jepang, harganya 2x lipat jika beli di Jakarta (sekitar 3,7 juta untuk 1 minggu). Jika tidak membeli JR Pass, untuk 1x naik Shinkansen ke 1 tujuan saja bisa sampai 1 atau 1,5 juta. Sangat mahal!
- Dimana-mana Ada "Hachiko"
- Shibuya Bukan Hanya Ada "Hachiko" dan "Shibuya Crossing" saja
- "Shibuya Crossing" : Menyeberang dalam Lautan Manusia
- Hachiko, Kisah Kesetiaan Seekor Anjing = Refleksi Kesetiaan Diri
- Stasiun Shibuya, Tempat Hachiko Menunggu Tuannya Puluhan Tahun Lalu
- Kinshicho, Area Komersial di Tokyo Berharga "Miring"
- Sensasi Berbeda Melihat Tokyo di Ketinggian dari Solamachi
- Kampus Terbuka Chiba Institute of Technology di Tempat Wisata Solamachi SkyTree
- Ada Disney Store, Hello Kitty, Pokemon Center, Rilakkuma, Moomin, Totoro Bahkan "Caf Dog" di Tokyo SkyTree
- Tokyo SkyTree : Pohon Mengulir ke 'Negeri Raksasa'
- "Tokyo Banana", Souvenir Manis dari Jepang
- Dunia Wisata "Tokyo SkyTree"
- Sumida River di Asakusa, Â Area Terbesar Wisata di Tokyo
- 'Abu' Ribuan Orang Korban Gempa dan Serangan Perang Dunia II, di Yokoamicho Park
- "Samurai" di Ryogoku Park
- Museum Edo-Tokyo yang Menghormati dan Menggratiskan Tiket untuk Disabilitas
- Sepeda Jengki yang "Kekinian" sebagai Moda Transportasi di Jepang
- "Jalan Tikus" Ryogoku di Sisi Stasiun
- Menikmati Kehidupan di Ryogoku
- "Ryogoku", Dunia Pesumo Sejati Jepang
- Travelling di Jepang adalah 70% Kereta
- Dari Kinshicho ke Funahabashi Hoten
Mencoba Berbagai Moda Transportasi Keliling Tokyo - Sendirian, Keliling Tokyo Hanya dengan Kursi Roda 'Ajaibku'
- Funabashi, "Kota Belanja" untuk Turis yang Tidak Siap dengan Harga Mahal Jepang
- Funabashi, Konsep Kota IdealÂ
- Beranjak ke Kota Funabashi
- Bukan Sekedar Berkuda di Funabashi Hoten
- "Aku Ingin Tinggal di Rumah Nobita, yang Ada Doraemon", dan [Hampir] Menjadi Kenyataan
- "Negeri Impian" Funabashi HotenÂ
- Sekali Lagi, Mengapa Funabashi Hoten?
- 'Funabashi-Hoten', Kota Kecil Awal Sebuah Kemandirian
- Denyut Kehidupan di Nishi Funabashi sebagai "Kota Transit"
- Awal Perjuangan untuk Menaklukan Jepang di Nishi Funabashi
- 'Nishi Funabashi', Sebuah Kota Kecil Tempat Hatiku Berlabuh
- Mengapa Chiba?
- Sebuah Negara dari 'Antah Berantah' dengan Bahasa dan Tulisan Cacingnya, Duniaku yang Baru .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H