Ryogoku, distrik tempat Michelle menuntut ilmu, tidak jauh dengan Sumida River. Karena Ryogoku memang berada di perfektur Sumida di Tokyo. Tetapi jika kita naik kereta dari Funabashi, 20 menit sampai ke Ryogoku dan 2 stasiun dari Ryogoku menuju Sumida River, itupun 1 stasiun harus berpindah jalur kereta. Jadi, kesannya jauh sekali dari Ryogoku. Tetapi, justru Michelle dan teman2nya pernah diajak sekolahnya menyusuri Sumida River, berjalan kaki dari Ryogoku .....
 Dari sekolah Michrlle, ke Yokoamicho Park hanya sekitar 20 menit berjalan kai atau di atas kursi roda. Lalu dari Yokoamicho Park menuju Sumida River, sekitar 30 menit berjalan kaki atau diatas kursi roda. Sangat manusiawi bagi pejalan kaki, jika mereka lebih memilih berjalan ketimbang naik kereta.
Pertama, irit biasa kereta, karea denan 2 stasiun, kita harus membayar sekitar 250 Yen (kali sekitar 123 Rupiah), sedangkan jika berjalan kaki, selain mudah untuk duduk dan beristirahat dulu, fasilitas pejalan kakioun sangat baik. Apalagi, jika ke Sumida River hanya sekedar untuk bersantai saja.
Sumida River itu sendiri adalah salah satu sungai yang cukup besr, yang membelah ibukota Tokyo. Dan sepanjang sungai itu, fasilitas2 DAS atau 'daerah aliran sungai' nya benar2 ditata dalam konsep perkotaan yang asri, rapih dan ciamik!
DAS nya 'gemuk', sebagian besar adalah untuk menyerapan berupan taman dengan pepohonan Sakura nya. Jika musim semi, Bunga Sakura di sepanjang Sumida River, akan berkembang dengan sangt cantik! Sehingga, Sumida River benar2 menjadi icon berkembangnya Bunga Sakura di ibukota Tokyo .....
Sebagian lagi, ditata sebagai pengerasan bagi pedestrian. Tetapi dengan material con-block, kedua sisi DAS Sumida River, membuat penyerapan di Tokyo memang sesuai dengan kebutuhan perkotaan. Ditambah lagi, dengan warga Tokyo yang sangat disiplin untuk melakukan hal2 yang terbaik bagi ibukota mereka, sebagai tempat tinggal yang nyaman.
Sumida River
Sumida River atau Sungai Sumida ( Sumidagawa?) adalah sungai yang mengalir di Tokyo, Jepang.Sungai ini berasal dari percabangan Sungai Arakawa di Kita, Tokyo (Pintu Air Iwabuchi), dan bersatu dengan Sungai Shingashi yang mengalir di Prefektur Saitama. Sungai Sumida bersama anak-anak sungai yang disebut Sungai Shingashi, Sungai Shakujii, Sungai Kanda, dan Sungai Nihonbashi bermuara di Teluk Tokyo. Festival Kembang Api Sumidagawa adalah acara tahunan yang diselenggarakan di tepian Sungai Sumida. Dan sungai ini mengalir melewati 7 distrik di Tokyo.
Sungai Sumida dulunya merupakan bagian hilir Sungai Arakawa. Pada zaman Edo, bagian sungai di Asakusa disebut orang dengan nama Sungai Asakusa atau Sungai Sumida. Bagian hulunya disebut Sungai Arakawa atau Sungai Miyako. Pada tahun 1910, kanal drainase Sungai Arakawa dibangun untuk mencegah banjir.[1] Setelah itu pada tahun 1965, kanal drainase Sungai Arakawa hanya disebut sebagai Sungai Arakawa, bagian hilir sungai dari Pintu Air Iwabuchi hingga ke muara di Teluk Tokyo secara resmi disebut Sungai Sumida.(Wikipedia).
Ketika Michelle dengan teman2nya sempat berjalan kaki dari sekolahnya ke Sumida River area Asakusa, terlihat wajah2 mereka yang bahagia. Kata Michelle, walau mereka harus berjalan jau sekitar 45 menit kesana, mereka sangat bahagia. Karena dari Sumida River, mereka juga langsung ke Asakusa Temple.
Dari Sumida River, kita akan mengeksplore aera terbesar wisata di ibukota Tokyo, Asakusa ......
By Christie Damayanti
Sebelumnya :
'Abu' Ribuan Orang Korban Gempa dan Serangan Perang Dunia II, di Yokoamicho Park
Museum Edo-Tokyo yang Menghormati dan Menggratiskan Tiket untuk Disabilitas
Sepeda Jengki yang "Kekinian" sebagai Moda Transportasi di Jepang
"Jalan Tikus" Ryogoku di Sisi Stasiun
Menikmati Kehidupan di Ryogoku
"Ryogoku", Dunia Pesumo Sejati Jepang
Travelling di Jepang adalah 70% Kereta
Dari Kinshicho ke Funahabashi Hoten
Mencoba Berbagai Moda Transportasi Keliling Tokyo
Sendirian, Keliling Tokyo Hanya dengan Kursi Roda 'Ajaibku'
Funabashi, "Kota Belanja" untuk Turis yang Tidak Siap dengan Harga Mahal Jepang
Bukan Sekedar Berkuda di Funabashi Hoten
"Aku Ingin Tinggal di Rumah Nobita, yang Ada Doraemon", dan [Hampir] Menjadi Kenyataan
"Negeri Impian" Funabashi HotenÂ
Sekali Lagi, Mengapa Funabashi Hoten?
'Funabashi-Hoten', Kota Kecil Awal Sebuah Kemandirian
Denyut Kehidupan di Nishi Funabashi sebagai "Kota Transit"
Awal Perjuangan untuk Menaklukan Jepang di Nishi Funabashi
'Nishi Funabashi', Sebuah Kota Kecil Tempat Hatiku Berlabuh
Sebuah Negara dari 'Antah Berantah' dengan Bahasa dan Tulisan Cacingnya, Duniaku yang Baru .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H