Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Abu Ribuan Orang Korban Gempa dan Serangan Perang Dunia II, di Yokoamicho Park

24 Februari 2018   16:31 Diperbarui: 24 Februari 2018   16:44 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlebih, disekitar itu ada danau dengan ikan2 loi cantik, serta tempat istirahat, yang membuat kami semakin baper! Bayangkan saja, kita berada di sebuah taman di Ryogoku Tokyo, sebuah kota salah satu yang terpadat di dunia, berselfie dengan pepohonan musim gugur yang akihrnya dilator bekakangi oleh gedung2 bertingkat, symbol kemodernan Jepang!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Taman cantik, dengan latar belakang gedung modern

Lanjut .....

Kami memasuki monument gempa nya di Yokoamicho Park ini. Di monument gempa ini, terdapat sebuah Kanto Museum. Akhirnya, Yokoamicho Park sangat terkenal sebagai "Memorial Hall dan Great Kanto Earthquake Memorial Museum"dan "Korban serangan udara selama Perang Dunia II".

Bangunan seperti templ (kuil) khas Jepang, juga untuk mereka bersembahyang. Di hari2 tertentu, mereka bersembahyang, walau tidak menutup kemungkinan kapanpun mereka bisa bersembahyang disana. Seperi Gereja atau pun Mesjid.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kompleks Kanto Museum, landmark dari Yokoamicho Park

Konsep bangunan temple sangat artistik. Atapnya yang khas, dengan menara bertumpuk dengan atap melengkung, juga berada di sebelah belakang Kanto Museum. Kolom2 dan dinding berwarna putih serta atap berwarna hijau, bena2 membuat kami baper, bahwa inilah Jepang yang sesungguhnya!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Arsitektur khas kuil Jepang, dinding berwarna putih dan apat kehijauan, "Jepang banget!"

Tetapi sayangnya, ketika kami berkunjung di Kanto Museum ini, tidak membuka untuk umum. Mungkin waktu itu musim dingin, tidak semua bangunan umum terbuka untuk umum. Akhirnya, kami berkeliling di area Kanto Museum.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jalur ramp hingga berputar 3x, untuk pemakai kursi roda sepertiku, untuk masuk ke Kanto Museum

Dari denah museum yang aku lihat di papan di depan museum, museum ini cukup kecil sehingga hanya membutuhkan waktu 20-30 menit untuk melihat semuanya tapi mungkin kita akan memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang bencana yang hampir menyapu kota Tokyo dari peta .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun