Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Museum Edo-Tokyo, Museum yang Menghormati dan Menggratiskan Tiket untuk Disabilitas

22 Februari 2018   11:00 Diperbarui: 22 Februari 2018   11:28 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

             Presentasi atau promosi di jalanan tentang Museum Edo, tetap di desain yang cantik, dan gambarnya diganti dalam beberapa periodik sekali

 Konsep dan desain proporsional nya yang keren, sebelum masuk museum nya pun sudah membuat kita terpana. Dan bangunan yang hanya 5 lantai tetapi menjulang tinggi karena konsep "kemegahan" nya itu terlihat dari kereta. Jika kita tahu tentang ini, kita sudah tahu bahwa kereta kita sudah hampir sampai Ryogoku. Museum Edo, memang "penanda" Ryogoku ......

Pedestriannya yang luas, sudah terlihat berbeda, jauh sebelum memasuki area nuseum. Permukaan pedestrian dilapisi keramik yang di desain sedemikuan rupa, menghasilkan pola2 artistik, melambangkan kemodernan Jepang dalam ketradisiohalannya.

Kecanggihan teknologi dalam museum ini, membuat aku 'baper'. Hampir di setiap diorama nya, kita bisa belajar banyak. Lewat video dan audio nya, serta presentasinya dan selalu disediakan buku2 sejarah tentang cerita pada diorama itu, pengunjung museum seakan tidak mau lepas dengan kisah sejarahnya. Seorang pengunjung, bisa menghabiskan waktu sekitar 15 sampai 20 menit untuk menikmati 1 diorama. Dan luar biasanya lagi, masing2 pengunjung antri dengan disiplin jika mau menikmati diorama tersebut .....

***

Buatku sendiri, wisata museum justru membuat aku semakin mengenal tentang sebuah kota dan negara, beserta semua kehidupannya. Aku tidak memasuki semua museum2 yang ada di sebuah kota atau Negara, tetapi dari satu atau dua museum yang aku pilih untuk kukunjungi, tidak menutup kemungkinan aku berusaha untuk terus mengunjungi museum, karena aku merasakan banyak sekali manfaat, untuk hobi dan riset2ku.

Museum Edo ini, adalah salah satu yang pertama di Jepang yang aku kungjungi, karena berdekatan dengan Museum SUMO serta Meseum Musashi, di Ryogoku, distrik tempat anakku menuntut ilmu di Jepang ......

Dan penghormatan Museum ini dengan banyak cara bagi aku, akan terus terpatri untukku, sebagai bagian dari kaum disabilitas dunia.

Sebelumnya :

Sepeda Jengki yang "Kekinian" sebagai Moda Transportasi di Jepang

"Jalan Tikus" Ryogoku di Sisi Stasiun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun