Suasana lobby serta lingkungan Museum Edo dan artwork2 nya. Cantik!
Harga tiket hanya 600 dan difasilitasi dengan "universal design", yaitu desain yang semua orang bisa menikmatinya, termasuk aku sebagai bagian dari kaum disabilitas dunia. Ursi roda mendapat tempat yang sangat dihormati, bahkan ketika aku mau membeli tiket masuk, dengagn Dennis di belakangku, bahkan seorang manajernya langsung mendekatiku.
Tidak semua museum memperbolehkan untuk mengabadikan foto. Tetapi di Museum Edo, ada di beberapa spot, boleh mengambil foto. Jika dalam keterangannya, mengapa ada spot2 yang tidak bodeh difoto, karena lampu blitz nya bisa merusak material yang memang sudah puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang lalu.
Dia mengatakan, dengan bahasa isyarat tentunya (dia tidak bisa berbahasa Inggris), bahwa aku dan Dennis tidak perlu membeli tiket masuk, dengan memberikan tiket masuk GRATIS, bagi disabilitas (dan pengantarnya) ......
Fasilitas2 yang mumpuni bagi pemakai kursi roda serta kaum disabilitas yang lainnya, membuat aku merasa kenyamanan2 yang luar biasa. Tempat duduk yang selalu disediakan bagi orang tua, pemakai tongkat atau ibu2 hamil. Ruang istirahat untuk mereka dan pastiya toilet2 disabilitas yang nyaman,
Sebuah pernghormatan yang luar biasa, yang aku terima dari Museum Edo .....
Catatan :
Selama 8 tahun ini, semenjak sebagai inssan pasca stroke dan berada di atas kursi roda, aku sudah pergi ke beberapa Negara, dan hamper semua obyek wisatanya, membebaskan dari segala macam pembayaran, karena sebagai bagian dari kaum disabilitas, ternyata sangat dihormati, di semua Negara .....
Begitu kita menuju Museum Edo ini dari pintu utama bagian barat (karena museum ini juga membuka dari pintu timur), kita sudah disibukkan dengan berfoto2 karena bangunan utama nya yang cantik, karya salah satu arsitek Jepang, Kiyonori Kikutake.