Sepedanya, di parkir dekat stasiun dengan biaya sewa 100 untuk distrik2 kecil di seputar kota2 besar Jepang per-hari. Dan antara 150 sampai 200 per-hari di distrik2 besar seputaran kota. Cukup murah, bila dibandingkan d3ngan energi dan kesehatan yang terkuras, jika berjalan kaki cukup jauh, apalagi di musim salju.
Parkir sepeda di dekat stasiun di Nishi Funabashi dan di Shin-Urayasu (dok. pribadi)
Parkir sepeda di dekat stasiun di Nishi Funabashi dan di Shin-Urayasu (dok. pribadi)
Parkir sepeda pun ada bernacam2. Seperti di artikel-artikelku sebelum ini tentang parkir sepeda di Ryogoku yang memanfaatkan trotoar untuk pejalan kaki, tetapi sudah dijinkan oeh pemerinta kota, dengan menaikirkan sepedanya  dan hanya 1 roda yang menapak tanah.
Parkir sepeda sebelah stasiun Ryogoku, dengan 1 roda menapak di tanah, karena menjadikan pedestrian tetap nyaman (luas tetap 1,5 meter) walau dengan kursi roda (dok. pribadi)
Lalu, sebagian besar, parkit sepeda hanya seperi parkir mobil biasa, di tanah lapang. Luas dan nyaman dengan titik jaga yang belum tentu ada yang berjaga. Lalu juga, parkir sepeda dalam gedung untuk distrik besar atau sekedar ada atapnya. Dan kesemua pembayarannya hanya memakai mesin saja, seperti parkir mobil, di Jalan Sabang Jakarta.
Parkir sepeda di tanah lapang yang luas, nyaman dan aman wlau banyak sepeda yang tidak di kunci dan ada beberapa barang ditinggal di keranjang sepedanya (dok. pribadi)
Parkir sepeda di dalam bangunan. Biasanya di distrik2 besar seperti di Shinjuku atau Shibuya. Dan biasanya pun berada sebagai fasilitas bangunan2 besar (perkantoran) (dok. pribadi)
 Parkir sepeda di pelataran gedung2 atau toko2. Walau tidak dalam bangunan, tetapi di desain cantik dengan ada tiang kecil untuk mengunci sepeda mereka (dok. pribadi)
Parkir sepeda di pelataran gedung2 atau toko2. Walau tidak dalam bangunan, tetapi di desain cantik dengan ada tiang kecil untuk mengunci sepeda mereka (dok. pribadi)
Parkir sepeda yang diberi atap, dengan titik penjaga tetap aku tidak pernah melihat penjaganya (dok. pribadi)
Parkir sepeda ditengah2 pertokoan. Kalau ini adalah parker sepeda gratis, dikelola swadaya antara pemilik bangunan disekitarnya (dok. pribadi)
           Â
Peraturan2 untuk memarkirkan sepedanya, termasuk cara pembayarannya, tanpa ada penjaga. Dn selama ini, semuanya berjalan dengan lancer, dengan kepedulian dan kedisiplinan warga kota (dok. pribadi)
Â
Ini adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan sepede mereka, jika ingin membawa sepeda mereka naik kereta bawa tanah. Si pemilik, bisa berjalan disini, tanpa bersusah payah menuntun sepedanya, karena sepedanyanya akan "dituntun" oleh mesin keatas (seperti travelator untuk epeda, di titik foto diatas yang seperti got) (dok. pribadi)
Â
***
Memang, dibutuhkan kesadaran dan kejujuran yang cukup tinggi. Kulihat di setiap parkir sepeda, banyak sepeda2 dengan keranjang di depan atau di belakang. Dengan beberapa varang di keranjang2 itu, sepertinya tidak ada yang pernah kehilangan. Wajar sih, Tokyo adalah kota terbaik tentang keamanan, menurut survey yang kubaca tentang kota2 dunia. Kata beberapa orang teman Indonesia yang tinggal disana, "pencuri" biasanya adalah pendatang .....
Lihat Humaniora Selengkapnya