Â
***
Bicara tentang sepeda, nemang sepeda adalah salah satu alat transportasi yang ramah lingkungan. Tidak berisik, berarti "ramah kuping", tidak berbau asap, berarti "ramah hidung" juga tidak menhgabiskan bahan bakar, berarti "ramah bumi".
Suaranya "halus" dan bisa sekalian berolah raga, bagi si pemakai. Nyaman, relatif aman dan di hampir semua negara maju, justru sepeda menjadi sebuah "simbol" kepedulian tentang lingkungan, bumi dan dunia!
Lihat tulisanku  Membangun 'Lalu Lintas Sepeda' : Mungkinkah Jakarta Seperti Ini ?
Beberapakali aku keliling Eropa, sepeda adalah bagian dari transportasi kota yang menjadikan sistim transportasi kota lebih komprehensif. Dari kota ke kota atau antara distrik perkotaan pun bisa naik kereta atau bus sebagai angkutan umum. Keluar dari angkutan umum, sepeda adalah alternatif jika tempat tujuan masih cukup jauh. Karena sepeda2 itu ada yang punya pribadi atau disewakan.
Begitu juga di Jepang dan beberapa kota di Australia. Sepeda adalah bagian dari seseorang, alat bantu u tuk bertransportasi.
Amerika tidak terlalu memakai sepeda, karena negara adi kuasa itu sangat luas, dimana antar kota dan distriknya pun cukup jauh. Bahkan, gedung2 tinggi pun di kota2 besar di Amerika, hanya di 'downtown', atau di pusat kotanya. Yang lain hanya gedung beberapa lapis saja, kerana untuk mereka, kebih baik membangun 1 atau 2 lantai saja ketimbang banyak lantai untuk mengurangi resiko2. Toh, tanah mereka luas.
Cerita sepeda di Jepang, itu memang sebuah alat transportasi yang menjadikan sistim transportasi kota pun semakin komprehensif. Dari beberapa artikrk2ku sebrlumnya tentang Jepang, ketika kereta merupakan 70% dalam bertansportasi, turun kereta stasiun sudah menyiapkan alat transportasi yang lain. Ada taxi, bus umum dan ..... sepeda! Parkir taxi dan sepeda pun dibangun khusus, tetapi kalau bus umum, ada stasiun sendiri, biasanya bersebelahan dengan stasiu nkereta.
Ketika Michelle anakku membeli sepeda jengki (sepeda onthel, yang sedang 'in' di Indonesia sebagai trend vintage yang kekinian) seharga sekitar 20.000, aku pun sadar. Bukan semata2 sepeda hanya sebagai alat tersportasi saja, tetapi justru sepeda anakku itu "menyelamatkan" dia dari dingin yang menghunjam, dimusim salju.