***
Jika kita mencintai Indonesia sebagai tanah dan tumpah darah kita, bukan berarti kita tidak boleh mencintai Negara lain. Untukku sendiri, ketika aku sangat mencintai Indonesia, aku akan mempelajari negara2 lain untuk bisa aku memikirkan apa yang bisa aku lakukan untuk Indinesia, lewat apa yang aku pelajari.
Keliling dunia adalah bagian dari mimpi2ki sejak kecil, dan itu sudah aku lakukan. Dan dari hasil keliling dunia ini, membuat pemikiranku tentgang Indonesia justru bertambah, lewat apa yang aku bisa lakukan untuk negaraku ini.
Ketika aku keliling Eropa atau puluhan kali aku ke Amerika, bahkan ketika Australia menjadi bagian dari hidupku selama 2 tahun kuliah S2, dan Jepang akan menjadi "Negara ke-2" ku karena anakku bermukim disana, tidak akan pernah membuat kecintaanku pada negaraku berubah. Bahkan bertambah .....
Ryogoku, memang merupakan distrik awal anakk2 mengenyam pendiikan berbahasa Jepang. Dan dari Ryogoku inilah, aku sangat yakin, Michelle akan menjadi salah satu warga Negara Indonesia yang akan membanggakan Indonesia di Negeri Sakura ini .....
Sebelumnya :
- Travelling di Jepang adalah 70% Kereta
- Dari Kinshicho ke Funahabashi Hoten
Mencoba Berbagai Moda Transportasi Keliling Tokyo - Sendirian, Keliling Tokyo Hanya dengan Kursi Roda 'Ajaibku'
- Funabashi, "Kota Belanja" untuk Turis yang Tidak Siap dengan Harga Mahal Jepang
- Funabashi, Konsep Kota IdealÂ
- Beranjak ke Kota Funabashi
- Bukan Sekedar Berkuda di Funabashi Hoten
- "Aku Ingin Tinggal di Rumah Nobita, yang Ada Doraemon", dan [Hampir] Menjadi Kenyataan
- "Negeri Impian" Funabashi HotenÂ
- Sekali Lagi, Mengapa Funabashi Hoten?
- 'Funabashi-Hoten', Kota Kecil Awal Sebuah Kemandirian
- Denyut Kehidupan di Nishi Funabashi sebagai "Kota Transit"
- Awal Perjuangan untuk Menaklukan Jepang di Nishi Funabashi
- 'Nishi Funabashi', Sebuah Kota Kecil Tempat Hatiku Berlabuh
- Mengapa Chiba?
- Sebuah Negara dari 'Antah Berantah' dengan Bahasa dan Tulisan Cacingnya, Duniaku yang Baru .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H