Sampai stasiun Funabashi Hoten, aku ke kantor stasiun untuk meminta bantuan petugas stasiun membawakan "ramp mobile" dan dijemput di Funabashi. Aku melafalkan "F U N A B A S H I", sebaik2ny, tetapi apa yang terjadi?
Hihihi ..... petugas itu tidak mengerti! Bahkan ketika temannya mencoba mendengarkan kata2ku, dia pun tidak mengerti! Astaga! Sampai aku bingung, bagaimana cara aku minta tolong, ya?
Untung, otakkku masih bener. Aku LINE Michelle untuk menuliskan kanji mau minta tolong jemput di Funabashi. Dan setelah tulisan kanjinya dikirim, langsung aku tunjukkan kepada petugas stasiun. Begitu juga pulangnya, minta djemput ke Funabashi Hoten.
Â
Daaannn ...... wajah mereka langsung berseri2, membaca tulisan kanji dari Michelle. Dan ketika dia melafalkan "F U N A B A S H I", hihihi ...... memang berbeda dengan lafalku, turis dari Indonesia ..... Setelah itu, setiap hari pagi2 sebelum Michelle berangkat kuliah, aku selalu minta dituliskan mau kemana untuk langsung ditunjukkan kepada petugas stasiun .....Â
------------------------------------------------------
Â
Selain JR, ada beberapa perusahaan perkeretaan Jepang, baik dari pemerinta dan swasta. Tetapi yang terbesar adalah JR ini. Dan semua sistim kereta di Tokyo (mungkin juga seluruh Jepang), akan berhenti jam 1.00 tengah malam, dan beroperasi lagi jam 5.00 subuh.
Makanya, Michelle bekerja yang di Ichiran Ramen di Asakusa, dia harus bergegas untuk mengejar kereka malam. Tugasnya selesai jam 11.00 malam, beberes, dan berjalan bergegas mengejar kereka dari Asakusa sampai Nishi Funabashi, dan dari Nishi Funabashi ke Funabashi Hoten.
Sebuah perjuangan yang tidak gampang, berlari, menunggu keeta sampai berjalan jauh dari Resto Ichiran Ramen ke stasiun, dan dari stasiun Funabashi Hoten ke apartemennya ......
***