Posisi atau lokasi kereta2 JR berada di atas tanah atau melintasi jembatan yang khusus dibangun untuk kereta JR. Sistim yang cukup muris sebenarnya bias diatas dengan mempelajarnya sebelum kita terjun ke lapangan Jepang.
Dan karena JR berada di atas tanah atau di atas jalur ketera jembatan, kita akan merasa nyaman dengan melihat2 pemandangagn kota, dimana kereta itu melintas. Berbeda dengan sistim tansportasi subway, kereta dibawah tanah. Dimana banyak orang merasa "tertekan", karena kegelapan disekitar kereta.
Jalur JR tidak mencakup jalur Metro Subway. Pengoperasiannya berbeda, jalurnya berbeda (subway dibawah tanah), tetapi sistim nya sama serta justru saling melengkapi. Sistim koordinasinya pun luar biasa!
Kereta2 di Jepang, baik diatas tanah atau dibawah tanah, antara kereta dan peron selalu mempunyai jarak sekitar 20 cm, dengan ketinggian atau level yang berbeda2, tergantung dengan desain ketinggian peron masing2 stasiun. Dimana dengan perbedaan jarak dan ketinggian, bagi penyndang disabilitas, terutama pemakai kursi roda, tentu butuh bantuan, salah satunya dengan "ramp mobile".
Sementara ini, sistim desain kereta belum ada seperti sistim lift untuk mengangkat kursi roda dari jalan masuk ke bus kota. Semoga sistim deain perkeretaan di Jepang bias memikirkan sesuatu tanpa harus menyusahkan petugas stasiun untuk membawa "ramp mobile", untuk mengantar dan menjemput kaum disabilitas, seperti aku.
Ditambah lagi, untuk meminta tolong antar (dari stasiun asal) dan jemput (dari stasiun tujuan), butuh komunikasi. Dimana hamper semua warga Jepang tidak bias berbahasa Inggris, karena mereka sangat bangga dengan bahasa mereka sendiri. Sehingga, tidak mudah untuk meminta bantuan, karena mereka tidak mengerti apa yang kita ucapkan dalam bahasa Inggris. Bahkan jika kita melafalkan nama stasiun tujuan kita pun, mereka tidak mengerti!
Selain itu, bagi disabilitas pemakai kursi roda atau lanjut usia dengan tongkat, untuk turun atau naik kereta, butuh waktu lebih lama dari warga yang sehat, itu sangat membahayakan, ketika pintu elektrik harus tertutup kurang dari 1 menit. Jadi, masinis kereta harus tahu, bahwa ada penyandang disabilitas di kereta, sehingga dia berhati2 dan memastikan bahwa pintu kereta masih terbuka untuk kesempatan yang lebih lama.
Jangan lupa, bahwa kereta2 di Jepang, khususnya JR Line, adalah kereta yang panjang. Mungkin sampai belasan gerbong, jadi masinis mereka tidak akan melihat di ujung belakang keretanya! Dan keamanan dan kenyamanan sistim transportasi, terutama kereta di Jepang, sangat baik!
------------------------------------------------------
Aku pernah sangat percaya diri ketika hari pertama aku harus berjalan sendiri jam 10.00 pagi karena Michelle harus berangkat jam 8.00 pagi untuk kuliah. Dengan PD nya, aku berjalan ke stasiun untuk ke Funabashi.