Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Beranjak ke Kota Funabashi

16 Januari 2018   14:47 Diperbarui: 16 Januari 2018   19:04 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi, Beragam masakan dan panganan khas Jepang, yang betebaran di sepanjang jalan

Pusat keramaian Funabashi, dikelilingi oleh pertokoan, baik sebagai mall, atau shoppin street. Stasiun Funabashi juga merupakan pertemuan 2 perlintasan kereta, yaitu Sobu Main Line dan Tobu Urban Park Line.

Walau kota Funabashi 'tingkat'nya lebih tinggi dari kota Nishi Funabashi, tetapi tidak berarti kota Funabashi menjadi "kota transit", seperti Nishi Funabashi. Aku tidak terlalumengerti tentang ini, tetapi yang jelas perbedaan tingkat perkotaan dimana2 itu bergantung dari banyak hal. Salah satunya letak dan posisi kota tersebut. Posisi kota bisa 

bergantung dengan keberadaan tanah dan lingkungan, dimana mungkin keberadaan kota Funabashi tidak "seberuntung" kota Nishi Funabashi.

Sudahlah, tidak usah dipusingkan. Tetapi yang jelan, kota Funabashi adalah sebuah kota cukup besar, sebagai pusat perbelanjaan bagi warga di Nishi Funabashi dan Funabashi Hoten untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya, dengan cukup murah dibandingkan dengan Tokyo.

Pilihan agen Meisei School memang tepat. Walau Meisei School tempat Michelle bersekolah Bahasa Jepang terletak di salah satu distrik teramai di Tokyo, dan pusat segala macam kegiatan dan kebutuhan 'sumo' (olah raga gulat khas Jepang), distri Ryogoku, tetapi tempat tinggal di Funabashi dan sekitarnya, merupakan temat tinggal yang cukup murah, nyaman dan idel bagi anak2 Indonesia .....

Stasiun Funabashi dikelilingi oleh bangunan2 besar belasan lantai, sebagian besar adalah mall dan pertokoan. Ada Seibu dan Tobu, shopping Center terkenal di Jepang, dan'grid' lini shopping street dengan toko2 muai dengan butik sampai toko2 murah serta berbagai fasilitasnya.

Dokumen pribadi, Aku sebagai disabled pemakai kursi roda pun merasa nyaman disana (dan di semua tempat di Jepang), dengan sema fasilitas2 disabled yang benar2 dipikirkan pemerintah kota, dengan seksama!
Dokumen pribadi, Aku sebagai disabled pemakai kursi roda pun merasa nyaman disana (dan di semua tempat di Jepang), dengan sema fasilitas2 disabled yang benar2 dipikirkan pemerintah kota, dengan seksama!
Dokumen pribadi, Aku sebagai disabled pemakai kursi roda pun merasa nyaman disana (dan di semua tempat di Jepang), dengan sema fasilitas2 disabled yang benar2 dipikirkan pemerintah kota, dengan seksama!
Dokumen pribadi, Aku sebagai disabled pemakai kursi roda pun merasa nyaman disana (dan di semua tempat di Jepang), dengan sema fasilitas2 disabled yang benar2 dipikirkan pemerintah kota, dengan seksama!
  ***

Resto dan caf pun bertebaran, hotel2 kelas bintang 1 atau 'kelas melati' dengan harga relative murah, sangat welcome menyambut siapa pn yang datang kesana. Dan beberapa toko 'kelontong' serta amusemen. Amusemen itu biasanya berupa untuk games, 'ding-dong' atau bertaruk kuda online. Dengan gambar2 kartun manga khas Jepang dan warna2 cerah, tempat2 hiburan ini nyata sekali.

Dokumen pribadi, Amusemen dan toko kelontong
Dokumen pribadi, Amusemen dan toko kelontong
Dokumen pribadi, Amusemen dan toko kelontong
Dokumen pribadi, Amusemen dan toko kelontong
Resto khas Jepang, yang menyajikan ramen, sushi atau nasi, marak disana. Dengan tingkat perekonomian kota yang cuup tnggi, tetapi di Jepang, Funabashi termasuk kota standard dan banyak warga asing, terutama anak2 atau remaja dari luar negeri tinggal disana, membuat konsep resto disana sangat atau cukup muarah.

Dokumen pribadi, Beragam masakan dan panganan khas Jepang, yang betebaran di sepanjang jalan
Dokumen pribadi, Beragam masakan dan panganan khas Jepang, yang betebaran di sepanjang jalan
Dokumen pribadi, Beragam masakan dan panganan khas Jepang, yang betebaran di sepanjang jalan
Dokumen pribadi, Beragam masakan dan panganan khas Jepang, yang betebaran di sepanjang jalan
***

Selalu ada Matsuya, Yoshinoya atau resto2 ang tidak bisa aku baca karenadengan huruf Kanji, bertarung menyajikan aneka makanan enak! Harganya antara 400 Yen sampai 850 Yen untuk beefbowl (pada kenyataannya bukan hanya beef, tetapi daging babi, non halal bagi sebagian orang), atau 500 Yen sampai 800 Yen bagi ramen atau soba. Cukup murah, walau mungkin tidak terlalu murah bagi turis Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun