By Christie Damayanti
Zaman aku kecil, belum ada banyak kartun. Hanya ada Mickey Mouse dan Woody Woodpecker. Itu pun hanya bisa ditonton di bioskop. TV hanya ada TVRI yang bukan 24 jam dan masih hitam putih. Itu tahun 1970-an adalah masa kecilku. TK sampai SD.
Ketika anak2ku lahir tahun 1996 dan 1999, tentu semua sudah berubah. Masa kanak2 mereka dimanjakan dengan film dan kartun. Apalagi kartun2 Jepang. Manga. Bahkan, anak2ku bisa bangun sendiri jika "alarm otaknya" berdering dengan adanya film kartun di TV, subuh2! Dimana jika tidak ada film kartun, susah sekali mereka aku bangunkan.
Salah satunya adalah Doraemon. Kedua anakku memang gila kartun. Tetapi hanya Michelle yang semakin gila Manga Jepang, sementara kakaknya, Dennis, berkembang ke arah games dan multi media.
Doraemon merupakan impian masa kecil Michelle. Di banyak artikelku tentang Michelle, Doraemon inilah yang memvawa Michelle ke Jepang. Dan meraih impiannya inilah, yang merupakan sebuah inspirasi besar untukku. Bahwa ketika aku sendiri mampu meraih impian2 masa kecilku dimasa sekarang, aku mendidik anak2ku juga untuk mengajak bermimpi sejak kecil, mengajak mereka bangun, dan berusaha untuk meraih mimpi2 mereka, apapun impian mereka.
Jepang adalah impian Michelle. Berbeda dengan Dennis kakaknya, seorang pemuda 22 tahun ini, mahasiswa desain, yang lebih memilih realistis, untuk menjaga aku sebagai seorang mama yang cacat, dia kuliah di Jakarta. Ketimbang Michelle, adiknya, seorang remaja 18 tahun, yang bermimpi untuk t8bggal di "rumah Nobita yang ada Doraemon nya.
Mimpi Michelle berlanjut terus. Dari Doraemon jaman TK, belanjut ke jaman gila desain Manga sewaktu dia SMP, lalu juga gila boy-band Jepang (dan Korea), sampai dia belajar sendiri tanpa bimbingan guru, belajar bahasa jepang dengan huruf2 cacingnya! Katakana Hiragana dan terkahir hruf Kanji nya .....
Lihat di ke-2 artikelku :
Setelah 3 Bulan Michelle Terbang .....
4 Tahun Pertama Hidupnya Dia Tidak Bisa Mendengar, Umur 17 Tahun Merantau ke Jepang
Aku tidak mmbedakan satu sama yang lain. Aku hanya bercerita dan semuanya adalah anak2ku yang luar biasa! Baik Dennis yang realistris dan ingin menjagaku di Jakarta, maupun Michelle yang di Jepang, untuk meraih impian masa kecilnya. Semua adalah yang terbaik, dan aku yakin ini adalah Rencana Tuhan ......
Doraemon
Doraemon () adalah judul sebuah manga dan anime yang sangat populer yang dikarang Fujiko F. Fujio (F) sejak 1 Juni 1969 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 sekolah dasar yang bernama Nobi Nobita ()yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari hutang finansial yang akan terjadi pada masa depan yang disebabkan karena kebodohan Nobita.(Wikipedia).
Seekor kucing imajinasi dari abad ke-22 inilah yang mrnjadi "sahabat" Michelle sejak TK yang membawa dia terbang dan berjuang sendiri di Jepang, sampai impiannya "tinggal di rumah Nobita yang ada Doraemon nya", tercapai!
Cerita tentang Doraemon sendiri memang cerita anak2. Konsepnya, konyol dan lucu, tetapi merupakan cerita realistis, bahwa anak2 itu harus belajar dengagn rajin unuk masa depannya. Serta membangkitkan imajinasi besar bagi anak2.
Mereka, anak2 itu, bisa berimajinasi terbang ke bulan memakai baling2 bambu Doraemon. Atau bermimpi punya kantong ajaib Doraemon. Jika anak itu punya mimpi demikian, pertanyaannya adalah bisa kah mereka mrncapainya di masa depan mereka lewat teknologi yang pasti terus berkembang?Atau apakah mereka hanya nampu bermimpi dan tidak bangun untuk neraih mimpi mereka?
Untuk Michekle, mimpinya sungguh mulai terealisir. Impiannya mungkin tidak terlalu bombastis untuk bisa terbang dengan baling2 bambu Doraemon atau punya kantong ajaib Doraemon yang bisa mengabulkan semua yang dia inginkan.
Mimpinya cukup "sederhana". Sangat realistis. Hanya ingin "tinggal di rumah Nobita yang ada Doraemon nya!". Thats it! Period! Dan setiap saat dimasa2 itu, itulah cita2nya. Impiannya .....
***
Menurut sebuah sumber lainnya, Doraemon adalah robot canggih yang diciptakan sendiri oleh Nobita. Doraemon diciptakan saat Nobita berumur separuh baya.Â
Meskipun gagal dalam proses uji coba, Doraemon tetap menjadi sebuah robot canggih yang memiliki alat-alat ajaib yang mampu menyelesaikan semua masalah. Ia juga pengertian dan memiliki rasa kasih sayang apalagi di saat Nobita menangis dan merengek kepadanya, Doraemon dengan senang hati mendengarkan semua keluhan dan membantunya.
Ketika aku mencoba nelisik cerita tentang Doraemon, ternyata banyak orang sangat mengaguminya, sampai mereka meneliti apa saja yang ada di 'kantong ajaig Doramon!' Ada 'pintu dan jendela kemana saja, baling2 bambu, senter pengecil, tongkat pelupa', dan sebagainya. Bahkan ada yang bilang di tulisan2nya tentang ini, ada 24 jenis peralatan Doraemon, untuk membantu Nobita! Astaga!
Sekali lagi, hahaha .....luar biasa!
Ya ..... pantesan anak2 seumr Michelle pada saat itu, bisa berimajinasi besar tentang Doraemon, dan membawa impiannya menjadi cuta2nya dimasa depan untuk "tinggal di rumah Nobita yang ada Doraemonnya"
Cerita masa kecil Michelle sampai dia terbang dan berjuang sendirian di Jepang, seharusnya menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak2 muda sekarang. Bukan aku mau bersombong diri, menajdi seorang mama dari Michelle yang sungguh diberkati Tuhan, tetapi ada sebuah "jalan Tuhan" dari mimpi masa kecil bagi mereka untuk masa depan. Intinya adalah, mari kita bermimpi. Sejak kecil, dan sebagai orang tua atau bakal orang tua, jari dan didik anak2 kita untuk bermimpi.
Tetapi cerita ini, seorang mama disabled yang narsis ini, sudah menuai pro-kontra. Aku dianggap lebay, sok, sombong atau narsis. Tetapi aku tidak peduli, karena ini bagian dari Rencana Tuhan, salah satunya untuk menebar inspirasi dan motivasi. Supaya semakin banyak orang2 berani bermimpi dan langsung bangun untuk mencapainya. Dan ini adalah salah satu pelayananku bagi sesama .....
Gantungkan mimpi kita setinggi langit. Jangan takut untuk bermimpi. Terus lah bermimpi. Tetapi, setelah itu, mari kita segera bangun, guna meraih mimpi kita. BERUSAHAsambil BERDOA. Terus dan terus. Ajaklah Tuhan untuk merealisasikan mimpi2 kita. Jika semua sesuai dengan Rencana NYA, PERCAYA lah, semua akan Tuhan kabulkan .....
Yang terakhir, tetaplah untuk terus BERSYUKUR apapun yangTuhan berikan pada kita, karena itulah yang terbaik untuk kita, walaupun mungkin itu adalah yang terburuk untuk kita.
Jika Tuhan sedang memproses Michelle untuk meraih impian masa kecilnya, tidak ada yang tidak mungkin, Tuhan juga sedang memproses imipan masa kecil kita. Tetapi mungkin kita tidak menyadarinya. Dan ketika kita menutup hati kita untuk Kasih Tuhan, juga bukan tidak mungkin, realisasi impian masa kecil kita tidak bisa terlaksana, karena hati kita beku ......
Selamat bermimpi, gantungkan mimpi kita setinggi langit, dan jangan takut untuk bermimpi! Sebelum mimpi itu dilarang, ..... hihihi ......
 Aku dan Michelle, seorang mama yang bangga atas pencapainnya, untuk meraih impian masa kecilnya di Jepang .....
Sebelumnya :"Negeri Impian" Funabashi Hoten Sekali Lagi, Mengapa Funabashi Hoten?'Funabashi-Hoten', Kota Kecil Awal Sebuah KemandirianDenyut Kehidupan di Nishi Funabashi sebagai "Kota Transit"Awal Perjuangan untuk Menaklukan Jepang di Nishi Funabashi'Nishi Funabashi', Sebuah Kota Kecil Tempat Hatiku BerlabuhMengapa Chiba?Sebuah Negara dari 'Antah Berantah' dengan Bahasa dan Tulisan Cacingnya, Duniaku yang Baru .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H