Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Aku Ingin Tinggal di Rumah Nobita, yang Ada Doraemon" dan (Hampir) Menjadi Kenyataan

15 Januari 2018   10:14 Diperbarui: 15 Januari 2018   13:32 4118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Zaman aku kecil, belum ada banyak kartun. Hanya ada Mickey Mouse dan Woody Woodpecker. Itu pun hanya bisa ditonton di bioskop. TV hanya ada TVRI yang bukan 24 jam dan masih hitam putih. Itu tahun 1970-an adalah masa kecilku. TK sampai SD.

Ketika anak2ku lahir tahun 1996 dan 1999, tentu semua sudah berubah. Masa kanak2 mereka dimanjakan dengan film dan kartun. Apalagi kartun2 Jepang. Manga. Bahkan, anak2ku bisa bangun sendiri jika "alarm otaknya" berdering dengan adanya film kartun di TV, subuh2! Dimana jika tidak ada film kartun, susah sekali mereka aku bangunkan.

Salah satunya adalah Doraemon. Kedua anakku memang gila kartun. Tetapi hanya Michelle yang semakin gila Manga Jepang, sementara kakaknya, Dennis, berkembang ke arah games dan multi media.

Doraemon merupakan impian masa kecil Michelle. Di banyak artikelku tentang Michelle, Doraemon inilah yang memvawa Michelle ke Jepang. Dan meraih impiannya inilah, yang merupakan sebuah inspirasi besar untukku. Bahwa ketika aku sendiri mampu meraih impian2 masa kecilku dimasa sekarang, aku mendidik anak2ku juga untuk mengajak bermimpi sejak kecil, mengajak mereka bangun, dan berusaha untuk meraih mimpi2 mereka, apapun impian mereka.

Jepang adalah impian Michelle. Berbeda dengan Dennis kakaknya, seorang pemuda 22 tahun ini, mahasiswa desain, yang lebih memilih realistis, untuk menjaga aku sebagai seorang mama yang cacat, dia kuliah di Jakarta. Ketimbang Michelle, adiknya, seorang remaja 18 tahun, yang bermimpi untuk t8bggal di "rumah Nobita yang ada Doraemon nya.

Mimpi Michelle berlanjut terus. Dari Doraemon jaman TK, belanjut ke jaman gila desain Manga sewaktu dia SMP, lalu juga gila boy-band Jepang (dan Korea), sampai dia belajar sendiri tanpa bimbingan guru, belajar bahasa jepang dengan huruf2 cacingnya! Katakana Hiragana dan terkahir hruf Kanji nya .....

Lihat di ke-2 artikelku :

Setelah 3 Bulan Michelle Terbang .....

4 Tahun Pertama Hidupnya Dia Tidak Bisa Mendengar, Umur 17 Tahun Merantau ke Jepang

Dokumentasi pribadi Michelle di
Dokumentasi pribadi Michelle di
Hahaha .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun