Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pakaian Bekas Layak Pakai Pun Menjadi Berkat bagi Mereka

13 Desember 2017   10:35 Diperbarui: 13 Desember 2017   11:24 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasak dan mencuci di jalan setapak, dan diatas sungai, di depan rumah petak mereka. Membuat sungai ini semakin menyempit dan tidak mengalir karena sampah ..... Adakah yang terketuk? (dokpri)

Langit mendung pagi itu. Aku selalu melirik ke atas dari mobilku, untuk memperhatikan seberapa lamanya kah hujan akan turun. Berkeliling dengan supirku di sekitar Tanjung Duren, aku mengamati pemukiman kumuh dimana pasti itu bukan 'tanah' mereka untuk tempat tinggal.

Beberapa minggu lalau setelah Pameran Filateli Kreatif "Peace and Freedom" yang diselenggarakan pada tanggal 23 sampai 29 Oktober 2017 lalu di Central Park Mall, Yayasan Agung Podomoro (YAPL) mulai menggalang bantuan, bukan sekedar memberikan merekayang membutuhkan uang saja, tetapi mengajak teman2 sebagai pegarai APL ikut peduli untuk sesama.

Mungkin sering kita tidak terpikir untuk peduli sesama tanpa memberikan dana atau uang. Kita semua selalu atau sebagaian besar berpikir bahwa 'peduli sesame identik dengan uang', atau setidaknya tenaga. Tetapi ada banyak cara untuk peduli tanpa harus bersusah payah atau mengeluarkan dana.

Di keluargaku atau di banyak keluarga mungkin sudah selalu memberikan kepedulian kita lewat menyalurkan pakaian2 bekas pakai yang memang masih bagus dan layak pakai. Mungkin dinatara kita sendiri, sering membeli baju tetapi tidak banak dipakai, yang ujung2nya mulai dilupakan karena bosan atau memang tidak enak dipakai. Iya kan?

Pakaian2 layak pakai ini aku dan keluargaku atau banyak keluarga2 yang lain, dikumpulkan dan dibagi2 kepada gereja untuk disalurkan, atau diberikan kepada lingkungan kia sendiri. Atau langsing disumbangkan kepada yayasan atau panti2 sosial untuk mereka. Tetapi yang jelas, pakaian2 bekas ini harus masih bisa dipakai dan layak untuk disandang ......

Mengumpulkan pakaia bekas itu tidak mengeluarkan uang dan tidak mengeluarkan tenaga. Dikumpulkan di 1 doos besar, pasti dalam 1 tahun minimal akan menghasilkan pakaian2 yang jika dijual pun mampu untuk menghidupi sesame yang berkekurangan.

Itulah yang kami mulai ajak teman2 di kantorku untuk berbagi dengan sesame lewat KEPEDULIAN .....

Konsepnya memang sangat sederhana. Mengajak berbagi lewat kepedulian dengan mengumpulkan baju2 bekas layak pakai, untuk langsung disalurkan sendiri kepada lingkungan kantor kami. Dalam sekitar 1 bulan, kami mengumpulkan sekitar 10 doos besar untuk siap disalurkan.

Tentu semua pakaian2 bekas ini kami sortir, karena mungkin standard "layak pakai" antara 1 pegawai dengan pegawai yang lain, tidak sama. Sehingga penyortiran tetap harus dilakukan, bersama team.

Satu persatu kami sortir dan di susun dengan rapid an dimasukkan kedalam doos, di rekatkan dan siap disalurkan. Bukan hanya untuk lingkngan pemukiman di lingkungan Tanjung Duren saja, tetapi kami tidak melupakan ketika ada pegawai2 kami yang juga membutuhkan seperti OB, OG atau security. Kami pun membagikan kepada mereka.

Mottonya memang sangat sederhana, bahwa kami selalu ingin berbagi dan melayani. Jika kami berusaha untuk melakukan kegiatan atau even2 besar dengan dana yang juga lumayan besar, itu pasti tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Ada langkanh2 yang harus kami lakukan, karena kami ini semua adalah pegawai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun