By Christie Damayanti
Aku dengan Bp Ahok dan Bp Presiden Jokowi, tokoh dunia fenomenal, tokoh kebangaanku!
Dan ..... yang memang menjadi "bintang" di Pameran Filateli Kreatif "Peace and Freedom" di Central Park Mall pada tanggal 23 sampai tanggal 29 Oktober 2017 lalu ini, adalah Bp Aku dan Bp Presiden Jokowi !!!
Ya, aku memang mempunyai surat balasan dan beberapa tanda tangan Bp Ahok dan Bp Presiden Jokowi, menyusul beberapa kali aku bertemu dengan Bp Ahok, di Balaikota DKI pada tanggal 23 Mei 2016, di Gereja nya di Pluit dan di beberapa aara kami bersama yang berhubungan dengan disabilitas Jakarta.
Dan juga ketika Bp Presiden Jokowi, mengundang 100 orang penulis di Kompasiana, untuk makan siang dan berbincang tentang penulisan di Istana Negara, pada tanggal 14 Desember 2015 lalu.
Posisi frames Bp Ahok dan Bp Presiden Jokowi, memang bersisian. Masing2 1 frame. Dengan foto2 besar, surat balasan dan tanda tangan beliau, tetapi lokasi frames mereka ada di barisan kedua, dimana cukup "tertutup".
Jika pengunjung hanya lewat sekedarnya saja di area pameranku, pasti mereka tidak akan melihat frames mereka. Tetapi jika pengunjung mall memang benar2 mau menikmati pameranku, maka mereka akan bisa melihat frames Bp Ahok dan Bp Presiden Jokowi.
Artinya lagi, jika pengunjung mall berkerumun dan berdesak2an, bahkan rela antri untuk berfoto berlatar belakarng Bp Ahok dan Bp Presiden Jokowi, berarti mereka benar2 tertarik untuk mengamati surat2 balasan dari tokoh2 dunia di pamrenaku ini!
Pengamatanku ini benar2 membuat aku senang dan berbangga. Apa yang aku impikan terjadi. Karyaku untuk menulis surat, membuat masyarat umum terkesima. Bukan surat formil dan bukan surat yang bertutur kata jelas dengan tujuan apapun, tetapi sebuah surat yang dituliskan seorang anak SD (waktu itu), mengajak tokoh2 besar dunia itu untuk menjalin persahabatan lewat surat menyurat!
Tidak terbersit sekalipun, karyaku sewaktu SD ini  membuat masyarakat umum terkesima. Dengan kertas surat yag sudah lusuh kekuning2an, yang mungkin orang bilang itu adalah "sampah", tetapi arti dan maknanya adalah tentang persahabatan dunia, dari tokoh2 dunia, yang benar2 tidak bisa dinilai dengan uang!
Ketika tahun 1980-an dimana sebagian besar surat2 ini lalu lalang dari luar negeri ke Jakarta, ke kotak suratku, sangat masuk akal, "harga" surat balasan itu menjadi mahal. Sudah lebih dari 30 tahun lalu! Dan hampir semua orang2 yang membalasa suratku, bahkan sekretarisnyapun sudah dipanggil Tuhan.