Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bapak Tua itu Menghilang dalam Kegelapan Pagi

15 November 2017   10:22 Diperbarui: 15 November 2017   10:29 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Posisi meja dan kursi ku, selama aku berjaga di area pameranku, di lantai LG. Dan belakangnya adalah escalator, dari mall dan Hotel Pullmann

***

Ngomong2 tentang pelecehan, baru kali ini ada yang melecehkan aku langsung dengan kata2 dan berhadapan muka denganku! Mau tahu ceritanya?

Hari kedua di Pameran Filateli Kreatif "Peace and Freedom", di Central Park Mall kemarin, seperti biasa aku datang ke kantorku APL Tower lantai 45, sekitar jam 6.00 pagi. Beres2 sembil ngecharge kursi roda ajaibku, dan makan pagi. Sekitar jam 7.30an, aku langsung menuju lantai LG mall, untuk mulai beres2 dan membuka pameran ku hari itu.

Sebenarnya, tidak terlalu banyak yang harus dibereskan untuk membuka pamerannya. Tetapi jangan lupan, aku ini cacat dan butuh waktu lebih lama (sekali) untuk beres2. Apalgi jika menyangkut fisikku. Angkat2, bolak balik berjalan, dan semua bentuk fisik yang bergerak, aku butuh waktu banyak.

Mall baru bukan jam 10.00 pagi. Dan jam 8.00 pagi aku bersiap dengan pameranku. Mall masih gelap, walau hampir semua restoran atau toko2 sedang beberes, pegawai2 itu sibuk dengagn pekerjaannya masing2.

Aku mulai membuka kain hitam yang menyelubungi etalase dan barang2ku. Setelah kain hitam itu ku lipat, aku mulai mengatur lukisan2 prangko ibu ku, sebagai penghias pameranku.

Posisi lukisan2 prangko itu, berada sekitar 4 meter dari meja tempat aku berjaga semala pameranku. Bolak balik aku membawa lukisan2 prangko ibuku, sat demi satu. Maklum, aku tidak mampu membawa lebih dari 1 lukisan, karena tanganku hanya 1 saja.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Posisi antara meja dan kursiku ke frame2lukisan prangko ibuku, berjarak sekitar 4 meter saja

Dengan semangat, aku benar2 merasa nyaman untuk bolak balik tanpa alat bantu sama sekali. Padahal, jika hari biasa aku tidak bisa sseperti itu. Mungkin efek semangat dan excited, kali yaaaaa ......

Tetapi tiba2, setelah beberapa kali aku bolak balik, di posisi aku jauh dari mejaku, dan aku baru mulai berjalan untuk membawa lukisan prangko ibuku, kakiku tidak bisa ku kontrol! Kakiku menjadi kaku! Tidak bisa bergerak! Astagaaaa ......

Aku bingung, jelas! Mall masih gelap. Disekelilingku tidak ada orang sama sekali. Biasanya, petugas security atau petugas cleaning service banyak, sedang beres2 juga, tetapi saat itu tidak ada sama sekali .....

Lalu, sebuah toko, tepat sebelah area pmeranku, Toko Advance membuka tokonya. 2 orang pegawainya keluar toko, untuk membuang sampah, tepat di depan toko itu, yang berada sekitar 6 meter dari posisikku berdiri.

Aku berteriak kecil kepada mereka,

"Pak, tolong donk, antar aku ke mejaku. Kakiku ga bisa aku control, kaki kananku kaku"

Apa yang mereka jawab?

"Bu, kami sedang bekerja! Tidak bisa membantu ibu!"

Lalu, mereka dengan santai melenggang masuk ke toko mereka! Padahal marka tahu, bahwa aku cacat dan sebenarnya memakai kursi roda. Tetapi mereka benar2 tidak peduli!

Jika aku masih seperti dulu, aku pasti sudah memaki mereka! Aku bukan minta bantuan untuk angkat2 atau beres2, tetai aku butuh bantuan mreka untuk aku berpegangan tangan mereka, untuk berjalan menuju mejaku, karena kaki kananku tidak bisa ku control!

Wajah pegawai Advance itu benar2 tidak merasa bersalah. Bahkan setelah mereka masuk ke toko mereka, mereka hanya santai dan mengutak utik handphone mereka!

Sumpah serapah, memang hanya dalam hati saja! Dadaku panas! Wajahku ppun pasti memerah! Tanda bahwa aku dalam emosi yang berlebihan! Tetapi aku cepat sadar.Karena jika aku emosi yang berlebihan, alamat aku benar2 hanya bisa menunggu seseorang untuk menolongku!

Pikiranku terus berputar. Resiko yang paling parah adalah, aku menjatuhkan diriku supaya aku bisa menyeret tubuhku menuju mejaku. Dan menghambil hp ku untuk minta pertolongan. Tetapi resiko itu yang terakhir, sehingga aku abaikan. Karena jika aku jatuh, bahkan menjatuhkan diriku sendiri, akan berakibat fatal untukku!

Tubuh kananku ini kebas. Kaku dan lumpuh. Jika aku menjatuhkan diriku sedemikian pun, ada resiko aku tidak bisa mengontrol jatuhku sendiri. Entah tubuh kananku yang langung tertekan antara tubuh kiriku dan lantai berkarpet, atau kepalaku terantuk lantai berkarpet, itu sama2 berbahaya bagi syaraf2ku yang sudah lemah karena serangan stroke 8 tahun lalu.

Tetapi, jika aku tidak menjatuhkan diriku sendiri pun, kemungkinan besar aku pun akan jatuh tanpa disengaja. Hasilnya, justru lebih buruk. Berusaha untuk jongkok pun aku ga mampu,dengan lutut kaki kananku yang tidak bisa ku control. Mau berpegangan kemana? Berpegangan ke frame2 lukisan prangko ibuku? Sama saja bohong! Karena, justru frames2 itu akan menibanku jika aku jatuh, dan aku semakin parah, kan?

Aduh .....

Tetapi, dalam aku berpikir Tuhan memang selalu mengirimkan malaikatnya untuk menolong umat NYA. Pertolongan NYA selalu tidak perrnah terlambat! Pertolongan NYA selalu tepat pada waktunya!

Tiba2 seorang bapak2 tua, turun dari escalator, yang berasal dari Hotel pullmann. Posisi area pameranku memang sangat strategis. Dari atas, pengunjung mall atau Hotel Pullmann, langsung bisa melihat aera pameranku, tanpa aku mengundangnya .....

Bapak tua itu turun ke area mall, padahl mall belum buka. Masih gelap dan masih sekitar jam 8.30an. Mau apa bapak tua itu ke mall? Dari cara berpakaian pun, beliau pasti bukan pegawai toko atau restoran. Bukan juga seorang boss dengan baju yang perlente.

Bapak tua itu hanya memakai kemeja coklat sederhana dengagn celana panjang hitam dan sepatu hitam, strandard saja. Dan seingatku, wajanya memancarkan keteduhan yang luar biasa!

Stelah kakinya menjejakkan lantai mall dari escalator, bapak tua itu menghampiriku dan menyapaku,

"Selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu?"

Mataku terbelalak dan wajahku menjadi sumringah. Aku langsung minta tolong kepada beliau untuk menggandengku ke mejaku. Dan setelah aku duduk di kursiku sambil aku mengurut2 sedikit kaki kananku, bpak tua itu menawarkan bantuan lagi kepadaku.

Aku teringat tugasku untuk membereskan frame2 lukisan prangko ibuku. Lalu menjawab tawaran beliau, untuk bantuan membawakan beberapa frame lukisan prangko ibuku, ke 4 meter di depan mejaku. Dan beliau bahkan membantuku untuk memasangkan frame2 lukisan prangko ibuku .....

Puji Tuhan ...... Semua tugasku sudah selesai, sambil menunggu mall itu buka .....

Setelah beres semua, aku ingin menyapa dan sedikit mengobrol dengan bapak tua yang membantuku. Sekalian engucapkan terima kasih.

Tetapi, bapak tua itu sudah tidak ada! Kemana? Masa' beliau masuk ke mall yang masih gelap? Apakah beliau langsung naik lagi lewat escalator? Tidak mungkin, karena escalator tepat di depanku dan aku tidak melihat beliau kesana ......

Ruang area pamrean pun masih gelap, sementara bapak tua itu menghilang dikegelapan pagi ......

***

Adakah yang terpikir? Siapakah bapak tua itu?

Ini bukan horror. Ini bukan setan. Ini adalah kuasa Tuhan! Ini adalah ku-luar biasa-an NYA!

Yang aku yakini, bapak tua itu adalah malaikat Tuhan yang diutus oleh NYA untuk menolongku! Itu yang aku sangat percaya! Bahwa malaikat2 NYA selalu ada disekelilingku, dalam berbagai wujud.

Ketika Tuhan tahu bahwa aku tidak berdaya apa2, dengan cacat dan keterbatasan yang luar biasa, malaikat Tuhan berada dalam wujud seseorang yang langsung menolongku. Tuhan selalu ada, disisiku. Dan malaikat2 NYA, akan terus dan selalu siap diutus untuk menolongku ......

Dan ketika aku full berserah pada NYA, karena aku sangat terbatas secara fisik, pertolongan NYA selalu tepat pada waktunya ......

Sebelumnya :

Pameran Filateli Bukan Hanya Sekedar Pameran Saja ......

Kisah Kehidupan di 'Negeri Dongeng' dalam Anganku

Kenanganku Terhadap Putri Diana Lewat Balasan Suratku

Kembang Untuknya, dengan Latar Belakang Prangko 'Princess of Wales'

Balasan Surat dari 2 Orang Presiden Amerika Serikat Untukku 

 

Memilih "Presiden Ronald Reagan", Daripada Makan Siang ... Hihihi ...

 

Detik-detik Pembukaan Pameran "Peace and Freedom"

 

Persiapan Pameranku, Dijaga oleh 'Malaikat' Tuhan

 

Ketika "Dunia" Menjadi Sahabatku .....

 

Pameran Terancam Batal, 'Malaikat Tuhan' Bertindak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun