Beberapa jenis pintu yang TIDAK DIANJURKAN penggunaannya, karena akan menyusahkan bahkan membahayakan penyandang disabilitas,
Pintu geser
Sebenarnya, jika pintu geser itu sagnat smooth dan pengerjaannya bagus, justru dianjurkan karena untuk menghemat ruangan.Karena dengan daun pintu minimal 90 cm,akan memakan ruang lingkuaran untuk membuka dan menutupnya.
***
Tetapi teryata tidak di Indonesia. Pintu2 geser disini, aku belum mendapatkan pintu geser yang sesuai denan kebutuhanku. Seperti pintu geser toilet disabled di beberapa mall baru. Selain bukan pintu otomatis, aku cukup sulit untuk membukanya. Karena beberapa hal, salah satunya, rel pintu yang terlalu tipis, sehingga jika pintu digeser, akan meliuk2, yang mengakibatkanpergeserannya terhambat, dan lama2 akan macet. Ditambah dengan kotora rel (akan menyumbat), yang sepertinya jarang yang peduli .....
Pintu dengan 2 daun kecil
Penyandang disabled itu sudah mempunyai beban berat untuk mengayuh jalannya kursi roda. Jadi, janganlah ditambahi beban2 yang lain. Ketika harus membuka pintu 1 daun saja pun, cukup sulit bagi penyandang disabilitas, apalagi harus membuka 2 daun pintu!
Pegangan daun pintu berbentuk tidak standard
Bagi yang sehat dan normal, desain daun pintu adalah sebuah 'art' atau seni. Bentuknya beraneka dan indah dilihatnya. Tetapi bagi penyandang disabilitas, khususnya bagi disabilitas near dan lanjut usia, pegangan pintu yang tidak standard akan sangat menyulitkan! Sehingga di ruang2 publik yang akan sering ada penyandang disabilitas melewatinya (misalnya, rumah sakit atau klinik), pegangan pintuHARUS YANG STANDARD.