Misalnya,
Tentang area parkir (dengan tanda kursi roda)
Â
Seharusnya, untuk dimensi dan jumlah parkir disabilitas, sesuai dengan perbandingannya dengan parkir masyarakat umum. Dengan posisi yang dekat dengan bangunan, dan tidak boleh dipergunakan bagi mobil tanpa disabilitas, walaupun parkiran penuh .....
Banyak mall2 atau parkir2 umum yang (katanya) mempunyai tempat khusus untuk 'parkir disabilitas' (untuk kursi roda), pada kenyataannya parkir tersebut dipakai oleh masyarakat umum, dengan alasan "parkir penuh".
Atau di banyak mall, parkir disabled itu justru digunakan bagi 'valet', oleh manajemen valem mall itu sendiri, dan ketika mobil dengan penyadang disabilitas membutuhkannya, justru dihalau dan dihadang untuk tidak memperbunakannya, oleh petugas 'valet'.
Â
Dan itu yang sering terjadi, ketika aku berkunjung di beberapa mall, yang jelas2 ada parkir disabilitas dengan tanda kursi roda. Tetapi ketika kami parkir disana, justru mereka dengan agak kasar menghalau mobil kami, dan mengatakan "parkir itu untuk valet".
Dan ketika supir mengatakan aku pemakai kursi roda pun, akhirnya memang diberikan tempat itu sebagai parkir mobil kami, tetapi petugas sangat tidak ramah. Mungkin karena mereka harus memarkirkan kendaraan valet jauh, sesuai dengan peraturan manajemen mall.
Jadi, dalam hal ini memang kesadaran dan keedulian masyarakat umum di Jakarta khususnya, belum terasah. Sehingga, aku (dan mungkin teman2 disabilitas lainnya) harus "berebutan", untuk mendapatkan fasilitas disabilitas, walau seharusnya, tidak seperti itu ....