Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dunia Ramah Disabilitas

10 Juli 2017   13:55 Diperbarui: 1 Agustus 2017   20:36 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya,

Tentang area parkir (dengan tanda kursi roda)

">

 

Seharusnya, untuk dimensi dan jumlah parkir disabilitas, sesuai dengan perbandingannya dengan parkir masyarakat umum. Dengan posisi yang dekat dengan bangunan, dan tidak boleh dipergunakan bagi mobil tanpa disabilitas, walaupun parkiran penuh .....

Banyak mall2 atau parkir2 umum yang (katanya) mempunyai tempat khusus untuk 'parkir disabilitas' (untuk kursi roda), pada kenyataannya parkir tersebut dipakai oleh masyarakat umum, dengan alasan "parkir penuh".

Atau di banyak mall, parkir disabled itu justru digunakan bagi 'valet', oleh manajemen valem mall itu sendiri, dan ketika mobil dengan penyadang disabilitas membutuhkannya, justru dihalau dan dihadang untuk tidak memperbunakannya, oleh petugas 'valet'.

 

Dan itu yang sering terjadi, ketika aku berkunjung di beberapa mall, yang jelas2 ada parkir disabilitas dengan tanda kursi roda. Tetapi ketika kami parkir disana, justru mereka dengan agak kasar menghalau mobil kami, dan mengatakan "parkir itu untuk valet".

Dan ketika supir mengatakan aku pemakai kursi roda pun, akhirnya memang diberikan tempat itu sebagai parkir mobil kami, tetapi petugas sangat tidak ramah. Mungkin karena mereka harus memarkirkan kendaraan valet jauh, sesuai dengan peraturan manajemen mall.

Jadi, dalam hal ini memang kesadaran dan keedulian masyarakat umum di Jakarta khususnya, belum terasah. Sehingga, aku (dan mungkin teman2 disabilitas lainnya) harus "berebutan", untuk mendapatkan fasilitas disabilitas, walau seharusnya, tidak seperti itu ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun